Minggu, 21 November 2021

Hantu Intan Penghuni Sumur Tua (Bagian 2)






Awal kisah karena aku menganggap kejadian ini sudah tidak biasa. Pagi hari itu aku mengajak rara untuk mengunjungi seorang Alim Di Jombang...Sebut Saja Gus M...Beliau sudah biasa dimintai bantuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya perihal gangguan ghaib.
"Mohon dibantu Gus, Anak saya ini sering didatangi dan diajak bermain makhluk ghaib yang menghuni sumur tua di rumah kami" kataku membuka pembicaraan.
"Sini nduk, sini Gus lihat" sapa Gus M ramah sambil menyambut tangan rara yang kuhantarkan ke arahnya.
"Rara kenal sama, siapa namanya"....
"Intan" kata rara pelan.
"Mbak rara sering diajak main ya..katanya rumahnya di dalam sumur"
"Sudah gak papa, Mbak intan nanti kalau di ajak main jangan mau ya..intan itu anaknya gk baik, bisa berbahaya" pesan Gus M dengan mengelus rambut rara.
"Sudah nggak apa2" nanti ini ada air sudah saya doain, nanti tolong diminumkan sama anaknya separuh, yang separuhnya di campurkan sama air mandinya"
"sama satu lagi, tolong sumurnya dibuka saja pak..kasih pagar agak tinggi buat  hadangan asal gk bahaya saja buat pengaman"

Sepulang dari Jombang aku turutin apa perkataan Gus M dan segera panggil tukang juga untuk buat pagar keliling sumur.
"Pak, saya nemu ini" nampak tukang itu menyodorkan sebuah boneka kayu yang masih nampak bagus meskipun basah karena sudah entah berapa lama terendam di dalam sumur itu. 
Aku kenal betul benda-benda mainan anakku, jelas yang ini bukan.
"Buang saja pak, atau buat anak sampeyan saja" kataku ringan.

Tiga hari setelah pekerjaan itu rampung dan seakan kondisi rumah kami kembali tenang, hingga pada malam itu."Prang" suara benda jatuh di dapur yang mengagetkanku.."Klik" lampu dapur telah kunyalakan dan alangkah terkejutnya aku karena melihat anakku terbaring di lantai dengan nampak boneka kayu yang kemarin aku berikan ke tukang itu di pelukannya.
"Astaghfirullah, kamu gk kenapa-kenapa nak?" tanyaku sambil bergegas membopongnya ke kamar.
Tak ada yng terluka, dia nampak tenang seperti orang yang tertidur. 

Malam itu tepat jam 12 malam, aku mengambil air minum dan aku bacakan surah Al Fatihah sesuai arahan Gus M kemarin kalau ada apa-apa dengan rara. 

Dia terbangun dan mencari boneka kayu itu. "Bonekaku tadi mana yah?" tanyanya. 
"Ada di dapur, sebentar ayah ambilkan ya...rara di sini saja" jawabku sambil beranjak ke dapur untuk mengambil boneka kayu tadi.
tetapi.....
"Loh, di mana boneka tadi, aku yakin benar tadi masih menggeletak di lantai"
Sekilas aku menoleh ke arah sumur, ternyata boneka itu nampak menggantung diujung pagar sumur dan nampak basah oleh air.
"Astaghfirullah"

#kisahmenyeramkan#kisahhoror#kisahnyata#

Bersambung


Selasa, 09 November 2021

Hantu Intan Penghuni Sumur Tua (Bagian 1)


Ada yang tau kenapa anak-anak sering mengigau di tengah malam. Memang  kebanyakan orang awam bahkan ahli  psikiater/ ahli kejiwaan anak akan menghubungkan masa perkembangan otak yang senantiasa merekam memori kesehariannya. Pada awalnya memang kami masih menganggapnya sesuatu yang wajar ketika dia memanggil manggil nama kakaknya, ayah atau ibu...hingga malam itu.


Sering kali Rara terbangun dan berjalan dalam kondisi mata tertutup menuju tembok dan anehnya kemudian dia berhenti dan ngomong sendiri. Ketika aku mengguncang bahunya dia seakan tersentak sadar dan kembali berjalan menuju kasur untuk tidur kembali.
Malam itu ada yang berbeda, karena dia berjalan jauh menuju dapur..sekitar 20 meteran dari tempat tidurnya. Yang aneh lagi kali ini dia berjalan dengan mata terbuka, dan anehnya dia kelihatan sedang mencari seseorang "Kawanku tadi mana?" celotehnya bertanya padaku.
Sekilas nampak dia membuka pintu kamar belakang, ke kamar mandi dan menyibak tirai kelambu seakan mencari seseorang.


"Temanku tadi mana yah?"
Apa??? teman, padahal ini sudah lewat tengah malam, dan siapa yang dibilang teman itu.
"Mbak rara ngigau, mana ada temannya?" kataku menyadarkannya.
"Temanku Intan" tadi dia bilang mau ke belakang, aku tunggu-tunggu kok gak kembali kembali ke kamar" celotehnya.
Ah, mana mungkin suatu hal yang mustahil..lagian dia ini anak kecil yang masih berusia 4 tahun, pikirku.
"Sudah, temannya paling sudah pulang, mbak rara tidur saja besok pagi main lagi".
Tubuh anak kecil itu ngeloyor pergi menuju kamar dan kembali rebahan di kasur panjangnya.

Keesokan harinya saat dia sudah terbangun aku iseng bertanya "Mbak rara semalam nyariin siapa kok sampai ke dapur belakang?"
Ayah sampai bingung, memangnya semalam main sama siapa mbak?"
"Intan, yah"....
Degh...terkejut aku mendengar jawabannya, berarti bener dia tidak mengigau. Biasanya kalau orang mengigau tidak akan sadar, tetapi dia mengapa masih hafal dan ingat.
"Memangnya Intan rumahnya mana?" tanyaku singkat.
"Di belakang yah" sambil jarinya menunjuk ke arah dapur.


"Ayo kesini, mana ada rumah si Intan", kataku.
Dia ngeloyor ke belakang dan menunjuk ke arah sumur yang kebetulan ada dalam rumah dan tertutup kayu tua. Sumur ini memang sudah lama tidak kami gunakan mengingat aliran PDAM di tempatku lumayan lancar.

Merinding juga mendengar penuturan anak kecil ini. Gak mungkinlah dia bohong kan dia masih anak-anak.
Keesokan malamnya tepat di waktu yang sama aku terjaga karena mendengar suara anak kecil bermain dari arah dapur.
Semakin merinding karena lampu dapur gelap, berjingkat aku menyalakan lampu dapur perlahan, "Klik" seketika lampu dapur menyala dan saat aku menoleh "Astaghfirullah, ternyata anakku sendirian saja di dapur" terus tadi dia ngomong sama siapa? pikirku kalut. 

Secepatnya aku merangkul anakku dan membawanya ke kamar.
"Mbak rara tadi sama siapa" kok ayah tidak lihat siapa-siapa" tanyaku mendesak.
"jangan bohong, jangan ngarang loh ya"

Anakku rara nampak menatapku dengan tatapan polos menjawab "Kak Intan, yah"
Seperti mendengar suara petir, tiba-tiba aku terduduk lemas.

"Masyaallah, Kak intan itu tidak ada nak..masa di dapur ada rumah lagi, apalagi kamu nunjukin sumur, sadar ya nak, jangan menakuti ayah"
"Ini mainan kak intan" sambil tangan mungilnya menyerahkan sepotong benda sekilas seperti mainan...."Astaghfirullah", ternyata yang di maksud mainain tadi tak lain dan tak bukan adalah sepotong kepala ayam yang nampak masih berlumuran darah.

"Ini tadi dikasihkan kak intan buat rara" celetuknya polos.
"Sini, mana biar disimpan ayah, sekarang rara tidur ya, besok mau di ajak ayah jalan-jalan" bujukku.
"Asyik, bener ya yah, besok sama kak intan juga" jawab rara semangat sambil berbaring di kasur.
"Astaghfirullah, makhluk apa ini kenapa kok senang mengganggu anakku" 

Baca juga: https://www.guntursulistiawan.com/2021/11/hantu-intan-penghuni-sumur-tua-part-2.html

#kisahmenyeramkan#kisahhoror#kisahnyata#


Bersambung.....