Angka kematian disebabkan penyakit kanker dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang meningkat. Dari data WHO tahun 2020, tercatat sudah hampir 10 juta penduduk sebagai penderita kanker di seluruh dunia. Untuk Indonesia sendiri telah dilaporkan angka penderita kanker telah mencapai hampir 400.000 jiwa dengan jumlah kematian mencapai 234.511 orang. Hal ini disinyalir diakibatkan karena sekarang ini semakin banyak masyarakat kita yang lebih gemar mengkonsumsi makanan dan minuman fastfood/ sap saji, akan tetapi kurang memperhatikan dampaknya buat kesehatan, dengan kata lain makanan dan minuman dengan tambahan zat buatan non alami diduga menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Memang setiap orang bisa memiliki potensi pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam tubuhnya, akan tetapi tidak semuanya sel tersebut dapat tumbuh tidak terkendali menjadi kondisi yang membahayakan jika tidak terpicu/tercetus oleh zat yang bersifat karsinogen/ racun.
Selain faktor "genetik" (di mana seseorang dengan riwayat keluarga secara keturunannya menderita penyakit ini akan memiliki potensi lebih besar untuk terserang penyakit yang sama), atau dengan kata lain akan lebih mudah tercetus terkena sakit ini karena bibitnya/ bakatnya sudah ada, setidaknya dari catatan jurnal medis dan ilmu kedokteran tercatat sebelumnya, ada sebelas jenis makanan dan minuman yang memicu munculnya penyakit ini. Di antaranya:
- Alkohol (Minuman dari hasil fermentasi gula ini memang banyak dimanfaatkan dalam dunia medis untuk proses sterilisasi. Pada kehidupan masyarakat Barat, alkohol tergolong campuran minuman yang dimanfaatkan untuk memberikan kehangatan tubuh di kondisi cuaca dingin. Selain manfaat tersebut ternyata kandungan tinggi alkohol dalam tubuh manusia dapat menjadi racun dan dapat menyebabkan penyakit kanker. Residu alkohol yang tidak dapat tercerna dan termetabolisme sempurna oleh tubuh malah membuat bibit-bibit kanker menjadi aktif. Selama ini penyakit kanker yang tercetus dari minuman alkohol di antaranya adalah kanker hati, dan kanker ginjal. Kandungan alkohol dalam tubuh manusia dapat bersifat karsinogen yang apabila jumlahnya berlebihan/ menumpuk tidak dapat disaring oleh liver manusia selanjutnya dalam jangka panjang akan menyebabkan penyakit ini)
- Makanan Kaleng/ Kemasan Berpengawet (Selama ini memang kebutuhan penyimpanan makanan dan minuman dalam waktu lama membutuhkan tambahan zat aditif yang bersifat sebagai pengawet. Kalau disebutkan antara kemanfaatan dan dampak negatifnya akan kembali lagi pada seberapa tinggi kadar atau residu yang terakumulasi dalam tubuh. Prinsip segala sesuatu yang berlebihan akan memberikan mudlorot maka sama halnya makanan dan minumn berpengawet ini. Dalam kadar rendah memang pengawet dapat bermanfaat dan aman dikonsumsi, akan tetapi dalam jangka panjang atau jika terlalu banyak terakumulasi dalam tubuh akan berbahaya.
- Makanan Kadar Garam/ Natrium Tinggi (Garam tinggi pada makanan dan minuman akan memacu perlambatan pada aliran darah. Kondisi pengaruhnya pada elektrolit tubuh menyebabkan darah mengental dan memberatkan kerja jantung untuk memompa darah di dalam pembuluh. Dampaknya tekanan darah akan meningkat dan hal ini meningkatkan potensi penyakit. Penyimpangan kemampuan organ dan perlambatan metabolisme darah akan mengganggu sistem tubuh dan ujung-ujungny dapat memicu pertumbuhan abnormalitas sel tubuh.
- Daging Olahan (Berbeda pada kondisi daging segar yang langsung diolah untuk dikonsumsi, daging olahan seringkali diberikan campuran bahan lain yang bersifat sebagai pengental, pengawet atau juga sebagai perasa buatan. Pada kondisi seperti ini sifat dasar bahan akan berubah dan hal ini apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dan terus menerus akan dapat memacu pertumbuhan kanker.
- Minuman Berkarbonasi/Soda (Minuman karbonansi memang terasa menyegarkan akan tetapi sifat dari bahan karbonansi ini ternyata berdampak pada sel tubuh. Penggunaan soda sebagai pelembut daging menjadi bukti bahwa soda dapat melenturkan/ memperlunak tekstur daging. Kalau dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dan terus menerus akan menyebabkan kinerja organ tubuh dan pembuluh darah juga terpengaruh.
- Karbohidrat Tinggi/ Tepung (Kandungan karbohidrat tinggi atau pati tepung memiliki indeks glikemik yang menyebabkan kinerja pankreas sangat berat. Kalau disebutkan rusaknya kinerja pankreas ini akan membuat kandungan gula di dalam tubuh senantiasa tinggi dan akan berdampak pada kinerja seluruh organ tubuh. Ujung-ujungnya rusaklah fungsi organ mulai ginjal, jantung, paru, otak, bahkan sistem syaraf....intinya yang dilewati gula tinggi ini akan menjadi rusak.
- Makanan di Bakar (Sebuah kajian kedokteran menemukan terdapat dua jenis senyawa penyebab kanker yang terdapat pada proses pembakaran yaitu PAH dan HCA. PAH adalah senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon yang terbentuk selama proses pembakaran, sedangkan HCA adalah Amines Heterosiklik yang dapat terbentuk pada daging merah yang dimasak terlalu lama pada suhu yang sangat tinggi. Mengkonsumsi makanan yang dibakar dengan suhu tinggi terlalu sering bisa meningkatkan potensi resiko kanker pencernaan dan kanker pankreas hingga 60 persen. Budaya makanan dengan sistem gril/ bakaran memang kesannya nikmat akan tetapi menyimpan resiko tinggi untuk tersetusnya kanker.
- Makanan Fastfood/ Instan (Budaya makanan cepat saji juga menjadi salahsatu hal yang disinyalir menjadi pencetus kanker, adanya makanan yang diolah dengan bahan pengawet dan zat aditif meningkatkan unsur karsinogen dalam tubuh. Jika kondisi ini semakin terakumulasi maka akan menyebabkan tingkat potensi tumbuhnya kanker semakin besar.
- Makanan Gorengan (Makanan yang seakan menjadi menu wajib buat masyarakat kita adalah gorengan. Sebenarnya bukan makanan gorengan yang berbahaya akan tetapi lebih karena penggunaan minyak goreng yang dipakai berulang-ulang menyebabkan radikal bebas dan meningkatkan kadar kolesterol jahat. Radikal bebas dapat berinteraksi dengan enzim tubuh dan dapat merusak protein serta merusak membran sel. Kerusakan sel inilah yang lama kelamaan dapat menjadi potensi kanker.
- Rokok (Selama ini rokok sudah dianggap penyebab nomor satu dari kanker khususnya kanker paru dan pernafasan. Dari hasil penelitian terdapat 100 lebih kandungan karsinogen dalam asap rokok yang mampu menyebabkan mutasi gen dan sel serta sebagai promotor tumbuhnya tumor.
- Bahan Kimia Pestisida (Pestisida selama ini yang digunakan secara tidak bijaksana akan menyisakan residu pada bahan makanan pada saat produksi, bahkan saat pengolahan maupun paska pengolahan/ penyimpanan). Sifat pestisida yang persisten pada hasil tanaman sangat beresiko khususnya pada penggunaan di atas kadar aman. Deteksi karsinogen pada paparan pestisida dapat dilihat pada kandungan pestisida di dalam darah. Uji cholinesterase sebagai salahsatu indikasi paparan pestisida pada darah seseorang dan menunjukkan tingginya kadar kontaminasinya.
Selain melalui makanan dan minuman, peningkatan potensi kanker dapat pula disebabkan karena paparan zat kimia non food semisal plastik kemasan, teflon, bahan pengolah bakaran, dan lain-lain.
Kemunculan sel kanker dari kondisi sel sehat memang tidak terjadi secara instan, akan tetapi butuh waktu panjang dan seringkali tidak menunjukkan gejala pada stadium awalnya. Seringkali pasien didiagnosa terkena kanker telah memasuki stadium lanjut dan akan susah untuk disembuhkan atau memiliki angka harapan hidup yang semakin rendah.
Pola hidup sehat menjadi upaya untuk membentengi tubuh kita dari penyakit kanker. - Olahraga Teratur,
- Istirahat Cukup,
- Hindari paparan karsinogen,
- dukung dengan makanan dan minuman sehat.
Semoga para pembaca semua senantiasa diberikan kesehatan dan terhindar dari penyakit ini.
Aamiin..Aamiin..Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Baca Info Umum Lainnya:
- Olahraga Teratur,
- Istirahat Cukup,
- Hindari paparan karsinogen,
- dukung dengan makanan dan minuman sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar