Dalam dunia bisnis, seorang leader harus memiliki kemampuan yang dibagi menjadi 3 (tiga) standart:
1. Kemampuan Inti
2. Kemampuan Peran
3. Kemampuan Pendukung
Mari kita bahas satu persatu:
KEMAMPUAN INTI
Dalam diri seorang pemimpin harus dan wajib memiliki kemampuan inti ini, yaitu:
a. Stakeholder Satisfaction (Kepuasan Pemangku Kepentingan) artinya pemimpin harus mampu menjadi pihak yang sangat menjaga kepuasan semua pemangku kepentingan pihak yang beriteraksi dengan unit yang di pimpinnya. Hal ini bisa ditunjukkan dengan kegiatan dan fungsinya yang selalu proaktif menjadi pihak yang memperhatikan kemampuannya memberi kepuasan/ pemenuhan kebutuhan stake holder.
Memastikan semua keputusan manajemen berbasis pada kepuasan pemangku kepentingan
Secara pribadi aktif memprakarsai untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi pemangku kepentingan
Aktif membangkitkan antusiasme, komitmen dan keyakinan kepada seluruh karyawan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemangku kepentingan
Contoh:
Mengembangkan sistem untuk memastikan kebutuhan dan kepuasan pemangku kepentingan dapat terpenuhi.
Di antaranya: Sistem Manajemen ISO, Pelayanan Rapat, Sistem Laporan & Perijinan Perusahaan, Koordinasi Eksternal, Pemantauan KPI dan Manajemen Risiko, serta Survey Kepuasan Karyawan.
b. Innovation & Value Added (Innovasi & Nilai Tambah) artinya pemimpin harus mampu melakukan dan meningkatkann inovasi untuk menjadikan unit yang dipimpinnya selalu berkembang dan memiliki nilai perbaikan semakin ke depan. Contohnya merancang sistem yang menunjukkan inovasi dan nilai tambah.
Menciptakan dan menggerakkan suatu lingkungan kerja yang inovatif dan kreatif di antara staf dan rekan kerja yang menjurus pada munculnya gagasan baru
Secara konsisten mengembangkan gagasan sebanyak-banyaknya untuk loncatan kinerja perusahaan
Menciptakan dan menerapkan gagasan kreatif dan inovatif untuk kinerja perusahaan dalam jangka panjang
Contoh :
Menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan secara konsisten aktif dalam mengembangkan ide-ide kreatif yang menunjang kinerja perusahaan.
Di antaranya: Partisipasi konvensi inovasi, Pengembangan kemampuan melalui Learning Development Program, Magang Kerja, Transfer Knowledge, Partisipasi Kekompakan Kegiatan Karyawan, Konsultasi dan Mentoring.
c. Synergy &Cooperation (Sinergi dan Kerjasama)
artinya pemimpin harus mampu melakukan sinergi dan kerjasama dengan unit/ bidang lain guna membentuk sinergitas antar unit dan meningkatkan kerjasama guna mencapai keberhasilan perusahaan.Ditunjukkan dalam perannya mengkoordinir berbagai macam Tim.
Memberikan penghargaan atas kinerja yang baik dari anggota tim
Mendorong dan memberdayakan anggota tim sehingga membuat mereka merasa dibutuhkan
Menciptakan dan membangun suasana bersemangat, bersahabat, dan moral yang baik dalam berkompetisi secara sehat
Bertanggungjawab menjaga reputasi tim
Contoh:
Membangun suasana positif dan mampu memberi semangat dan dorongan kepada tim
Di antaranya: Program Pengembangan lintas unit kerja, Pendelegasian Pengelolaan CSR, Media Sosial dan Pendanaan Kegiatan.
d. Integrity (Integritas) dan Ethic (Etika) artinya pemimpin harus mampu memiliki integritas atau menjaga kehormatan perusahaan dengan tidak mencampur adukkan antara kepentingan pribadi dan perusahaan.Tidak mudah terbeli sikap dan tindakannya menguntungkan diri sendiri atau pihak tertentu yang merugikan perusahaan.
Memberikan nasehat dalam menangani hubungan dengan orang lain atau dilema secara adil dan konsisten
Menunjukkan ketidak berpihakan terhadap kesalahan oranglain
Mendorong penerapan integritas kepada rekan kerja/orang lain
Menunjukkan konsistensi dalam penegakan aturan perusahaan kepada rekan kerja/orang lain.
Contoh:
Menciptakan situasi kerja yang membuat lingkungan kerja mematuhi nilai dan norma dalam segala situasi
Di antaranya:
Penegakan aturan kedisiplinan, perijinan dan aturan pengadaan barang melalui pengadaan.
Secara lebih mudahnya dalam menghafal bisa kita singkat menjadi
"SATNOV SYNCOOPER GRITY"--
>BAYANGKAN SEORANG PENGUSAHA RUSIA BERNAMA "SATNOV SINCOOPERGRITY"
Stakeholder Satisfaction, Inovasi, Sinergy & Cooperation, Itegrity
KEMAMPUAN PERAN
Kemampuan dari seorang pemimpin dalam berperan di dalam lingkup kerja perusahaannya yaitu:
a. Agen of Change
Seorang pemimpin harus mampu menjadi agen perubahan, menjadi contoh yang lebih baik. Tidak hanya memberikan perintah tetapi juga harus melaksanaan dan memberikan contoh dengan baik.
Dapat mengidentifikasi orang-orang yang mendukung perubahan maupun yang menentang untuk kemudian membuat strategi perubahan
Dapat melakukan program manajemen perubahan untuk meningkatkan dukungan dan mengurangi hambatan
Melakukan terobosan perubahan besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan
Contoh:
Memastikan kesesuaian strategi perubahan unit kerjanya di masa depan dengan perubahan yang akan terjadi dalam perusahaan dengan tepat dan efektif
Di antaranya:
Usulan mutasi personal yang memiliki peran penting, penyusunan program utuk memudahkan sistem transfer knowledge.
b. Technical Expert
Memiliki kemampuan/ keahlian teknis yang mampu di sebarkan kepada orang lain/ bawahannya.
Mengembangkan teknologi baru terkait dengan bidang keahliannya dan menyebarkannya sehingga menjadi salah satu daya saing perusahaan. Diakui sebagai orang yang expert di bidang pekerjaannya
Mempublikasikan keterampilan dan pengetahuannya melalui berbagai media sehingga menjadi referensi pengetahuan dan keterampilan perusahaan Membangun sistem knowledge management perusahaan
Contoh:
Menjadi narasumber bagi orang lain dalam hal perkembangan baru ilmu pengetahuan, keahlian dan teknologi di bidang pekerjaannya.
Di antaranya:
Menjadi Narasumber Pelatihan Manajemen ISO
c. Mengarahkan Eksekusi
Mampu memutuskan pilihan dan berani mengambil langkah.
Menjabarkan strategi perusahaan kedalam tujuan jangka pendek dan jangka panjang
Mengembangkan rencana bisnis dan dana yang tersedia untuk dapat melampaui target yang ditetapkan
Membuat pedoman-pedoman umum agar strategi mudah diimplementasikan
Menjadi penggerak terjadinya sosialisasi, edukasi, dan pelatihan kepada semua potensi sumber daya manusia dalam perusahaan
Contoh:
Menyelaraskan sistem dan proses untuk mendukung terlaksananya strategi
Di antaranya:
Supporting unit baru, supporting pelatihan, program FGD/ pembahasan permasalahan.
d. Pola Pikir Strategic
Pola pikir bersifat strategis adalah berpikir secara kritis dan memiliki taktik jangka panjang.
Memastikan bahwasannya setiap tindakan dan pengambilan keputusan di masing masing unit kerja telah selaras dengan strategi perusahaan yang telah ditetapkan
Mengevaluasi dan melakukan penataan ulang sasaran, strategi, dan sumber daya perusahaan agar tetap sesuai dengan peluang-peluang pasar yang terus berubah
Contoh:
Menjaga secara continue kesesuaian antara sasaran, strategi, dan sumber daya perusahaan dengan peluang peluang pasar yang terus berubah
Di antaranya:
Monitoring Manajemen risiko dan Pencapaian KPI
e. Pola Pikir Analitic
Pola pikir analitik adalah berpikir dengan menganalisis kemungkinan pertimbangan positif dan negatif atau untung dan ruginya.
Memutuskan dan mengambil tindakan terbaik yang diperlukan untuk memecahkan masalah
Mengorganisir, mengurutkan dan menganalisis sistem yang saling terkait dan sangat kompleks atau dinamis untuk menentukan solusi pemecahan masalah terbaik
Contoh:
Menentukan solusi pemecahan masalah
Di antaranya:
Pemilihan asuransi kesehatan dan pemilihan inovasi
f. Pola Pikir Conceptual
Pola piki konseptual adalah pola pikir pemahanan dan pengelolaan menggunakan konsep/ ide gagasan untuk perencanaan atau penyelesaian masalah.
Mengembangkan model dan teori baru yang mampu menyelesaikan situasi dan permasalahan yang kompleks
Mampu menciptakan lingkungan kerja dan menggerakkan orang lain untuk berpikir konseptual
Contoh:
Membuat dan membuktikan keefektifan model-model baru terhadap perkembangan proses bisnis perusahaan serta mampu mengajak orang lain untuk berpikir konseptual
Di antaranya:
Pengelolaan BBM dan kendaraan, usulan pelatihan, usulan magang kerja dan usulan kompensasi pelatihan.
g. Ketajaman Bisnis
Memiliki pemikiran/ insting bisnis yang tajam yang mampu mengenerate ide menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan.
Menciptakan dan menggerakkan suatu lingkungan kerja yang mampu memiliki pola pikir berorientasi bisnis di antara staf dan rekan kerja yang menjurus pada perkembangan perusahaan
Secara konsisten mengambil berbagai tindakan yang bertujuan untuk memperbesar peluang bisnis perusahaan baik dalam jangka pendek ataupun panjang
Menciptakan dan mengembangkan strategi-strategi yang menguntungkan di dalam maupun di luar perusahaan demi meningkatkan peluang bisnis perusahaan
Contoh:
Menanamkan pola pikir bisnis kepada lingkungan kerja sekitar sehingga dapat mendukung perkembangan perusahaan.
Di antaranya:
Penerapan cost & benefit pada kegiatan pelatihan dan sertifikasi, CSR produktif, Mutual Sponshorship, Mitra Kepemerintahan, perbankan dan Kesehatan
h. Orientasi Proses Bisnis
Berpikir dengan penerapan cost & benefit artinya semua pengeluaran semuanya di pikirkan harus memiliki nilai tambah atau keuntungan.
Menyinergikan proses bisnis masing masing unit kerja dalam kerangka penyempurnaan proses bisnis perusahaan
Menjalankan Misi Perusahaan di tingkat perusahaan
Menyempurnakan proses bisnis perusahaan secara terus menerus untuk menghadapi dinamika tantangan dan peluang perusahaan.
Contoh:
Melakukan penyempurnaan proses bisnis perusahaan secara terus menerus dan mengantisipasi resiko yang mungkin terjadi
Di antaranya:
Penataan struktur lebih efisien dan pengkajian SOP
i. Mengembangkan Karyawan Potential.
Mendukung potensi karyawan agar dapat berkembang dan bermanfaat bagi perusahaan.
Memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada rekan kerja maupun bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan cara mereka sendiri.
Merencanakan promosi dan atau mempromosikan karyawan yang telah berkompeten sebagai imbalan dari pengemban yang dilakukan karyawan tersebut.
Contoh:
Mendelegasikan tugas secara penuh sesuai kompetensi yang berhasil diraih oleh orang lain serta memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka
Di antaranya:
Pemberian kewenangan untuk mengembangkan potensinya dalam kehumasaan di lingkup CSR.
Secara lebih mudahnya dalam menghafal bisa kita singkat menjadi
AGEN AHLI KUSI STRANKON merk SHARP ORIENT POTENSIAL
BAYANGKAN -->: Seorang AGEN AHLI KUSI STRANKON Merk SHARP ORIENT POTENSIAL
KEMAMPUAN PENDUKUNG
Kemampuan dari seorang pemimpin dalam berperan di dalam lingkup kerja perusahaannya yaitu:
1. Memperhatikan Perintah
Pemimpin wajib memastilan dan memperhatikan perintah yang
disampaikan maupun yang di terima agar pelaksanaan sesuai
dengan yang diinginkan.
Mengembangkan sistem secara lebih rinci guna meningkatkan keteraturan dan kualitas kerja (misalnya, prosedur baru yang dikomputerisasi, jalur kerja yang baru, carakerjabaru, dsb)
Menjaga kesesuaian antara prosedur, sistem, dan mekanisme kerja dengan tuntutan kualitas pekerjaan dari perusahaan yang terus meningkat.
Contoh:
Mampu mengembangkan sistem jaminan kualitas untuk mencapai hasil yang akurat sesuai standar perusahaan
Di antaranya:
Penetapan pemberlakuan flowchart pada SOP
2. Percaya Diri
Pemimpin wajib memiliki kepercayaan diri dalam mengambil
keputusan/ langkah penyelesaian.
Berani mengambil/menerima tugas-tugas yang menantang dan berisiko tinggi (misalnya, tugas-tugas yang sangat beresiko secara pribadi)
Menyampaikan pendapat secara asertif walaupun dalam situasi konflik
Berani mengambil keputusan pada kewenangan jabatan apapun risikonya (risiko bisnis, jabatan, dan individu)
Contoh:
Berani mengambil keputusan yang menantang dan berisiko tinggi
Di antaranya:
Pemeriksaan dan penerapan Sanksi, Kebijakan Pengurangan karyawan kontrak, penanganan kasus pelanggaran kedisiplinan.
3. Kontrol Diri
Mampu membawa dan mengendalikan emosi orang lain ke dalam situasi yang lebih baik
Mampu menggiring orang lain untuk berfikir positif terhadap masalah yang dihadapi
Mampu mengubah sikap orang lain menjadi lebih tenang dalam menghadapi tekanan
Contoh:
Mampu menenangkan orang lain dalam situasi tekanan yang sangat berat
Di antaranya:
Pendampingan Mutasi, pendampingan pemeriksaan kesehatan, pendampingan sakit
4. Mencari Informasi
Seorang pemimpin wajib mengupdate informasi terbaru, artinya dia
harus mencari informasi yang menyampaikannya ke lingkungan
sekitarnya.
Melibatkan orang-orang lain yang biasanya tidak terlibat dan meminta mereka mencari informasi
Memberikan arahan dan bimbingan terhadap orang lain yang terlibat dalam pencarian informasi
Mampu mengajak/mempengaruhi orang lain untuk memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap permasalahan tertentu
Contoh:
Mampu melibatkan pihak lain secara informal dalam mendukung penggalian informasi secara mandiri
Di antaranya:
Melibatkan dalam penyelidikan kasus internal, dan melibatkan pihak bank (eksternal)
5. Menjalin Hubungan
Mengembangkan hubungan erat dengan tokoh-tokoh masyarakat dan aparat-aparat pemerintah demi mencapai sasaran-sasaran perusahaan
Menggunakan hubungan, jaringan dan kontak- kontak yang ada untuk mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru
Contoh:
Mempertahankan keunggulan kompetitif melalui hubungan.
Di antaranya:
Menjalin hubungan dalam pelaksanaan CSR, Sistem Perekrutan melalui disnaker, Partisipasi sponshorship
6. Komunikasi Interpersonal
Berbagi informasi dengan orang lain yang dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan
Menyampaikan informasi kepada pihak lain dengan cara-cara yang menarik, mudah dimengerti, dan berbeda dari cara- cara konvensional
Contoh:
Menyampaikan informasi secara kreatif (Komunikasi Efektif)
Di antaranya:
Pengelolaan media sosial perusahaan, dan sistem absensi dengan rfid.
7. Kesadaran Organisasi
Aktif dalam memanfaatkan dan menggerakkan sistem organisasi yang
ada untuk mencapai pengembangan/ kemanfaatan perusahaan.
Menyesuaikan kebutuhan pesonil dan kemampuannya berdasarkan
kebutuhan organisasi terkini.
Contoh:
Memahami isu-isu jangka panjang yang beredar dalam sebuah organisasi
Di antaranya:
Analisa Risiko, Dampak dan Peluang, serta persiapan personil dan kemampuannya.
8. Fleksibel
Fleksibel dalam menyikapi kondisi di perusahaan. Misalkan
melakukan penyesuaian struktur dengan mengedepankan efektifitas dan kemampuan perusahaan.
Membuat perubahan rencana jangka panjang sebagai respon terhadap perubahan kebutuhan perusahaan
Melakukan perubahan-perubahan besar di unit kerja atau divisi/bagian sendiri atau unit kerja atau divisi/bagian lain guna tujuan perusahaan
Contoh:
Menyesuaikan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
Di antaranya:
Menyesuaikan perubahan struktur perusahaan
Secara lebih mudahnya dalam menghafal bisa kita singkat menjadi :
PERINTAH PD KONDIR utk Mencari INFO HUBUNGI KOMUNORGAN via FLEKSI
BAYANGKAN -->: Agen tadi mendapatkan perintah dari Direkturnya untuk mencari informasi menghubungi Komunorgan melalui handphone fleksi.