Firasat Ujian (Part 6) Jahatnya Ilmu Hitam

Mungkin anggapan aman dari serangan ghaib itu sedikit menenangkan, burung-burung malam seketika setelah itu seakan lenyap di telan bumi. Berjalan beberapa hari nampak kabar tidak mengenakkan datang,bagaimana tidak, tiga tetangga depan kanan dan kiri rumah meninggal bergantian selang hari.....jahat benar berarti ilmu hitam ini. Bahkan tidak itu saja orang yang menempati ruang perawatanku dulu di rumah sakit juga meninggal saat yang sama. Kalau diceritakan mungkin menambah sesak saja..Ghaib yang menyerang ini memang ternyata kuat. Sesuai dengan omongan Kyai waktu itu "ghaib ini di rapal rutin mas, bahkan saat dia dikeluarkan dia akan masuk kemballi saat sampeyan lengah".

Bahkan seorang alim yang berusaha menolong juga waktu itu sempat dibuat sakit karena sehari sebelumnya Beliau didatangi wujud seekor ular besar yang memasuki rumahnya.

Sudah 6 orang korbannya..Cukup....Saya akan lawan..tak usah menyakiti orang lain lagi dalam batinku. 

Astaghfirullah..Semoga semua keluarga diberikan perlindungan. Kalau ditanya bagaimana menyembuhkannya mungkin sulit...semua terjadi karena ijin Allah. Ini mungkin yang disebut ujian berat waktu itu, makanya harus dijalani. Apakah juga sesuai kata-kata khodam waktu itu aku akan sembuh setelah jam 4, entah apa makna jam 4 itu...apa mungkin 4 tahun, 14 tahun, 24 tahun, 34 tahun atau 40 tahun...Wallahu a'lam. Saat ini sudah 9  tahun terlewat dan rasa sakit itu masih mengendap.   

Yaa Rab saya ikhlas menanggung ini jika memang ini ujian dariMu untuk menjadikan hamba orang yang sabar.

TAMAT

JODOHKU KETEMU LEWAT RADIO (Edisi Ketemuan)

Mas Rangga kalau pingin ketemuan ke kampus saja, di IAIN Sunan Ampel..aku tunggu ya Sabtu ini pas ada acara di Kampus. "Siap dik, jawab pesan singkat di Hapeku.

Dari pagi sudah bersiap mo ketemu kenalan baru di Surabaya, harus prepare nih..Mulailah edisi memilih baju yang pas dan gk boleh lupa siapin parfum yang pas, dandan rapi pokoknya.

Meluncur ke Surabaya naik motor Suzuki Bravo RC 100 andalan wkwkwkw...

Singkat kata sudah di depan parkiran Kampus aku nelpon.."kok gk diangkat-angkat, jangan jangan aku dibohongin" pikirku dalam hati. Setelah mencoba nelpon 3 kali baru ada satu pesan masuk. "Kling".

"Mas Rangga yg pakai jaket biru helm merah ya?" iya sambil jawab aku celingak celinguk nyariin kanan kiri. "Waduh kelihatan duluan...Sudahlah, kalo misalkan dia gk mau ketemu anggap aja jalan2 lihat kampus" selorohku.

Tiba tiba ada suara lembut dari belakangku.."Mas Rangga Ya?" sontak aku berbalik badan dan menoleh ke arah asa suara itu. "iiiii....iya" jawabku gugup. Maklum lur..kita orang agak pemalu hehehe..jadi suka grogi kalau ngadepin kaum Hawa...   

"Aku uyun mas" sambil menjulurkan tangannya berjabat tangan..."Iii...iya aku Guntur...Eh Rangga" jawabku kikuk.

"Ayo mas kita masuk aja ke kampus, di parkiran sini panas" dia berkata sambil berjalan  melangkah ke arah pintu masuk.

Kesan pertama waktu itu, Uyun ini gadis berjilbab, parasnya Cantik, Kulitnya Putih dan yang aku suka banget itu cocok banget dengan baju hem warna putihnya yang dipakainya waktu itu, semakin menunjukkn kulitnya yang putih memerah" Wah cakep banget pikirku dalam hati.

Pagi itu kami berbincang ringan di serambi Masjid Kampus, keadaannya gimana, kegiatan kuliahnya...

Dia cerita kalau dia tinggal bersama Kakaknya di Surabaya, karena dia ini merantau dan aslinya Tegal.

Sebelumnya sempat sekolah sambil mondok di jombang dan melanjutkan kuliah di Sunan Ampel. "Ayo minggir minggir, halaman masjid bukan buat pacaran" suara keras penjaga masjid membuyarkan perhatianku dan harus pergi meninggalkan tempat itu. Gak boleh ke rumahnya dulu jadi terpaksa pertemuan singkat satu jam itu sebagai awal perjumpaan kami dan harus berpisah kembali.

Biar bertemu sejenak alhamdulillah sudah tahu wajahnya. Semoga membawa kebaikan. Aamiin.

Bersambung... Jodohku Ketemu Lewat Radio (Edisi Ketemuan)

JODOHKU KETEMU LEWAT RADIO (Edisi awal kenalan)

"Kenalin nama Sahabat kita kali ini, Guntur Rangga Saputra Sulistiawan"...

"Domisili di kota Gresik 23 Tahun, karyawan swasta, mencari teman di sekitar Surabaya. Silahkan buat para pendengar budiman yang berminat untuk mengenal lebih jauh sosok Cowok single ini" 

"Hubungi Rangga di nomer 08155135xxx",  celoteh singkat penyiar broadcast waktu itu..

Mungkin kalau mengingat masa itu jadi ketawa sendiri. Kalau tidak salah awal tahun 2003 lewat perkenalan disalah satu stasiun radio di Surabaya. Sebelumnya karena harus tinggal berdomisili di gresik selama belum di angkat sebagai karyawan tetap mengharuskan saya harus mencari Kos di Gresik.Pulang bisanya setiap Sabtu Minggu.

Dibilang mungkin karena faktor jenuh dan mengisi kegiatan buat nambah temen, singkat kata aku online nomer hape mencari kawan "pssstt...pakai nama samaran pula hehehe"... dan alhamdulillah ada beberapa pendengar yang respon "4 orang cewek semua...wkwkwkw" 

Mengerucut pada 4 orang gadis Surabaya yang respon waktu itu, sebut saja Rika 19 Tahun Karyawan Mc D jalan A. yani, Ina anak kodikal  perak 19 tahun , Mira anak jalan pandegiling 20 Tahun dan Uyun 19 Tahun Mahasiswi IAIN Sunan Ampel semester 3.

Kalau sebelumnya setiap minggu pulang ke Lamongan kota kelahiran, akhirnya jalan ke Surabaya untuk bertemu dengan kawan kawan baru.

Mungkin kali semua cewek yang respon ujung-ujungnya ternyata pinginnya pada cari gebetan/ pasangan. "Wih..jadi ajang cari jodoh... wkwkwkwkw...."

Oh iya, masih ada satu lagi anak pak Kos yang juga terkesan ingin dijodohkan sama aku hehehe...Paling cuman ke  GRan..."bukan laah, nanti dulu...Swear..Sumpah.. buktinya sempat juga dengan kedua orangtuanya kerumah kalau mau ngelamar....adatnya lamongan katanya cewek yang ngelamar. Waduh jadi takut akhirnya pindah Kos ngacirrrr....."

Mulailah bergantian ketemuan satu persatu dari mereka, singkat ceritalah sampai pada yang terakhir sendiri mahasiswi Semester 3 yang paling Jaim...lah wong hapenya sering mati. Aktifnya paling pas jam 3 dini hari bangunin sholat tahajud habis itu mati sampai maghrib baru On, habis  itu mati lagi...."Waduh ini beda sendiri..cewek langka hehehe... gk diperhatiin mulanya"

"Namaku uyun", tulisnya singkat..

Uyun itu artinya mata ya tanyaku dalam hati,  sejenak browsing arti nama fithratul uyun...oooh artinya mata yang suci. Wah pas, mungkin harapan orang tuanya dia akan memberikan pandangan yang suci bersih buat orang yang dikasihinya. Oh iya dia tinggalnya di perumahan sekitar Rungkut.

"Aku Rangga" (Edisi jaman masih booming film AADC waktu itu...Wkwkwkwk... ngibul mode on). Eh yang aneh tu hapenya dia cuman aktif 3 kali sehari. Pagi Dini hari Japri bangunin sholat Tahajud, SMS pamit kuliah sama SMS pas lepas Maghrib. "Twing..Twing..Twing alamat jadinya harus sering bersabar hehehe"...

.....Bersambung Jodohku Ketemu Lewat Radio (Edisi Ketemuan)

FIRASAT UJIAN (Part 5) Tanda-Tanda

 

Ketika sudah di rumah setelah kepulanganku dari Rumah Sakit kala itu, entah kenapa setiap malam di atas rumah selalu terdengar teriakan burung malam "Cuak..Cuak..Cuak.."

"Ini kenapa kok banyak burung ketika kamu pulang Nak, padahal kemarin-kemarin tidak ada". Lirih suara Ibuku yang nampak menangis seakan tau ini firasat yang kurang baik.

Biasanya suara burung ini pertanda kematian. Kenapa ya Allah, gumamku dalam hati. 

Selang tiga hari, ikhtiyar dari Kyai diminta membacakan ayat kursi 7 x disetiap sudut rumah. "Nanti taburkan gula ini disetiap pojok rumahmu setelah baca ayat kursi. Dituruti saja ikhtiyar ya Nak, berdoa kepada Allah, Insyaallah dengan amalan ini, seluruh rumahmu dan isinya akan hilang dari radar jahat orang itu" jelas kyai itu.

Coba ini letakkan di lipatan tanganmu, antara tangan dan lengan dia letakkan satu bijii jarum tajam. "coba kau tekuk. Waduh, gimana nanti bakalan tembus kulit ini?" tanyaku.

"Tenang, ini perlambang kemantaban do'amu nak..kalau misalkan masih tembus maka ibarat pertanda pagar perlindunganmu kurang kuat". "Bismillah..yakin"..sambil merem aku perlahan menekuk lenganku dan ternyata bener jarum itu tak mampu melukai kulit.

Alhamdulillah aman. Insyaallah doamu ijabah Nak.

Bersambung...

Baca Selanjutnya: Firasat Ujian 6

Salam Merdesa

Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya