"Tragedi Satu Gigitan: Kenapa Jambu Air yang Cantik Sering "Berpenghuni"?
Bayangkan skenario ini: Cuaca sedang panas terik.
Di depan mata, tergantung buah jambu air berwarna merah merona, kulitnya licin, mengkilap, dan tampak glowing. Air liur Anda menetes membayangkan betapa segar dan manisnya buah itu.
Anda memetiknya, mencucinya sekilas, lalu... KREK!
Gigitan pertama terasa nikmat. Namun, saat melihat ke bagian dalam buah, mata Anda terbelalak. Ada yang bergerak-gerak. Kecil, putih, menggeliat. Zonk! Jambu air impian seketika berubah menjadi mimpi buruk karena ada ulat di dalamnya. Ambil satu buah lagi dan dibuka ternyata sama dan itu dijumlai hampir di kebanyakan buah.
Pertanyaannya: Bagaimana bisa ulat itu masuk padahal kulit buahnya mulus tanpa lubang? Apakah mereka punya ilmu tembus pandang?
Siapa Pelakunya?
Jangan salahkan pohonnya. Pelaku utamanya adalah musuh bebuyutan para pekebun: Lalat Buah (Bactrocera sp.).
Ulat yang Anda lihat itu sebenarnya bukan ulat bulu yang tersesat, melainkan larva atau "anak" dari lalat buah.
Operasi Senyap: Bagaimana Cara Mereka Masuk?
Inilah alasan kenapa jambu air seringkali terlihat mulus di luar tapi busuk di dalam. Prosesnya seperti taktik "Kuda Troya":
Suntikan Maut: Induk lalat buah memiliki alat di pantatnya yang disebut ovipositor. Bentuknya seperti jarum suntik super kecil namun tajam.
Penyusupan Telur: Saat jambu air masih muda atau mulai matang, lalat ini hinggap dan menusukkan ovipositor-nya menembus kulit buah. Ia menyuntikkan telur-telurnya langsung ke dalam daging buah. Bekas tusukannya sangat kecil (mikroskopis) sehingga mata kita sering tidak melihatnya. Kulit buah pun menutup kembali seolah tidak terjadi apa-apa.
Pesta di Dalam: Setelah beberapa hari, telur menetas menjadi larva (ulat putih kecil). Larva inilah yang memakan daging buah dari dalam.
Pembusukan: Karena dagingnya dimakan dan kotoran larva menumpuk, bagian dalam buah menjadi lunak, berair, dan busuk.
Fakta Unik: Lalat buah sangat pintar memilih target. Mereka menyukai buah dengan kulit tipis dan aroma wangi, itulah sebabnya Jambu Air adalah sasaran empuk favorit mereka dibanding buah berkulit tebal seperti jeruk bali.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Menggigit?
Pertama, jangan panik. Meskipun menjijikkan dan bikin trauma, larva lalat buah ini tidak beracun bagi manusia. Jika (amit-amit) Anda tidak sengaja menelannya, sistem pencernaan Anda akan mencernanya sebagai... ekhem, tambahan protein.
Bahaya utamanya lebih kepada rasa jijik dan kemungkinan sakit perut ringan karena memakan bagian buah yang sudah dibusukkan oleh bakteri yang dibawa si larva. Jadi, cukup kumur-kumur dan buang sisa buahnya.
Tips Agar Panen Jambu Air Anda Bebas "Penghuni"
Jika Anda punya pohon jambu di pekarangan, jangan biarkan lalat buah menang! Lakukan langkah berikut:
Brongsong (Bungkus) Buah: Ini cara paling ampuh. Bungkus buah saat masih pentil (seukuran jempol) menggunakan plastik bening yang dilubangi bagian bawahnya (untuk sirkulasi udara dan membuang embun). Lalat tidak akan bisa menyuntikkan telurnya.
Perangkap Aroma: Beli atraktan (pemikat) lalat buah di toko pertanian atau membuatnya sendiri dari cairan manis seperti gula merah atau dari sadapan aren. Cairan ini baunya memikat lalat buah. Jika lalat terperangkap, lalat akan mati terkena paparan pestisida. Tentunya cara ini dapat lebih efektif sebagai umpan dan perlu ditambahkan sedikit pestisida (beberapa tetes) untuk memberi efek membunuhnya. (biasanya yang di gunakan golongan piretroid (Yasithrin, Sidamethrin) atau neonikotinoid (Sidathiam) yang memiliki efek jangka panjang bertahan di campuran bahan.
Sanitasi Lingkungan: Jangan biarkan jambu busuk berserakan di tanah! Itu adalah "asrama" bagi larva untuk berubah menjadi lalat dewasa baru. Kubur buah yang jatuh sedalam mungkin untuk memutus siklus hidup mereka.
Kesimpulan
Jambu air yang berulat bukanlah kutukan, melainkan tanda bahwa alam sedang bekerja (dan lalat buah sedang berpesta). Dengan sedikit usaha pembungkusan, Anda bisa kembali menikmati jambu air yang glowing luar dalam tanpa rasa was-was!
Selamat menyelamatkan jambu air Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar