Mencampur (mixing) beberapa
jenis pestisida dalam aplikasi sekaligus telah menjadi kebiasaan umum petani
kita. Tujuannya penghematan tenaga dan waktu. Karena di lahan seringkali tanaman
mengalami ancaman hama dan penyakit sekaligus, seperti beberapa jenis hama serangga
dan fungi atau bakteri patogen.
Tidak terbayang betapa sulitnya
jika kita harus melakukan penyemprotan secara bergantian. Antara dua atau lebih
insektisida disusul fungisida ataupun bakterisida.
Belum lagi pupuk daun juga sangat penting untuk menjaga dan memulihkan kondisi
tanaman. Satu-satunya solusi dalam kondisi seperti ini adalah melakukan mixing
atau kombinasi.
Kombinasi
pestisida yang tepat tentu akan memberikan efikasi yang sinergis dan efisiensi
yang cukup nyata. Sedangkan kombinasi yang tidak tepat akan menimbulkan inkompatibilitas antara
pestisida satu dengan lain yang bersifat antagonis atau saling melemahkan serta
pemborosan biaya.
PEDOMAN PENCAMPURAN
- Identifikasi organisme yang mengancam tanaman. Jika tanaman kita masih baru dan tampak belum ada serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), amati tanaman sejenis di sekitar yang telah terdampak oleh serangan OPT.
- Pahami bahwa tujuan mencampur pestisida adalah untuk mengendalikan lebih dari 1 OPT yang berbeda pada pada 1 sasaran (bagian tanaman) yang sama, di mana diperlukan pestisida yang berbeda pula. Misalnya adanya serangan jamur patogen, kutu daun, dan ulat yang semuanya menyerang bagian daun. Gunakan pestisida sebaiknya berselang-seling, misalnya untuk serangga thrips, insektisida kontak dan sistemik sebaiknya diselang-seling.
- Tujuan penggunaan pestisida berdasarkan fase serangan, apakah untuk tindakan preventif (pencegahan) dimana OPT belum menyerang secara masif, tujuannya untuk melindungi tanaman, ataukah sebagai tindakan kuratif yang bertujuan menghentikan serangan atau mengurangi populasi OPT secara drastis.
- Tentukan spesifikasi bahan aktif pestisida sesuai target OPT, jangani membeli lebih dari satu merek pestisida yang berbahan aktif sama.
- Kenali mode of action (cara kerja) pestisida, jangan membeli lebih dari satu jenis pestisida dengan mode of action yang sama.
MENCAMPUR BEBERAPA
PESTISIDA SEKALIGUS
Hindari pencampuran pestisida dalam konsentrasi pekatan (langsung dari kemasan). Sebaiknya pestisida dicampurkan ke dalam ember berisi air dan diaduk rata terlebih dulu baru kemudian diencerkan lagi dalam tangki semprot.
Agar tidak terjadi inkompatibilitas jangan mencampurkan 2 atau lebih pestisida yang berbentuk fisik sama atau yang berbentuk formulasi sama (misalnya larut air dengan larut air). Gunakan patokan di bawah ini:
Sebagai contoh, jika kita ingin mengaplikasikan 3 pestisida sekaligus yaitu insektisida untuk kutu daun, insektisida untuk ulat, dan fungisida. Untuk kutu daun kita pakai insektisida berbahan aktif abamektin (gol. avermektin) yang berbentuk formula EC, untuk hama ulat menggunakan insektisida asefat (organofosfat) berformula SP yang larut air, dan fungisidanya menggunakan propineb (dithiokarbamat) berformula WP. Pengendalian hama dan penyakit memang sebaiknya disertai dengan upaya pemulihan kondisi tanaman agar hasil panen tetap optimal. Oleh karenanya disarankan mencampur pestisida dengan pupuk daun. Pilihlah pupuk daun yang mempunyai pH larutan netral atau mendekati. Terutama yang mengandung unsur-unsur mikro dalam bentuk chellate. Pupuk daun dengan pH netral dan ber-chellate bisa dicampur dengan pestisida, namun untuk pestisida yang larut air (AS, SL, SP, SC, WSC) sebaiknya lakukan test kompatibilitas terlebih dulu karena ada beberapa yang tidak kompatibel.
1. Pestisida bersifat basa (tembaga oksida dan tembaga hidroksida), sebaiknya diaplikasikan secara tunggal atau dicampurkan dengan pupuk kalsium karbonat yang tidak larut air. Sifat alkali berpotensi merubah struktur kimia formula berbasis minyak (EC, EW, E) dan formula larut air (AS, SL, SP, SC, WSC). Sedangkan untuk formula tidak larut air (suspensi) ada kemingkinan bereaksi dengan formula yang mengandung sulfur (thiol, thiokarbamat). Tembaga oksida / hidroksida pada larutan yang asam akan melarutkan sebagian tembaga dan jika berlebihan bisa saja meracuni sel tanaman.
2. Kombinasi pestisida tidak boleh mengurangi dosis. Apabila campuran pestisida tepat, variannya tidak terlalu banyak maka penggunaan sesuai dosis anjuran tidak akan menyebabkan tanaman keracunan.
3. Untuk menghindari resistensi OPT, disarankan menggunakan 2 - 3 pestisida dengan bahan aktif dan mode of action yang berbeda untuk tiap jenis OPT dan aplikasinya diselang-seling, bukan dicampurkan jadi satu. Misalnya saat ini kita aplikasi insektisida sistemik digabung dengan fugisida kontak, aplikasi berikutnya ganti insektisidanya yang kontak sedangkan fungisidanya sistemik.
4. Pestisida yang sudah dicampurkan dan diencerkan air harus digunakan sampai habis, tidak bisa disimpan untuk digunakan lain hari karena dalam beberapa jam bahan aktif akan terdegradasi dan berkurang daya kerjanya.
URUTAN MIXING PESTISIDA
Metode urutan yang disarankan dalam mencampur beberapa pestisida dalam 1 kali aplikasi. Ada yang dimulai dari pestisida larut air, ada yang dimulai dari formula EC dan sebagainya. Dari bermacam metode urutan yang paling sering dipakai dan dianjurkan adalah metode WALES yang merupakan singkatan dari WP, Agitaion (aduk), Liquid, EC, Surfactant (termasuk adjuvan). Lebih detailnya sebagai berikut :
W – pestisida berformula WP atau dispersi sejenisnya ( F / WDG / DF)
A – agitation (aduk-aduk rata)
L – salah satu dari pestisida berformula liquid soluble (larutan di antaranya AS /SL / SP / SC / WSC / SG, aduk.
E – salah satu dari pestisida berformula EC / E / EW, aduk
S – surfaktan atau adjuvan.
Pupuk daun bisa
dicampurkan sebelum surfaktan/adjuvan maupun setelahnya. Tetapi jika dalam
campuran tersebut terdapat pestisida larut air (AS / SL / SP / SC / WSC / SG )
sebaiknya lakukan uji kompatibilitas terlebih dahulu dengan cara mencampurkan
antara keduanya masing-masing 2 – 5 ml pada 5 - 10 ml air. Apabila tidak terjadi
perubahan fisik berarti keduanya cocok dan bisa digunakan.
NOTE:
INGAT-INGAT CAMPURAN HARUS LANGSUNG DIPAKAI, JANGAN DI SIMPAN LEBIH DARI 2 JAM.
"SALAM MERDESA"
PETANI SEJAHTERA BANGSA BERJAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar