Sabtu, 29 Agustus 2020

Mencampur dan Memadukan Pestisida

 


PEDOMAN KERJA 

Mencampur (mixing) beberapa jenis pestisida dalam aplikasi sekaligus telah menjadi kebiasaan umum petani kita. Tujuannya penghematan tenaga dan waktu. Karena di lahan seringkali tanaman mengalami ancaman hama dan penyakit sekaligus, seperti beberapa jenis hama serangga dan fungi atau bakteri patogen.

Tidak terbayang betapa sulitnya jika kita harus melakukan penyemprotan secara bergantian. Antara dua atau lebih insektisida disusul fungisida ataupun bakterisida. Belum lagi pupuk daun juga sangat penting untuk menjaga dan memulihkan kondisi tanaman. Satu-satunya solusi dalam kondisi seperti ini adalah melakukan mixing atau kombinasi.

Kombinasi pestisida yang tepat tentu akan memberikan efikasi yang sinergis dan efisiensi yang cukup nyata. Sedangkan kombinasi yang tidak tepat akan menimbulkan inkompatibilitas antara pestisida satu dengan lain yang bersifat antagonis atau saling melemahkan serta pemborosan biaya.  

PEDOMAN PENCAMPURAN

  1. Identifikasi organisme yang mengancam tanaman. Jika tanaman kita masih baru dan tampak belum ada serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), amati tanaman sejenis di sekitar yang telah terdampak oleh serangan OPT.
  2. Pahami bahwa tujuan mencampur pestisida adalah untuk mengendalikan lebih dari 1 OPT yang berbeda pada pada 1 sasaran (bagian tanaman) yang sama, di mana diperlukan pestisida yang berbeda pula. Misalnya adanya serangan jamur patogen, kutu daun, dan ulat yang semuanya menyerang bagian daun. Gunakan pestisida sebaiknya berselang-seling, misalnya untuk serangga thrips, insektisida kontak dan sistemik sebaiknya diselang-seling.
  3. Tujuan penggunaan pestisida berdasarkan fase serangan, apakah untuk tindakan preventif (pencegahan) dimana OPT belum menyerang secara masif, tujuannya untuk melindungi tanaman, ataukah sebagai tindakan kuratif yang bertujuan menghentikan serangan atau mengurangi populasi OPT secara drastis.
  4. Tentukan spesifikasi bahan aktif pestisida sesuai target OPT, jangani membeli lebih dari satu merek pestisida yang berbahan aktif sama. 
  5. Kenali mode of action (cara kerja) pestisida, jangan membeli lebih dari satu jenis pestisida dengan mode of action yang sama.

 


MENCAMPUR BEBERAPA PESTISIDA SEKALIGUS

Hindari pencampuran pestisida dalam konsentrasi pekatan (langsung dari kemasan). Sebaiknya pestisida dicampurkan ke dalam ember berisi air dan diaduk rata terlebih dulu baru kemudian diencerkan lagi dalam tangki semprot.

Agar tidak terjadi inkompatibilitas jangan mencampurkan 2 atau lebih pestisida yang berbentuk fisik sama atau yang berbentuk formulasi sama (misalnya larut air dengan larut air). Gunakan patokan di bawah ini:

Sebagai contoh, jika kita ingin mengaplikasikan 3 pestisida sekaligus yaitu insektisida untuk kutu daun, insektisida untuk ulat, dan fungisida. Untuk kutu daun kita pakai insektisida berbahan aktif abamektin (gol. avermektin) yang berbentuk formula EC, untuk hama ulat menggunakan insektisida asefat (organofosfat) berformula SP yang larut air, dan fungisidanya menggunakan propineb (dithiokarbamat) berformula WP. Pengendalian hama dan penyakit memang sebaiknya disertai dengan upaya pemulihan kondisi tanaman agar hasil panen tetap optimal. Oleh karenanya disarankan mencampur pestisida dengan pupuk daun. Pilihlah pupuk daun yang mempunyai pH larutan netral atau mendekati. Terutama yang mengandung unsur-unsur mikro dalam bentuk chellate. Pupuk daun dengan pH netral dan ber-chellate bisa dicampur dengan pestisida, namun untuk pestisida yang larut air (AS, SL, SP, SC, WSC) sebaiknya lakukan test kompatibilitas terlebih dulu karena ada beberapa yang tidak kompatibel.

1. Pestisida bersifat basa (tembaga oksida dan tembaga hidroksida), sebaiknya diaplikasikan secara tunggal atau dicampurkan dengan pupuk kalsium karbonat yang tidak larut air. Sifat alkali berpotensi merubah struktur kimia formula berbasis minyak (EC, EW, E) dan formula larut air (AS, SL, SP, SC, WSC). Sedangkan untuk formula tidak larut air (suspensi) ada kemingkinan bereaksi dengan formula yang mengandung sulfur (thiol, thiokarbamat). Tembaga oksida / hidroksida pada larutan yang asam akan melarutkan sebagian tembaga dan jika berlebihan bisa saja meracuni sel tanaman.

2. Kombinasi pestisida tidak boleh mengurangi dosis. Apabila campuran pestisida tepat, variannya tidak terlalu banyak maka penggunaan sesuai dosis anjuran tidak akan menyebabkan tanaman keracunan.

3. Untuk menghindari resistensi OPT, disarankan menggunakan 2 - 3 pestisida dengan bahan aktif dan mode of action yang berbeda untuk tiap jenis OPT dan aplikasinya diselang-seling, bukan dicampurkan jadi satu. Misalnya saat ini kita aplikasi insektisida sistemik digabung dengan fugisida kontak, aplikasi berikutnya ganti insektisidanya yang kontak sedangkan fungisidanya sistemik.

4. Pestisida yang sudah dicampurkan dan diencerkan air harus digunakan sampai habis, tidak bisa disimpan untuk digunakan lain hari karena dalam beberapa jam bahan aktif akan terdegradasi dan berkurang daya kerjanya.


URUTAN MIXING PESTISIDA

Metode urutan yang disarankan dalam mencampur beberapa pestisida dalam 1 kali aplikasi. Ada yang dimulai dari pestisida larut air, ada yang dimulai dari formula EC dan sebagainya. Dari bermacam metode urutan yang paling sering dipakai dan dianjurkan adalah metode WALES yang merupakan singkatan dari WP, Agitaion (aduk), Liquid, EC, Surfactant (termasuk adjuvan). Lebih detailnya sebagai berikut :

W – pestisida berformula WP atau dispersi sejenisnya ( F / WDG / DF)

A – agitation (aduk-aduk rata)

L – salah satu dari pestisida berformula liquid soluble (larutan di antaranya AS /SL / SP / SC / WSC / SG, aduk.

E – salah satu  dari pestisida berformula EC / E / EW, aduk

S – surfaktan atau adjuvan.


Pupuk daun bisa dicampurkan sebelum surfaktan/adjuvan maupun setelahnya. Tetapi jika dalam campuran tersebut terdapat pestisida larut air (AS / SL / SP / SC / WSC / SG ) sebaiknya lakukan uji kompatibilitas terlebih dahulu dengan cara mencampurkan antara keduanya masing-masing 2 – 5 ml pada 5 - 10 ml air.  Apabila tidak terjadi perubahan fisik berarti keduanya cocok dan bisa digunakan.


NOTE: 

INGAT-INGAT CAMPURAN HARUS LANGSUNG DIPAKAI, JANGAN DI SIMPAN LEBIH DARI 2 JAM.


"SALAM MERDESA"

PETANI SEJAHTERA BANGSA BERJAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar