Jumat, 21 November 2025

PRASSIDA SOLUSI GULMA DI TANAMAN PADI

 






TAHAPAN APLIKASI 

Melakukan persiapan bahan (2 Oktober 2025)

Kenampakan lahan sebelum aplikasi


Kenampakan perakaran gulma sudah habis


Gulma sekitar tanaman padi nampang mati mengering (8 Oktober 2025)

Dari pengamatan lahan nampak pengendalian gulma efektif dan tidak menunjukkan gejala fitotoksis pada tanaman pokoknya. Dalam perhitungan enam hari kondisi gulma dapat teratasi dan dapat dipastikan tidak akan tumbuh.








Kamis, 20 November 2025

SOLUSI HERBISIDA BARU BROWN UP 490 SL

 


ðŸ”Ĩ Revolusi Kebun Anda Dimulai Hari Ini: Kenalan dengan BROWNUP 490 SL, Solusi Ampuh Basmi Gulma Membandel! ðŸ”Ĩ

Apakah Anda lelah berperang tanpa akhir melawan gulma yang menggerogoti hasil panen Anda?

Setiap petani atau pemilik kebun tahu betul: gulma adalah pencuri senyap yang mencuri nutrisi, air, dan cahaya matahari yang seharusnya menjadi milik tanaman kesayangan Anda. Perjuangan membasmi gulma seringkali memakan waktu, tenaga, dan biaya yang tak sedikit, bahkan seringkali hasilnya mengecewakan.

STOP PEMBOROSAN WAKTU DAN TENAGA!

Kini, hadirkan pahlawan baru di lahan Anda: Herbisida BROWNUP 490 SL! Ini bukan sekadar cairan pembasmi gulma biasa. Ini adalah formulasi unggulan yang dirancang untuk memberikan efektivitas maksimal dengan kemudahan penggunaan yang tak tertandingi.

ðŸŽŊ Mengapa BROWNUP 490 SL Layak Menjadi Andalan Utama Anda?

  1. Kekuatan Aksi Ganda yang Menghancurkan: BROWNUP 490 SL adalah herbisida sistemik purna tumbuh dengan bahan aktif Isopropilamina Glifosat 490 g/l yang super ampuh (setara Glifosat 360 g/l). Herbisida ini bekerja secara sistemik, artinya cairan akan terserap melalui daun, bergerak cepat ke seluruh jaringan tanaman hingga ke akar terdalam. Gulma akan mati total hingga ke akarnya!

  2. Basmi Gulma Paling Membandel: Tidak peduli jenis gulma yang Anda hadapi—mulai dari gulma berdaun lebar hingga rumput-rumputan yang paling sulit dihilangkan—BROWNUP 490 SL adalah jawabannya. Ia efektif mengendalikan gulma di berbagai lahan, mulai dari perkebunan sawit, karet, hingga persiapan lahan pertanian.

  3. Hemat dan Efisien: Karena bekerja secara sistemik, Anda tidak perlu khawatir gulma akan tumbuh kembali dalam waktu singkat. Dengan aplikasi yang tepat, BROWNUP 490 SL menawarkan pengendalian gulma yang lebih lama, mengurangi frekuensi penyemprotan, yang berarti menghemat waktu, tenaga, dan biaya operasional Anda.

  4. Formulasi Unggul, Hasil Cepat: Dirancang dengan teknologi terbaik dari PetroSida Gresik, BROWNUP 490 SL memastikan daya sebar dan penetrasi yang optimal. Anda akan mulai melihat efeknya dalam waktu relatif singkat, memberikan kepastian bahwa pekerjaan Anda selesai dengan tuntas!

ðŸŒŋ Bayangkan Perbedaannya:

  • Dulu: Lahan dipenuhi gulma, tanaman berebut nutrisi, hasil panen menurun, dan punggung Anda pegal karena mencabut gulma manual.

  • Sekarang: Lahan bersih, tanaman tumbuh subur tanpa pesaing, hasil panen optimal, dan Anda memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada hal-hal lain di kebun Anda!

ðŸ“Ģ Jangan Hanya Membaca, Buktikan Sendiri Kekuatannya!

Ribuan petani dan pekebun sudah merasakan manfaat luar biasa dari BROWNUP 490 SL. Giliran Anda untuk mengakhiri drama gulma yang menyebalkan!

Tunggu apa lagi? Ambil langkah proaktif untuk masa depan kebun yang lebih subur dan panen yang lebih melimpah.

Jadikan BROWNUP 490 SL sebagai mitra sejati Anda hari ini!

👉 KLIK SEKARANG dan Dapatkan BROWNUP 490 SL di Toko Pertanian Terdekat atau E-commerce Favorit Anda!

Coba sekali, dan Anda tidak akan mau beralih ke yang lain!

ðŸĨ‡ Kelebihan BrownUp 490 SL vs. Herbisida Sejenis (Terutama 480 SL)

Perbedaan utama terletak pada konsentrasi bahan aktif (Bahan Aktif: Isopropilamina Glifosat).

FiturBrownUp 490 SLHerbisida Sejenis (Umumnya 480 SL)Keunggulan BrownUp
Konsentrasi Bahan Aktif490 g/l (gram per liter)480 g/lLebih Tinggi ⬆️
Efek di LapanganPotensi daya basmi lebih cepat dan lebih tuntas karena konsentrasi yang sedikit lebih tinggi.Efektif, namun mungkin memerlukan dosis yang sedikit lebih banyak atau waktu yang sedikit lebih lama untuk efek total.Dosis Lebih Efisien
Kebutuhan DosisKarena konsentrasi lebih tinggi, Anda berpotensi menggunakan dosis yang sedikit lebih rendah untuk mencapai tingkat efektivitas yang sama, tergantung rekomendasi.Dosis standar untuk efektivitas tinggi.Menghemat Penggunaan
Kualitas FormulasiDiproduksi oleh PetroSida Gresik, menjamin formulasi dan kualitas bahan baku yang terpercaya untuk hasil sistemik yang optimal.Bervariasi tergantung merek produsen.Jaminan Merek Terpercaya

## 🚀 Kelebihan Umum BrownUp 490 SL (Sistemik)

Selain keunggulan konsentrasi, BrownUp 490 SL memiliki keunggulan inheren dari herbisida sistemik non-selektif berbasis Glifosat:

  1. Mati Sampai ke Akar (Sistemik): Ini adalah keunggulan utama. Herbisida ini bekerja secara sistemik, di mana cairan diserap melalui daun dan ditranslokasikan (dipindahkan) ke seluruh bagian gulma, termasuk akar rhizoma. Herbisida kontak hanya membakar daun, membuat gulma cepat tumbuh lagi, sementara BrownUp memastikan gulma mati total, memperlambat pertumbuhan kembali.

  2. Spektrum Luas: Efektif membasmi hampir semua jenis gulma, baik gulma berdaun lebar maupun gulma rumput-rumputan yang sangat membandel.

  3. Ramah Lingkungan (Jika Digunakan Sesuai Aturan): Herbisida Glifosat umumnya akan terikat kuat pada partikel tanah setelah disemprotkan, sehingga tidak meracuni tanaman yang ditanam setelah penyemprotan (beberapa hari kemudian) dan tidak mudah mencemari air tanah.

  4. Ekonomis: Walaupun harga per liter mungkin terlihat lebih tinggi dari herbisida kontak, efisiensi penggunaan dosis dan durasi pengendalian gulma yang lebih lama menjadikannya pilihan yang lebih hemat biaya dalam jangka panjang.

Kesimpulan:

Meskipun perbedaan konsentrasi antara 490 SL dan 480 SL terlihat kecil (hanya 10 g/l), dalam skala besar dan untuk gulma yang sangat resisten, konsentrasi yang sedikit lebih tinggi dari BrownUp 490 SL dapat memberikan margin efisiensi dosis dan kecepatan aksi yang menguntungkan petani, menjadikannya pilihan yang lebih kuat dan andal untuk pengendalian gulma tuntas.


💧 Dosis Rekomendasi BrownUp 490 SL untuk Pengendalian Gulma

Dosis ini adalah panduan umum. Selalu ikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan produk BrownUp 490 SL untuk hasil terbaik dan keamanan.

Jenis Gulma & Kondisi LahanDosis Per Hektar (Ha)Dosis Per Tangki Sprayer (15–17 Liter)Keterangan Tambahan
Gulma Ringan (Permukaan Saja)1.5 – 2.0 Liter75 – 100 mlUmumnya untuk lahan yang relatif bersih atau gulma masih muda.
Gulma Sedang (Campuran Rumput & Daun Lebar)2.0 – 3.0 Liter100 – 150 mlDosis standar untuk gulma yang sudah mulai meninggi atau agak membandel.
Gulma Berat/Membandel3.0 – 4.0 Liter150 – 200 mlDigunakan untuk gulma keras seperti alang-alang atau gulma yang sudah tua dan tinggi.
Pembersihan Lahan Total (Alang-Alang)4.0 – 6.0 Liter200 – 300 mlUntuk membasmi gulma keras yang akarnya sudah masif, seperti alang-alang di lahan tidur.

Tips Penting Aplikasi:

  1. Waktu Penyemprotan Terbaik: Lakukan penyemprotan saat gulma sedang aktif tumbuh, idealnya pada pagi hari (sebelum pukul 10.00) dan tidak hujan.

  2. Kondisi Gulma: Pastikan gulma memiliki daun yang cukup untuk menyerap herbisida. Jangan memotong gulma sebelum aplikasi.

  3. Penggunaan Air: Gunakan air yang bersih dan tidak mengandung lumpur.

  4. Aplikasi Tepat Sasaran: Semprotkan secara merata ke seluruh permukaan daun gulma, hindari menyentuh tanaman pokok (kecuali tanaman keras seperti sawit yang sudah dewasa) karena ini adalah herbisida non-selektif.

THIOSIDA SOLUSI PRAKTIS ATASI GULMA SAWAH

 



Profil Thiosida 6GR

Thiosida 6GR adalah herbisida sistemik dan selektif pra-tumbuh dan purna-tumbuh awal berbentuk butiran (Granule/GR) yang berwarna hijau.

1. Komposisi Bahan Aktif

Meskipun bentuknya berbeda, herbisida ini tetap mengandung dua bahan aktif andalan yang sama, namun dengan konsentrasi yang lebih rendah karena formulasi padat:

Bahan AktifKonsentrasiFungsi Utama
Thiobencarb4%Mengendalikan gulma golongan rumput dan teki
2,4-D IBE (Iso Butil Ester)2%Mengendalikan gulma golongan daun lebar
Kandungan Total: 6% (4% Thiobencarb + 2% 2,4-D IBE).


2. Sasaran dan Kelebihan

Sasaran Gulma

Thiosida 6GR efektif mengendalikan gulma pada pertanaman padi sawah (baik Tanam Pindah/Tapin maupun Tanam Benih Langsung/Tabela), meliputi gulma golongan:

Rumput (misalnya Echinochloa crus-galli

Teki (Cyperus difformis)

Daun Lebar (Monochoria vaginalis)


Kelebihan Formulasi Granul (GR)

  1. Aplikasi Sangat Mudah: Aplikasi dilakukan dengan cara ditebar/ditabur langsung ke lahan sawah, tanpa perlu alat semprot dan pencampuran dengan air. Ini menghemat waktu dan tenaga kerja.

  2. Sistemik dan Selektif: Aman bagi tanaman padi pada dosis anjuran.

  3. Bekerja pada Pra-tumbuh: Efektif menghambat perkecambahan benih gulma sejak awal.




Cara Aplikasi Thiosida 6GR

Aplikasi bentuk granul ini sangat sederhana dan fokus pada pengendalian air.

1. Dosis Anjuran

  • Dosis yang umum digunakan adalah 20 kg per hektar (Kg/Ha) atau 2 kg per 1000 $\text{m}^2$ (sesuai kemasan standar).

2. Waktu Aplikasi (Umur Padi)

  • Sebaiknya diaplikasikan pada fase pra-tumbuh awal ketika gulma belum muncul atau masih sangat kecil (maksimal 1-2 daun).

    • Padi Tanam Pindah (Tapin): 3 sampai 7 hari setelah tanam (HST).

    • Padi Tanam Benih Langsung (Tabela): 5 sampai 9 hari setelah sebar.

3. Pengaturan Air dan Penebaran

  1. Pengeringan: Atur kondisi air di sawah menjadi macak-macak (tanah becek dan lembab) atau genangan air yang sangat tipis.

  2. Penebaran: Tebarkan butiran Thiosida 6GR secara merata ke seluruh permukaan lahan sawah.

  3. Penggenangan: Setelah penebaran, lahan harus segera digelangi (digenangi air) setinggi 3-5 cm dan air genangan tersebut dipertahankan selama minimal 3-7 hari.

Catatan Penting: Menjaga genangan air setelah penebaran sangat krusial. Air membantu melarutkan granul dan menyebarkan bahan aktif (Thiobencarb) sehingga membentuk lapisan kimiawi di permukaan tanah yang akan mencegah benih gulma berkecambah.



Rabu, 19 November 2025

KENALI TIGA INSEKTISIDA GRANUL (DIAZINON. FIPROS, DAN KARBOFURAN)

 



1. Diazinon

  • Fokus: Aksi cepat (Knockdown) dan spektrum luas.

  • Cara Kerja: Racun kontak, lambung, dan pernapasan.

  • Keunggulan Singkat: Sangat efektif untuk mematikan hama secara instan (terutama hama yang terkena langsung) dan tersedia dalam formulasi butiran (GR) untuk hama tanah.

2. Fipronil

  • Fokus: Hama penghisap dan perlindungan dari dalam (sistemik terbatas).

  • Cara Kerja: Racun kontak dan lambung yang mengganggu sistem saraf serangga.

  • Keunggulan Singkat: Sangat efektif mengendalikan Wereng Cokelat (WBC) dan hama lainnya karena memiliki sifat sistemik terbatas dan baik untuk perlakuan benih.

3. Karbofuran

  • Fokus: Perlindungan sistemik kuat dan hama yang sulit dijangkau.

  • Cara Kerja: Racun kontak, lambung, dan sistemik kuat (diserap akar).

  • Keunggulan Singkat: Memberikan perlindungan jangka panjang di awal pertumbuhan, sangat unggul dalam mengatasi Penggerek Batang Padi dan Hama Tanah (seperti uret) karena sifat sistemiknya melalui aplikasi butiran di tanah


Kelebihan Khusus Masing-Masing Bahan Aktif

1. Diazinon

Diazinon termasuk dalam kelompok Organofosfat yang merupakan insektisida lama namun terbukti efektif.

  • Aksi Cepat (Knockdown): Memiliki efek mematikan yang sangat cepat pada serangga setelah kontak atau tertelan.

  • Formulasi Serbaguna: Tersedia dalam formulasi Emulsifiable Concentrate (EC) untuk semprot daun dan Granul (GR) untuk aplikasi tanah (misalnya Sidazinon GR) atau lubang tanam.

  • Efek Fumigan: Dapat menghasilkan uap beracun ringan yang membantu membunuh serangga di tempat tersembunyi.

2. Fipronil

Fipronil adalah insektisida yang lebih modern dengan mekanisme kerja unik yang mengganggu sistem saraf serangga (GABA-gated chloride channels).

  • Sistemik Terbatas (Translokasi): Memiliki kemampuan untuk diserap oleh tanaman (terutama melalui akar) dan didistribusikan ke bagian lain, melindungi tanaman dari dalam.

  • Target Hama Penghisap: Sangat efektif terhadap Wereng Cokelat (WBC) dan hama penghisap lainnya.

  • Perlakuan Benih: Banyak digunakan sebagai perlakuan benih karena efektivitasnya dalam dosis rendah dan dapat memberikan perlindungan awal yang baik.

  • Tahan Hujan: Cukup tahan terhadap pencucian oleh air hujan setelah diserap oleh tanaman.

3. Karbofuran

Karbofuran termasuk kelompok Karbamat dan dikenal karena sifat sistemiknya yang kuat.

  • Sistemik Kuat: Ketika diaplikasikan dalam bentuk butiran (GR) ke tanah, ia diserap dengan sangat baik oleh akar dan menyebar ke seluruh bagian tanaman, membuat seluruh tanaman beracun bagi serangga yang memakannya.

  • Perlindungan Jangka Panjang: Karena aplikasinya di tanah, ia memberikan perlindungan yang relatif lebih lama, terutama pada fase awal pertumbuhan tanaman.

  • Target Hama Batang dan Tanah: Sangat populer untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi (seperti Sundep/Beluk) dan hama yang menyerang akar seperti Uret dan Nematoda.


Catatan Keamanan dan Lingkungan

Penting untuk diketahui bahwa ketiga bahan ini, terutama Diazinon dan Karbofuran (keduanya IRAC Kelompok 1), memiliki tingkat toksisitas yang tinggi terhadap mamalia dan organisme non-target (seperti ikan, burung, lebah) sehingga penggunaannya harus sangat hati-hati dan sesuai petunjuk.

  • Karbofuran di beberapa negara telah dilarang atau dibatasi penggunaannya karena potensi toksisitasnya terhadap lingkungan dan aplikator.

  • Fipronil (IRAC 2B) umumnya memiliki profil toksisitas yang berbeda, namun tetap memerlukan penanganan yang benar.

Kesimpulan:

  • Jika Anda memerlukan efek cepat pada berbagai jenis hama yang terlihat, Diazinon (EC) bisa menjadi pilihan.

  • Jika Anda berfokus pada hama penghisap dan perlindungan tanaman secara sistemik dari dalam (terutama untuk perlakuan benih), Fipronil adalah keunggulannya.

  • Jika masalah utama adalah hama tanah atau penggerek batang pada fase awal tanam, dan Anda membutuhkan perlindungan sistemik jangka panjang melalui akar, Karbofuran (GR) adalah yang paling menonjol.

Merk dagang yang terkenal di pasaran adalah Sidafur 0,3 GR, Fipros 0,4 GR dan Sidazinon 6 GR

TEBALLO RED, SOLUSI JITU ATASI WERENG RESISTEN

 



TEBALLO RED: Solusi Jitu Atasi Wereng Kebal, Petani Wajib Tahu!

Musim tanam datang lagi, namun bayangan wereng batang cokelat (WBC) yang membandel masih menghantui jutaan petani. Serangan hama ini bukan lagi cerita klasik, tapi horor nyata yang kerap menggagalkan panen. Yang lebih menjengkelkan: wereng saat ini seolah memiliki "imunitas" terhadap berbagai jenis insektisida yang telah lama beredar.

Berapa kali Anda mencoba ganti merek, menaikkan dosis, atau bahkan mencampur berbagai jenis obat, namun wereng tetap santai berloncatan di pangkal batang padi Anda?

Jika Anda mulai putus asa mencari jurus pamungkas untuk menaklukkan wereng yang resisten (kebal), bersiaplah, karena kini ada solusi yang disempurnakan: TEBALLO RED!


Berikut kenampakan hama wereng dari mulai menetas:

                          Wereng Nimfa Instar 1 (Baru menetas): Bentuk wereng sangat kecil, berwarna putih transparan, dengan kulit tipis yang hampir tidak terlihat.




Wereng Nimfa Instar 2-3 (Mulai Bertumbuh): Ukuran sedikit lebih besar, warna mulai kekuningan atau coklat muda, kulit masih tipis namun sedikit lebih padat dari instar 1.


Wereng Nimfa Instar 4-5 (Mendekati Dewasa): Ukuran lebih besar, warna coklat lebih jelas, kulit terlihat lebih tebal dan solid, sayap kecil (wing pads) mulai terlihat.


Wereng Imago (Dewasa, Bentuk Brachyptera - Sayap Pendek)
: Wereng dewasa dengan warna coklat gelap yang solid, menunjukkan tubuh yang padat dan kulit (eksoskeleton) yang sangat tebal, serta sayap yang lebih pendek dan kuat.



Wereng Imago (Dewasa, Bentuk Macroptera - Sayap Panjang): Wereng dewasa dengan tubuh yang terlihat jauh lebih besar dan kekar, eksoskeleton (kulit luar) yang sangat tebal



Mengapa Wereng Jadi Kebal?

Ini adalah pertanyaan krusial. Resistensi terjadi karena penggunaan insektisida yang itu-itu saja dalam jangka waktu lama, ditambah dosis yang tidak tepat. Wereng memiliki kemampuan adaptasi genetik yang cepat, membuat "senjata lama" kita menjadi tumpul.

Inilah saatnya petani beralih ke formulasi baru yang telah ditingkatkan untuk memberikan efek knock-down yang lebih cepat dan daya perlindungan yang lebih lama.

Rahasia di Balik Kekuatan TEBALLO RED

TEBALLO RED bukanlah sekadar insektisida biasa. Produk ini adalah inovasi yang membawa bahan aktif andal, yaitu Nitenpiram 250 g/L, dalam formulasi yang telah disempurnakan.

Nitenpiram dikenal sebagai neonicotinoid yang memiliki sifat sistemik kuat. Artinya, ia diserap oleh tanaman dan bergerak ke seluruh jaringan, menjadikan seluruh bagian tanaman 'beracun' bagi wereng pengisap.

Lalu, apa bedanya TEBALLO RED dengan Nitenpiram yang lain?

  1. Aksi Cepat (Quick Knock-Down): Insektisida ini bekerja cepat mengganggu sistem saraf wereng. Hanya dalam hitungan satu jam setelah aplikasi yang tepat, wereng akan berhenti makan, lemas, dan mati berjatuhan.

  2. Efektif Melawan Wereng Resisten: Dirancang khusus untuk mematahkan siklus resistensi yang telah terbentuk. Ini adalah solusi rotasi insektisida yang cerdas.

  3. Daya Lindung Super Lama: Solusi Tepat Semprot! Poin inilah yang membuat TEBALLO RED unggul. Formula khusus RED diformulasikan agar residu (zat sisa perlindungan) bertahan lebih lama di dalam jaringan tanaman. Artinya, Anda tidak perlu cemas menyemprot sawah setiap minggu. Frekuensi penyemprotan bisa dikurangi, menghemat waktu, tenaga, dan yang paling penting: biaya operasional Anda!




Apa Kata Mereka yang Sudah Mencoba? Bukti Nyata dari Lahan!

Kami mengumpulkan beberapa kisah dari petani yang telah membuktikan keampuhan TEBALLO RED di lahannya. Ini bukan klaim pabrik, melainkan pengalaman langsung di lapangan:

Testimoni 1: Pak Slamet (Petani dari Sragen, Jawa Tengah)

"Wereng di sawah saya ini sudah 'sarjana' semua. Dikasih obat A cuma pingsan sebentar, besoknya sudah loncat-loncat lagi. Setelah ganti ke TEBALLO RED, saya kaget. Penyemprotan sore, besok pagi saya cek, werengnya sudah rontok semua di air. Yang paling saya suka, jarak semprotnya jadi panjang. Dulu wajib 7 hari sekali, sekarang 10-14 hari masih aman. Uang pestisida bisa dipakai buat kebutuhan lain."

Testimoni 2: Bu Minah (Petani Milenial dari Indramayu, Jawa Barat)

"Saya selalu khawatir dengan wereng. TEBALLO RED ini menurut saya kerjanya bersih. Daun bendera tetap hijau, tidak ada gejala 'hopperburn'. Satu kali aplikasi di usia 40 HST (Hari Setelah Tanam), sawah aman sampai mendekati panen. Saya bisa lebih fokus urus pemupukan dan air, tidak melulu mikirin jadwal semprot wereng. Efisien waktu dan biaya!"

Testimoni 3: Mas Roni (Petani Kontraktor dari Jember)

"Kami sering diminta mengurus lahan yang tingkat serangan werengnya sudah parah. Dulu, butuh dua sampai tiga kali penyemprotan intensif dengan obat keras. Sekarang, dengan TEBALLO RED, kami bisa memangkas aplikasi karena hasil kontrolnya lebih tahan lama. Mengurangi frekuensi semprot berarti mengurangi biaya pekerja dan bahan bakar. Jelas, ini produk yang worth it!"


Saatnya Berhenti Memberi Makan Wereng, Mari Selamatkan Panen!

Jangan biarkan jerih payah Anda selama berbulan-bulan hanya berakhir menjadi santapan wereng kebal. Menggunakan insektisida yang tepat adalah investasi yang memberikan perlindungan jangka panjang!

Teballo Red hadir sebagai jawaban atas kegelisahan petani menghadapi wereng yang semakin pintar. Dengan daya kerja yang cepat, formulasi yang disempurnakan, dan daya proteksi residu yang lebih awet, ini adalah kunci untuk memutus mata rantai resistensi dan mengamankan produktivitas padi Anda.

Tunggu apa lagi? Segera ganti strategi pertarungan Anda. Dapatkan TEBALLO RED di kios pertanian terdekat. Buktikan sendiri bedanya, dan rasakan kembali ketenangan melihat hamparan padi Anda hijau subur hingga panen tiba!

TEBALLO RED: Cerdas Lawan Wereng, Semprot Lebih Jarang, Panen Jadi Hebat!

                                            Melindungi Tanaman Padi Jangka Panjang

Senin, 17 November 2025

SOLUSI ATASI LALAT BUAH PENGGANTI METIL EUGENOL - ATRACTAN NABATI SUPER KUAT

 


                                                            Gambar : Pohon Aren dan Sadapan



1. Nama dan Klasifikasi

Nama umum: Lalat buah
Nama ilmiah: Bactrocera spp. (terdapat banyak spesies)
Famili: Tephritidae
Ordo: Diptera

Spesies yang paling banyak menyerang di Indonesia:

  • Bactrocera dorsalis — menyerang mangga, jambu, cabai, belimbing

  • Bactrocera cucurbitae — menyerang mentimun, pare, labu-labuan

  • Bactrocera carambolae — menyerang belimbing, jambu, mangga

  • Bactrocera papayae — menyerang pepaya, nangka, jambu


2. Tanaman Inang

Hampir semua buah berdaging lunak dapat diserang, seperti:

  • Mangga

  • Jambu biji

  • Belimbing

  • Jeruk

  • Cabai

  • Tomat

  • Pepaya

  • Melon, semangka, pare


3. Siklus Hidup

Siklus hidup rata-rata 3–4 minggu, terdiri dari:

  1. Telur: Diletakkan betina di dalam buah (±5–10 butir per buah).

  2. Larva (belatung): Hidup di dalam daging buah, memakan jaringan, menyebabkan busuk.

  3. Pupa (kepompong): Jatuh ke tanah dan berubah menjadi pupa.

  4. Dewasa: Keluar dari tanah dan siap bertelur lagi.

Dalam kondisi hangat, satu ekor betina bisa menghasilkan >300 telur selama hidupnya!

4. Gejala Serangan

  • Terdapat bintik hitam kecil di kulit buah (bekas ovipositor betina).

  • Buah busuk dari dalam meskipun kulit tampak utuh.

  • Bila dibelah, terdapat belatung putih kecil.

  • Buah gugur sebelum matang.

  • Buah yang matang berbau asam atau berair.



5. Cara Pengendalian Lalat Buah

ðŸ”ļ A. Mekanis / Fisik

  • Sanitasi kebun: Kumpulkan buah busuk/gugur dan tanam dalam tanah sedalam >30 cm atau dibakar.

  • Pembungkusan buah: Gunakan plastik, kertas semen, atau jaring (efektif untuk mangga, jambu, belimbing).

  • Perangkap (Trap):

    • Gunakan umpan metil eugenol (ME) untuk lalat jantan.

    • Gunakan umpan fermentasi alami seperti nira aren, gula merah, atau tape untuk lalat betina.

    • Ditempatkan 10–20 perangkap/ha.


ðŸ”ļ B. Biologis

  • Lepas musuh alami seperti parasitoid Fopius arisanus atau Diachasmimorpha longicaudata.

  • Gunakan jamur entomopatogen seperti Metarhizium anisopliae atau Beauveria bassiana pada tanah di bawah pohon.



ðŸ”ļ C. Kimiawi

  • Gunakan umpan beracun (protein + insektisida kontak), contohnya:

    • Campur 1 bagian protein hidrolisat + 0,1 bagian insektisida (sipermetrin, deltametrin, spinosad, atau malathion) + air secukupnya.

    • Semprotkan pada daun bagian bawah atau tempat lalat hinggap (bukan pada buah).

  • Hindari penyemprotan insektisida langsung ke buah yang hampir panen.


ðŸ”ļ D. Terpadu (IPM / PHT)

Kombinasikan semua cara di atas:

  1. Sanitasi kebun rutin.

  2. Pemasangan perangkap nira aren fermentasi.

  3. Pembungkusan buah.

  4. Penyemprotan umpan protein + insektisida selektif.


6. Waktu Pengendalian Ideal

  • Lakukan pencegahan sebelum buah matang 1 bulan.

  • Perangkap dan umpan dipasang sepanjang musim buah.

  • Ganti umpan setiap 7–10 hari.


ðŸŒī Mengapa Nira Aren Bisa Menarik Lalat Buah

Sadapan pohon aren (nira) mengandung:

  • Gula alami (sukrosa, glukosa, fruktosa)

  • Asam-asam organik (asetat, laktat, dll.)

  • Aroma fermentasi yang kuat

Ketika nira difermentasi, muncul aroma alkohol dan asam yang menyerupai bau buah busuk atau buah matang berlebih — inilah yang sangat menarik bagi lalat buah betina maupun jantan.



                        

                                                             


🧊 Cara Membuat Perangsang Lalat Buah dari Nira Aren

1. Bahan:

  • Nira aren segar: ±1 liter

  • Ragi roti (Saccharomyces cerevisiae): 1 sendok teh

  • Gula pasir tambahan: 1 sendok makan (opsional untuk mempercepat fermentasi)

  • Wadah plastik botol bekas (1,5 liter)


2. Cara Pembuatan:

  1. Masukkan nira aren ke dalam wadah.

  2. Tambahkan ragi dan gula.

  3. Tutup sebagian mulut wadah (tidak rapat agar gas bisa keluar).

  4. Simpan di tempat teduh 1–2 hari hingga tercium bau alkohol/asam kuat.

  5. Campuran siap digunakan sebagai umpan cair fermentasi.




ðŸŠĪ Cara Penggunaan di Lapangan

  1. Gunakan botol perangkap (botol air mineral dilubangi di sisi atas).

  2. Tuang 100–150 ml larutan nira fermentasi ke dalamnya.

  3. Gantung perangkap di cabang pohon setinggi ±1,5 meter dari tanah.

  4. Jarak antar perangkap: ±10 meter.

  5. Ganti umpan setiap 5–7 hari sekali (atau saat aromanya hilang).


Kelebihan:

  • Bahan alami, murah, dan ramah lingkungan.

  • Dapat menarik berbagai jenis lalat buah (Bactrocera dorsalis, B. cucurbitae, dll.)

  • Aman untuk tanaman dan hewan.

  • Aromanya bisa sebagai atractan jantan dan betina 

⚠️ Kekurangan:

  • Tidak selektif (menarik lalat buah jantan dan betina, juga serangga lain).

  • Perlu perawatan rutin (ganti umpan).

  • Efektivitas tergantung suhu dan tingkat fermentasi.


ðŸ’Ą Tips Tambahan:

  • Tambahkan 1-2 tetes insektisida kontak (misal deltametrin atau sipermetrin) untuk membunuh lalat yang masuk. 





PERTIMBANGAN PENCAMPURAN BAHAN AKTIF PESTISIDA SAAT MELAKUKAN PENYEMROTAN



Pencampuran insektisida adalah praktik mengombinasikan dua atau lebih bahan aktif dalam satu tangki semprot dengan tujuan meningkatkan efektivitas pengendalian hama, memperluas spektrum sasaran, atau menghemat biaya aplikasi. Namun, pencampuran tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menimbulkan antagonisme, kerusakan tanaman (fitotoksisitas), atau menurunkan performa masing-masing insektisida.


1. Tujuan Pencampuran Insektisida

a. Meningkatkan Efektivitas

Dua insektisida dengan cara kerja berbeda dapat memberikan efek yang lebih kuat (sinergis) terhadap hama sasaran, terutama pada serangga yang sudah menunjukkan gejala resistensi.

b. Memperluas Spektrum Pengendalian

Satu insektisida mungkin efektif untuk wereng, sementara lainnya lebih efektif untuk ulat. Campuran keduanya membuat satu kali aplikasi bisa mengendalikan lebih dari satu jenis hama.

c. Efisiensi Biaya dan Waktu

Dengan satu kali penyemprotan, petani bisa mendapatkan manfaat dua produk sekaligus sehingga lebih hemat tenaga dan biaya operasional lapangan.


2. Risiko dan Kekurangan

a. Ketidakcocokan Bahan (Inkompatibilitas)

Tidak semua insektisida bisa dicampur. Ada yang ketika digabungkan justru menggumpal, pecah emulsinya, atau menurunkan performa bahan aktif.

b. Fitotoksisitas

Beberapa campuran bisa menyebabkan daun terbakar, menguning, atau merusak jaringan tanaman, terutama pada tanaman muda.

c. Resistensi Serangga

Jika pencampuran tidak tepat (misal hanya mencampur dua insektisida dari golongan yang sama), justru mempercepat terjadinya resistensi karena hama terekspos cara kerja yang sama secara berulang.


3. Prinsip Dasar Pencampuran Insektisida

a. Perhatikan Golongan Cara Kerja (IRAC)

Pastikan insektisida berasal dari golongan berbeda untuk menghindari resistensi:

  • Nitenpiram = IRAC 4A

  • Buprofezin = IRAC 16

  • Abamektin = IRAC 6

  • Klorantraniliprol = IRAC 28

  • Dll.

Semakin berbeda golongannya, semakin aman dicampur.

b. Ikuti Aturan Urutan Pencampuran (W-A-L-E-S)

Prinsip internasional pencampuran dalam tangki:

  1. W – Wettable powder (WP, WDG)

  2. A – Agitate (aduk)

  3. L – Liquid (EC, SL, SC)

  4. E – Emulsifier

  5. S – Surfactant (perekat, perata)

Ini mencegah penggumpalan dan memastikan larutan tercampur sempurna.

c. Lakukan Uji Kecompatibilitas Sederhana

Campur sedikit dalam botol air mineral:

  • Jika memisah, menggumpal, atau panas → tidak cocok

  • Jika stabil → aman dipakai

d. Jangan Mencampur Produk BerpH Ekstrem

Beberapa insektisida sensitif terhadap pH:

  • Boraks, kapur, pupuk daun tinggi alkali dapat merusak insektisida tertentu.

  • Air terlalu asam/ basa dapat menurunkan stabilitas bahan aktif





A. Informasi dasar setiap bahan aktif

Bahan AktifGolongan (IRAC)Target Hama Umum
BPMC / MIPCCarbamate (1A)Wereng, penghisap
BuprofezinIGR (16)Telur & nimfa wereng/kutu
NitenpiramNeonicotinoid (4A)Serangga penghisap
AsefatOrganofosfat (1B)Penghisap + ulat
Dimehipo (Monosultap)Nereistoxin (4C)Penghisap & penggerek
KlorpirifosOrganofosfat (1B)Ulat + serangga tanah
KlorfenapyrMitochondrial disruptor (13)Ulat + thrips
SipermetrinPyrethroid (3A)Knockdown (kontak)
ImidaklopritNeonicotinoid (4A)Wereng + serangga penghisap
PropargitAcaricide (12C)Tungau
DiazinonOrganofosfat (1B)Serangga tanah
Emamektin BenzoatAvermectin (6)Ulat, penggerek




B. REKOMENDASI PENCAMPURAN



Bahan Aktif





✅ Disarankan dicampur 





❌ Tidak disarankan / hindari
BPMC / MIPCSipermetrin, Buprofezin, Nitenpiram, EmamektinAsefat, Dimehipo, Diazinon, Klorpirifos
BuprofezinSipermetrin, Nitenpiram, Imidakloprit, EmamektinAsefat, Dimehipo
NitenpiramBuprofezin, Sipermetrin, EmamektinImidakloprit (satu golongan → resistensi)
AsefatSipermetrinBPMC/MIPC, Klorpirifos, Diazinon
Dimehipo (Monosultap)Sipermetrin, BuprofezinAsefat / organofosfat
KlorpirifosSipermetrinBPMC, MIPC, Asefat
KlorfenapyrSipermetrinPropargit, Emamektin (berpotensi fitotoksik)
SipermetrinImidakloprit, Nitenpiram, Buprofezin, EmamektinKlorpirifos (cuaca panas → volatilitas tinggi)
ImidaklopritSipermetrin, Buprofezin, EmamektinNitenpiram (golongan sama)
PropargitSipermetrinKlorfenapyr
DiazinonSipermetrinBPMC/MIPC/Asefat
Emamektin BenzoatSipermetrin, Buprofezin, Imidakloprit, NitenpiramAsefat, Diazinon, Klorpirifos, Klorfenapyr

  C. KOMBINASI TERBAIK DI LAPANGAN 

Kombinasi Unggulan


Keunggulan
Emamektin + Sipermetrin/ PiretroidKnockdown cepat + bunuh ulat karena tidak makan
Emamektin + BuprofezinUlat + wereng/kutu (IGR + stomach poison)
Sipermetrin + ImidaklopritKnockdown + sistemik (penghisap + daun)
Klorpirifos + SipermetrinSpektrum luas & cepat (hati-hati cuaca panas)
Dimehipo + SipermetrinPenggerek + knockdown kontak


D. KOMBINASI YANG HARUS DIHINDARI

Kombinasi


Alasan
Organofosfat + Carbamate (misal: Asefat + BPMC/MIPC + Diazinon)Menyerang enzim yang sama → resistensi cepat & risiko aman kerja
Neonicotinoid + Neonicotinoid (Imidakloprit + Nitenpiram)Tidak menambah efek, mempercepat resistensi
Emamektin + Klorpirifos / Asefat / DiazinonpH naik → Emamektin cepat rusak (turun efektivitas)
Klorfenapyr + Propargit / EmamektinTerlalu keras → risiko fitotoksik



Tips aman sebelum mencampur

TahapanPenjelasan
Uji kompatibilitasIsi botol 1 L → masukkan bahan sesuai urutan WDG → SC → EC → SL
Periksa pH airEmamektin ideal pH 5,5–6,5
Gunakan APDMasker, sarung tangan, hindari kontak langsung