Gulma sekitar tanaman padi nampang mati mengering (8 Oktober 2025)
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.
Apakah Anda lelah berperang tanpa akhir melawan gulma yang menggerogoti hasil panen Anda?
Setiap petani atau pemilik kebun tahu betul: gulma adalah pencuri senyap yang mencuri nutrisi, air, dan cahaya matahari yang seharusnya menjadi milik tanaman kesayangan Anda. Perjuangan membasmi gulma seringkali memakan waktu, tenaga, dan biaya yang tak sedikit, bahkan seringkali hasilnya mengecewakan.
STOP PEMBOROSAN WAKTU DAN TENAGA!
Kini, hadirkan pahlawan baru di lahan Anda: Herbisida BROWNUP 490 SL! Ini bukan sekadar cairan pembasmi gulma biasa. Ini adalah formulasi unggulan yang dirancang untuk memberikan efektivitas maksimal dengan kemudahan penggunaan yang tak tertandingi.
Kekuatan Aksi Ganda yang Menghancurkan: BROWNUP 490 SL adalah herbisida sistemik purna tumbuh dengan bahan aktif Isopropilamina Glifosat 490 g/l yang super ampuh (setara Glifosat 360 g/l). Herbisida ini bekerja secara sistemik, artinya cairan akan terserap melalui daun, bergerak cepat ke seluruh jaringan tanaman hingga ke akar terdalam. Gulma akan mati total hingga ke akarnya!
Basmi Gulma Paling Membandel: Tidak peduli jenis gulma yang Anda hadapi—mulai dari gulma berdaun lebar hingga rumput-rumputan yang paling sulit dihilangkan—BROWNUP 490 SL adalah jawabannya. Ia efektif mengendalikan gulma di berbagai lahan, mulai dari perkebunan sawit, karet, hingga persiapan lahan pertanian.
Hemat dan Efisien: Karena bekerja secara sistemik, Anda tidak perlu khawatir gulma akan tumbuh kembali dalam waktu singkat. Dengan aplikasi yang tepat, BROWNUP 490 SL menawarkan pengendalian gulma yang lebih lama, mengurangi frekuensi penyemprotan, yang berarti menghemat waktu, tenaga, dan biaya operasional Anda.
Formulasi Unggul, Hasil Cepat: Dirancang dengan teknologi terbaik dari PetroSida Gresik, BROWNUP 490 SL memastikan daya sebar dan penetrasi yang optimal. Anda akan mulai melihat efeknya dalam waktu relatif singkat, memberikan kepastian bahwa pekerjaan Anda selesai dengan tuntas!
❌ Dulu: Lahan dipenuhi gulma, tanaman berebut nutrisi, hasil panen menurun, dan punggung Anda pegal karena mencabut gulma manual.
✅ Sekarang: Lahan bersih, tanaman tumbuh subur tanpa pesaing, hasil panen optimal, dan Anda memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada hal-hal lain di kebun Anda!
Ribuan petani dan pekebun sudah merasakan manfaat luar biasa dari BROWNUP 490 SL. Giliran Anda untuk mengakhiri drama gulma yang menyebalkan!
Tunggu apa lagi? Ambil langkah proaktif untuk masa depan kebun yang lebih subur dan panen yang lebih melimpah.
Jadikan BROWNUP 490 SL sebagai mitra sejati Anda hari ini!
Coba sekali, dan Anda tidak akan mau beralih ke yang lain!
Perbedaan utama terletak pada konsentrasi bahan aktif (Bahan Aktif: Isopropilamina Glifosat).
| Fitur | BrownUp 490 SL | Herbisida Sejenis (Umumnya 480 SL) | Keunggulan BrownUp |
| Konsentrasi Bahan Aktif | 490 g/l (gram per liter) | 480 g/l | Lebih Tinggi ⬆️ |
| Efek di Lapangan | Potensi daya basmi lebih cepat dan lebih tuntas karena konsentrasi yang sedikit lebih tinggi. | Efektif, namun mungkin memerlukan dosis yang sedikit lebih banyak atau waktu yang sedikit lebih lama untuk efek total. | Dosis Lebih Efisien |
| Kebutuhan Dosis | Karena konsentrasi lebih tinggi, Anda berpotensi menggunakan dosis yang sedikit lebih rendah untuk mencapai tingkat efektivitas yang sama, tergantung rekomendasi. | Dosis standar untuk efektivitas tinggi. | Menghemat Penggunaan |
| Kualitas Formulasi | Diproduksi oleh PetroSida Gresik, menjamin formulasi dan kualitas bahan baku yang terpercaya untuk hasil sistemik yang optimal. | Bervariasi tergantung merek produsen. | Jaminan Merek Terpercaya |
Selain keunggulan konsentrasi, BrownUp 490 SL memiliki keunggulan inheren dari herbisida sistemik non-selektif berbasis Glifosat:
Mati Sampai ke Akar (Sistemik): Ini adalah keunggulan utama. Herbisida ini bekerja secara sistemik, di mana cairan diserap melalui daun dan ditranslokasikan (dipindahkan) ke seluruh bagian gulma, termasuk akar rhizoma. Herbisida kontak hanya membakar daun, membuat gulma cepat tumbuh lagi, sementara BrownUp memastikan gulma mati total, memperlambat pertumbuhan kembali.
Spektrum Luas: Efektif membasmi hampir semua jenis gulma, baik gulma berdaun lebar maupun gulma rumput-rumputan yang sangat membandel.
Ramah Lingkungan (Jika Digunakan Sesuai Aturan): Herbisida Glifosat umumnya akan terikat kuat pada partikel tanah setelah disemprotkan, sehingga tidak meracuni tanaman yang ditanam setelah penyemprotan (beberapa hari kemudian) dan tidak mudah mencemari air tanah.
Ekonomis: Walaupun harga per liter mungkin terlihat lebih tinggi dari herbisida kontak, efisiensi penggunaan dosis dan durasi pengendalian gulma yang lebih lama menjadikannya pilihan yang lebih hemat biaya dalam jangka panjang.
Meskipun perbedaan konsentrasi antara 490 SL dan 480 SL terlihat kecil (hanya 10 g/l), dalam skala besar dan untuk gulma yang sangat resisten, konsentrasi yang sedikit lebih tinggi dari BrownUp 490 SL dapat memberikan margin efisiensi dosis dan kecepatan aksi yang menguntungkan petani, menjadikannya pilihan yang lebih kuat dan andal untuk pengendalian gulma tuntas.
Dosis ini adalah panduan umum. Selalu ikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan produk BrownUp 490 SL untuk hasil terbaik dan keamanan.
| Jenis Gulma & Kondisi Lahan | Dosis Per Hektar (Ha) | Dosis Per Tangki Sprayer (15–17 Liter) | Keterangan Tambahan |
| Gulma Ringan (Permukaan Saja) | 1.5 – 2.0 Liter | 75 – 100 ml | Umumnya untuk lahan yang relatif bersih atau gulma masih muda. |
| Gulma Sedang (Campuran Rumput & Daun Lebar) | 2.0 – 3.0 Liter | 100 – 150 ml | Dosis standar untuk gulma yang sudah mulai meninggi atau agak membandel. |
| Gulma Berat/Membandel | 3.0 – 4.0 Liter | 150 – 200 ml | Digunakan untuk gulma keras seperti alang-alang atau gulma yang sudah tua dan tinggi. |
| Pembersihan Lahan Total (Alang-Alang) | 4.0 – 6.0 Liter | 200 – 300 ml | Untuk membasmi gulma keras yang akarnya sudah masif, seperti alang-alang di lahan tidur. |
Waktu Penyemprotan Terbaik: Lakukan penyemprotan saat gulma sedang aktif tumbuh, idealnya pada pagi hari (sebelum pukul 10.00) dan tidak hujan.
Kondisi Gulma: Pastikan gulma memiliki daun yang cukup untuk menyerap herbisida. Jangan memotong gulma sebelum aplikasi.
Penggunaan Air: Gunakan air yang bersih dan tidak mengandung lumpur.
Aplikasi Tepat Sasaran: Semprotkan secara merata ke seluruh permukaan daun gulma, hindari menyentuh tanaman pokok (kecuali tanaman keras seperti sawit yang sudah dewasa) karena ini adalah herbisida non-selektif.
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.
Thiosida 6GR adalah herbisida sistemik dan selektif pra-tumbuh dan purna-tumbuh awal berbentuk butiran (Granule/GR) yang berwarna hijau.
Meskipun bentuknya berbeda, herbisida ini tetap mengandung dua bahan aktif andalan yang sama, namun dengan konsentrasi yang lebih rendah karena formulasi padat:
| Bahan Aktif | Konsentrasi | Fungsi Utama |
| Thiobencarb | 4% | Mengendalikan gulma golongan rumput dan teki |
| 2,4-D IBE (Iso Butil Ester) | 2% | Mengendalikan gulma golongan daun lebar |
Thiosida 6GR efektif mengendalikan gulma pada pertanaman padi sawah (baik Tanam Pindah/Tapin maupun Tanam Benih Langsung/Tabela), meliputi gulma golongan:
Rumput (misalnya Echinochloa crus-galli
Teki (Cyperus difformis)
Daun Lebar (Monochoria vaginalis)
Aplikasi Sangat Mudah: Aplikasi dilakukan dengan cara ditebar/ditabur langsung ke lahan sawah, tanpa perlu alat semprot dan pencampuran dengan air. Ini menghemat waktu dan tenaga kerja.
Sistemik dan Selektif: Aman bagi tanaman padi pada dosis anjuran.
Bekerja pada Pra-tumbuh: Efektif menghambat perkecambahan benih gulma sejak awal.
Aplikasi bentuk granul ini sangat sederhana dan fokus pada pengendalian air.
Dosis yang umum digunakan adalah 20 kg per hektar (Kg/Ha) atau 2 kg per 1000 $\text{m}^2$ (sesuai kemasan standar).
Sebaiknya diaplikasikan pada fase pra-tumbuh awal ketika gulma belum muncul atau masih sangat kecil (maksimal 1-2 daun).
Padi Tanam Pindah (Tapin): 3 sampai 7 hari setelah tanam (HST).
Padi Tanam Benih Langsung (Tabela): 5 sampai 9 hari setelah sebar.
Pengeringan: Atur kondisi air di sawah menjadi macak-macak (tanah becek dan lembab) atau genangan air yang sangat tipis.
Penebaran: Tebarkan butiran Thiosida 6GR secara merata ke seluruh permukaan lahan sawah.
Penggenangan: Setelah penebaran, lahan harus segera digelangi (digenangi air) setinggi 3-5 cm dan air genangan tersebut dipertahankan selama minimal 3-7 hari.
Catatan Penting: Menjaga genangan air setelah penebaran sangat krusial. Air membantu melarutkan granul dan menyebarkan bahan aktif (Thiobencarb) sehingga membentuk lapisan kimiawi di permukaan tanah yang akan mencegah benih gulma berkecambah.
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.
Fokus: Aksi cepat (Knockdown) dan spektrum luas.
Cara Kerja: Racun kontak, lambung, dan pernapasan.
Keunggulan Singkat: Sangat efektif untuk mematikan hama secara instan (terutama hama yang terkena langsung) dan tersedia dalam formulasi butiran (GR) untuk hama tanah.
Fokus: Hama penghisap dan perlindungan dari dalam (sistemik terbatas).
Cara Kerja: Racun kontak dan lambung yang mengganggu sistem saraf serangga.
Keunggulan Singkat: Sangat efektif mengendalikan Wereng Cokelat (WBC) dan hama lainnya karena memiliki sifat sistemik terbatas dan baik untuk perlakuan benih.
Fokus: Perlindungan sistemik kuat dan hama yang sulit dijangkau.
Cara Kerja: Racun kontak, lambung, dan sistemik kuat (diserap akar).
Keunggulan Singkat: Memberikan perlindungan jangka panjang di awal pertumbuhan, sangat unggul dalam mengatasi Penggerek Batang Padi dan Hama Tanah (seperti uret) karena sifat sistemiknya melalui aplikasi butiran di tanah
Diazinon termasuk dalam kelompok Organofosfat yang merupakan insektisida lama namun terbukti efektif.
Aksi Cepat (Knockdown): Memiliki efek mematikan yang sangat cepat pada serangga setelah kontak atau tertelan.
Formulasi Serbaguna: Tersedia dalam formulasi Emulsifiable Concentrate (EC) untuk semprot daun dan Granul (GR) untuk aplikasi tanah (misalnya Sidazinon GR) atau lubang tanam.
Efek Fumigan: Dapat menghasilkan uap beracun ringan yang membantu membunuh serangga di tempat tersembunyi.
Fipronil adalah insektisida yang lebih modern dengan mekanisme kerja unik yang mengganggu sistem saraf serangga (GABA-gated chloride channels).
Sistemik Terbatas (Translokasi): Memiliki kemampuan untuk diserap oleh tanaman (terutama melalui akar) dan didistribusikan ke bagian lain, melindungi tanaman dari dalam.
Target Hama Penghisap: Sangat efektif terhadap Wereng Cokelat (WBC) dan hama penghisap lainnya.
Perlakuan Benih: Banyak digunakan sebagai perlakuan benih karena efektivitasnya dalam dosis rendah dan dapat memberikan perlindungan awal yang baik.
Tahan Hujan: Cukup tahan terhadap pencucian oleh air hujan setelah diserap oleh tanaman.
Karbofuran termasuk kelompok Karbamat dan dikenal karena sifat sistemiknya yang kuat.
Sistemik Kuat: Ketika diaplikasikan dalam bentuk butiran (GR) ke tanah, ia diserap dengan sangat baik oleh akar dan menyebar ke seluruh bagian tanaman, membuat seluruh tanaman beracun bagi serangga yang memakannya.
Perlindungan Jangka Panjang: Karena aplikasinya di tanah, ia memberikan perlindungan yang relatif lebih lama, terutama pada fase awal pertumbuhan tanaman.
Target Hama Batang dan Tanah: Sangat populer untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi (seperti Sundep/Beluk) dan hama yang menyerang akar seperti Uret dan Nematoda.
Penting untuk diketahui bahwa ketiga bahan ini, terutama Diazinon dan Karbofuran (keduanya IRAC Kelompok 1), memiliki tingkat toksisitas yang tinggi terhadap mamalia dan organisme non-target (seperti ikan, burung, lebah) sehingga penggunaannya harus sangat hati-hati dan sesuai petunjuk.
Karbofuran di beberapa negara telah dilarang atau dibatasi penggunaannya karena potensi toksisitasnya terhadap lingkungan dan aplikator.
Fipronil (IRAC 2B) umumnya memiliki profil toksisitas yang berbeda, namun tetap memerlukan penanganan yang benar.
Kesimpulan:
Jika Anda memerlukan efek cepat pada berbagai jenis hama yang terlihat, Diazinon (EC) bisa menjadi pilihan.
Jika Anda berfokus pada hama penghisap dan perlindungan tanaman secara sistemik dari dalam (terutama untuk perlakuan benih), Fipronil adalah keunggulannya.
Jika masalah utama adalah hama tanah atau penggerek batang pada fase awal tanam, dan Anda membutuhkan perlindungan sistemik jangka panjang melalui akar, Karbofuran (GR) adalah yang paling menonjol.
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.
Musim tanam datang lagi, namun bayangan wereng batang cokelat (WBC) yang membandel masih menghantui jutaan petani. Serangan hama ini bukan lagi cerita klasik, tapi horor nyata yang kerap menggagalkan panen. Yang lebih menjengkelkan: wereng saat ini seolah memiliki "imunitas" terhadap berbagai jenis insektisida yang telah lama beredar.
Berapa kali Anda mencoba ganti merek, menaikkan dosis, atau bahkan mencampur berbagai jenis obat, namun wereng tetap santai berloncatan di pangkal batang padi Anda?
Jika Anda mulai putus asa mencari jurus pamungkas untuk menaklukkan wereng yang resisten (kebal), bersiaplah, karena kini ada solusi yang disempurnakan: TEBALLO RED!
Ini adalah pertanyaan krusial. Resistensi terjadi karena penggunaan insektisida yang itu-itu saja dalam jangka waktu lama, ditambah dosis yang tidak tepat. Wereng memiliki kemampuan adaptasi genetik yang cepat, membuat "senjata lama" kita menjadi tumpul.
Inilah saatnya petani beralih ke formulasi baru yang telah ditingkatkan untuk memberikan efek knock-down yang lebih cepat dan daya perlindungan yang lebih lama.
TEBALLO RED bukanlah sekadar insektisida biasa. Produk ini adalah inovasi yang membawa bahan aktif andal, yaitu Nitenpiram 250 g/L, dalam formulasi yang telah disempurnakan.
Nitenpiram dikenal sebagai neonicotinoid yang memiliki sifat sistemik kuat. Artinya, ia diserap oleh tanaman dan bergerak ke seluruh jaringan, menjadikan seluruh bagian tanaman 'beracun' bagi wereng pengisap.
Lalu, apa bedanya TEBALLO RED dengan Nitenpiram yang lain?
Aksi Cepat (Quick Knock-Down): Insektisida ini bekerja cepat mengganggu sistem saraf wereng. Hanya dalam hitungan satu jam setelah aplikasi yang tepat, wereng akan berhenti makan, lemas, dan mati berjatuhan.
Efektif Melawan Wereng Resisten: Dirancang khusus untuk mematahkan siklus resistensi yang telah terbentuk. Ini adalah solusi rotasi insektisida yang cerdas.
Daya Lindung Super Lama: Solusi Tepat Semprot! Poin inilah yang membuat TEBALLO RED unggul. Formula khusus RED diformulasikan agar residu (zat sisa perlindungan) bertahan lebih lama di dalam jaringan tanaman. Artinya, Anda tidak perlu cemas menyemprot sawah setiap minggu. Frekuensi penyemprotan bisa dikurangi, menghemat waktu, tenaga, dan yang paling penting: biaya operasional Anda!
Kami mengumpulkan beberapa kisah dari petani yang telah membuktikan keampuhan TEBALLO RED di lahannya. Ini bukan klaim pabrik, melainkan pengalaman langsung di lapangan:
Testimoni 1: Pak Slamet (Petani dari Sragen, Jawa Tengah)
"Wereng di sawah saya ini sudah 'sarjana' semua. Dikasih obat A cuma pingsan sebentar, besoknya sudah loncat-loncat lagi. Setelah ganti ke TEBALLO RED, saya kaget. Penyemprotan sore, besok pagi saya cek, werengnya sudah rontok semua di air. Yang paling saya suka, jarak semprotnya jadi panjang. Dulu wajib 7 hari sekali, sekarang 10-14 hari masih aman. Uang pestisida bisa dipakai buat kebutuhan lain."
Testimoni 2: Bu Minah (Petani Milenial dari Indramayu, Jawa Barat)
"Saya selalu khawatir dengan wereng. TEBALLO RED ini menurut saya kerjanya bersih. Daun bendera tetap hijau, tidak ada gejala 'hopperburn'. Satu kali aplikasi di usia 40 HST (Hari Setelah Tanam), sawah aman sampai mendekati panen. Saya bisa lebih fokus urus pemupukan dan air, tidak melulu mikirin jadwal semprot wereng. Efisien waktu dan biaya!"
Testimoni 3: Mas Roni (Petani Kontraktor dari Jember)
"Kami sering diminta mengurus lahan yang tingkat serangan werengnya sudah parah. Dulu, butuh dua sampai tiga kali penyemprotan intensif dengan obat keras. Sekarang, dengan TEBALLO RED, kami bisa memangkas aplikasi karena hasil kontrolnya lebih tahan lama. Mengurangi frekuensi semprot berarti mengurangi biaya pekerja dan bahan bakar. Jelas, ini produk yang worth it!"
Jangan biarkan jerih payah Anda selama berbulan-bulan hanya berakhir menjadi santapan wereng kebal. Menggunakan insektisida yang tepat adalah investasi yang memberikan perlindungan jangka panjang!
Teballo Red hadir sebagai jawaban atas kegelisahan petani menghadapi wereng yang semakin pintar. Dengan daya kerja yang cepat, formulasi yang disempurnakan, dan daya proteksi residu yang lebih awet, ini adalah kunci untuk memutus mata rantai resistensi dan mengamankan produktivitas padi Anda.
Tunggu apa lagi? Segera ganti strategi pertarungan Anda. Dapatkan TEBALLO RED di kios pertanian terdekat. Buktikan sendiri bedanya, dan rasakan kembali ketenangan melihat hamparan padi Anda hijau subur hingga panen tiba!
TEBALLO RED: Cerdas Lawan Wereng, Semprot Lebih Jarang, Panen Jadi Hebat!
Melindungi Tanaman Padi Jangka Panjang
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.
Gambar : Pohon Aren dan Sadapan
Nama umum: Lalat buah
Nama ilmiah: Bactrocera spp. (terdapat banyak spesies)
Famili: Tephritidae
Ordo: Diptera
Spesies yang paling banyak menyerang di Indonesia:
Bactrocera dorsalis — menyerang mangga, jambu, cabai, belimbing
Bactrocera cucurbitae — menyerang mentimun, pare, labu-labuan
Bactrocera carambolae — menyerang belimbing, jambu, mangga
Bactrocera papayae — menyerang pepaya, nangka, jambu
Hampir semua buah berdaging lunak dapat diserang, seperti:
Mangga
Jambu biji
Belimbing
Jeruk
Cabai
Tomat
Pepaya
Melon, semangka, pare
Siklus hidup rata-rata 3–4 minggu, terdiri dari:
Telur: Diletakkan betina di dalam buah (±5–10 butir per buah).
Larva (belatung): Hidup di dalam daging buah, memakan jaringan, menyebabkan busuk.
Pupa (kepompong): Jatuh ke tanah dan berubah menjadi pupa.
Dewasa: Keluar dari tanah dan siap bertelur lagi.
Dalam kondisi hangat, satu ekor betina bisa menghasilkan >300 telur selama hidupnya!
Terdapat bintik hitam kecil di kulit buah (bekas ovipositor betina).
Buah busuk dari dalam meskipun kulit tampak utuh.
Bila dibelah, terdapat belatung putih kecil.
Buah gugur sebelum matang.
Buah yang matang berbau asam atau berair.
Sanitasi kebun: Kumpulkan buah busuk/gugur dan tanam dalam tanah sedalam >30 cm atau dibakar.
Pembungkusan buah: Gunakan plastik, kertas semen, atau jaring (efektif untuk mangga, jambu, belimbing).
Perangkap (Trap):
Gunakan umpan metil eugenol (ME) untuk lalat jantan.
Gunakan umpan fermentasi alami seperti nira aren, gula merah, atau tape untuk lalat betina.
Ditempatkan 10–20 perangkap/ha.
Lepas musuh alami seperti parasitoid Fopius arisanus atau Diachasmimorpha longicaudata.
Gunakan jamur entomopatogen seperti Metarhizium anisopliae atau Beauveria bassiana pada tanah di bawah pohon.
Gunakan umpan beracun (protein + insektisida kontak), contohnya:
Campur 1 bagian protein hidrolisat + 0,1 bagian insektisida (sipermetrin, deltametrin, spinosad, atau malathion) + air secukupnya.
Semprotkan pada daun bagian bawah atau tempat lalat hinggap (bukan pada buah).
Hindari penyemprotan insektisida langsung ke buah yang hampir panen.
Kombinasikan semua cara di atas:
Sanitasi kebun rutin.
Pemasangan perangkap nira aren fermentasi.
Pembungkusan buah.
Penyemprotan umpan protein + insektisida selektif.
Lakukan pencegahan sebelum buah matang 1 bulan.
Perangkap dan umpan dipasang sepanjang musim buah.
Ganti umpan setiap 7–10 hari.
Sadapan pohon aren (nira) mengandung:
Gula alami (sukrosa, glukosa, fruktosa)
Asam-asam organik (asetat, laktat, dll.)
Aroma fermentasi yang kuat
Ketika nira difermentasi, muncul aroma alkohol dan asam yang menyerupai bau buah busuk atau buah matang berlebih — inilah yang sangat menarik bagi lalat buah betina maupun jantan.
Nira aren segar: ±1 liter
Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae): 1 sendok teh
Gula pasir tambahan: 1 sendok makan (opsional untuk mempercepat fermentasi)
Wadah plastik botol bekas (1,5 liter)
Masukkan nira aren ke dalam wadah.
Tambahkan ragi dan gula.
Tutup sebagian mulut wadah (tidak rapat agar gas bisa keluar).
Simpan di tempat teduh 1–2 hari hingga tercium bau alkohol/asam kuat.
Campuran siap digunakan sebagai umpan cair fermentasi.
Gunakan botol perangkap (botol air mineral dilubangi di sisi atas).
Tuang 100–150 ml larutan nira fermentasi ke dalamnya.
Gantung perangkap di cabang pohon setinggi ±1,5 meter dari tanah.
Jarak antar perangkap: ±10 meter.
Ganti umpan setiap 5–7 hari sekali (atau saat aromanya hilang).
Bahan alami, murah, dan ramah lingkungan.
Dapat menarik berbagai jenis lalat buah (Bactrocera dorsalis, B. cucurbitae, dll.)
Aman untuk tanaman dan hewan.
Aromanya bisa sebagai atractan jantan dan betina
Tidak selektif (menarik lalat buah jantan dan betina, juga serangga lain).
Perlu perawatan rutin (ganti umpan).
Efektivitas tergantung suhu dan tingkat fermentasi.
Tambahkan 1-2 tetes insektisida kontak (misal deltametrin atau sipermetrin) untuk membunuh lalat yang masuk.
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.
Pencampuran insektisida adalah praktik mengombinasikan dua atau lebih bahan aktif dalam satu tangki semprot dengan tujuan meningkatkan efektivitas pengendalian hama, memperluas spektrum sasaran, atau menghemat biaya aplikasi. Namun, pencampuran tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menimbulkan antagonisme, kerusakan tanaman (fitotoksisitas), atau menurunkan performa masing-masing insektisida.
Dua insektisida dengan cara kerja berbeda dapat memberikan efek yang lebih kuat (sinergis) terhadap hama sasaran, terutama pada serangga yang sudah menunjukkan gejala resistensi.
Satu insektisida mungkin efektif untuk wereng, sementara lainnya lebih efektif untuk ulat. Campuran keduanya membuat satu kali aplikasi bisa mengendalikan lebih dari satu jenis hama.
Dengan satu kali penyemprotan, petani bisa mendapatkan manfaat dua produk sekaligus sehingga lebih hemat tenaga dan biaya operasional lapangan.
Tidak semua insektisida bisa dicampur. Ada yang ketika digabungkan justru menggumpal, pecah emulsinya, atau menurunkan performa bahan aktif.
Beberapa campuran bisa menyebabkan daun terbakar, menguning, atau merusak jaringan tanaman, terutama pada tanaman muda.
Jika pencampuran tidak tepat (misal hanya mencampur dua insektisida dari golongan yang sama), justru mempercepat terjadinya resistensi karena hama terekspos cara kerja yang sama secara berulang.
Pastikan insektisida berasal dari golongan berbeda untuk menghindari resistensi:
Nitenpiram = IRAC 4A
Buprofezin = IRAC 16
Abamektin = IRAC 6
Klorantraniliprol = IRAC 28
Dll.
Semakin berbeda golongannya, semakin aman dicampur.
Prinsip internasional pencampuran dalam tangki:
W – Wettable powder (WP, WDG)
A – Agitate (aduk)
L – Liquid (EC, SL, SC)
E – Emulsifier
S – Surfactant (perekat, perata)
Ini mencegah penggumpalan dan memastikan larutan tercampur sempurna.
Campur sedikit dalam botol air mineral:
Jika memisah, menggumpal, atau panas → tidak cocok
Jika stabil → aman dipakai
Beberapa insektisida sensitif terhadap pH:
Boraks, kapur, pupuk daun tinggi alkali dapat merusak insektisida tertentu.
Air terlalu asam/ basa dapat menurunkan stabilitas bahan aktif
A. Informasi dasar setiap bahan aktif
| Bahan Aktif | Golongan (IRAC) | Target Hama Umum |
|---|---|---|
| BPMC / MIPC | Carbamate (1A) | Wereng, penghisap |
| Buprofezin | IGR (16) | Telur & nimfa wereng/kutu |
| Nitenpiram | Neonicotinoid (4A) | Serangga penghisap |
| Asefat | Organofosfat (1B) | Penghisap + ulat |
| Dimehipo (Monosultap) | Nereistoxin (4C) | Penghisap & penggerek |
| Klorpirifos | Organofosfat (1B) | Ulat + serangga tanah |
| Klorfenapyr | Mitochondrial disruptor (13) | Ulat + thrips |
| Sipermetrin | Pyrethroid (3A) | Knockdown (kontak) |
| Imidakloprit | Neonicotinoid (4A) | Wereng + serangga penghisap |
| Propargit | Acaricide (12C) | Tungau |
| Diazinon | Organofosfat (1B) | Serangga tanah |
| Emamektin Benzoat | Avermectin (6) | Ulat, penggerek |
B. REKOMENDASI PENCAMPURAN Bahan Aktif | ✅ Disarankan dicampur | ❌ Tidak disarankan / hindari |
|---|---|---|
| BPMC / MIPC | Sipermetrin, Buprofezin, Nitenpiram, Emamektin | Asefat, Dimehipo, Diazinon, Klorpirifos |
| Buprofezin | Sipermetrin, Nitenpiram, Imidakloprit, Emamektin | Asefat, Dimehipo |
| Nitenpiram | Buprofezin, Sipermetrin, Emamektin | Imidakloprit (satu golongan → resistensi) |
| Asefat | Sipermetrin | BPMC/MIPC, Klorpirifos, Diazinon |
| Dimehipo (Monosultap) | Sipermetrin, Buprofezin | Asefat / organofosfat |
| Klorpirifos | Sipermetrin | BPMC, MIPC, Asefat |
| Klorfenapyr | Sipermetrin | Propargit, Emamektin (berpotensi fitotoksik) |
| Sipermetrin | Imidakloprit, Nitenpiram, Buprofezin, Emamektin | Klorpirifos (cuaca panas → volatilitas tinggi) |
| Imidakloprit | Sipermetrin, Buprofezin, Emamektin | Nitenpiram (golongan sama) |
| Propargit | Sipermetrin | Klorfenapyr |
| Diazinon | Sipermetrin | BPMC/MIPC/Asefat |
| Emamektin Benzoat | Sipermetrin, Buprofezin, Imidakloprit, Nitenpiram | Asefat, Diazinon, Klorpirifos, Klorfenapyr |
| C. KOMBINASI TERBAIK DI LAPANGAN Kombinasi Unggulan | Keunggulan |
|---|---|
| Emamektin + Sipermetrin/ Piretroid | Knockdown cepat + bunuh ulat karena tidak makan |
| Emamektin + Buprofezin | Ulat + wereng/kutu (IGR + stomach poison) |
| Sipermetrin + Imidakloprit | Knockdown + sistemik (penghisap + daun) |
| Klorpirifos + Sipermetrin | Spektrum luas & cepat (hati-hati cuaca panas) |
| Dimehipo + Sipermetrin | Penggerek + knockdown kontak |
D. KOMBINASI YANG HARUS DIHINDARI Kombinasi | Alasan |
|---|---|
| Organofosfat + Carbamate (misal: Asefat + BPMC/MIPC + Diazinon) | Menyerang enzim yang sama → resistensi cepat & risiko aman kerja |
| Neonicotinoid + Neonicotinoid (Imidakloprit + Nitenpiram) | Tidak menambah efek, mempercepat resistensi |
| Emamektin + Klorpirifos / Asefat / Diazinon | pH naik → Emamektin cepat rusak (turun efektivitas) |
| Klorfenapyr + Propargit / Emamektin | Terlalu keras → risiko fitotoksik |
| Tahapan | Penjelasan |
|---|---|
| Uji kompatibilitas | Isi botol 1 L → masukkan bahan sesuai urutan WDG → SC → EC → SL |
| Periksa pH air | Emamektin ideal pH 5,5–6,5 |
| Gunakan APD | Masker, sarung tangan, hindari kontak langsung |
Agriculture lover. Like to pest investigate, fertilizer and plant nutrition. Learning how to planted well.