Masih ingat cerita Pak Kos di Crazy Corner ujung Jalan kertopamuji waktu itu. "Rombongan iringan jenazah itu nampak lenyap memasuki pelataran perpustakaan" katanya sambil bergidik menunjukkan ketakutannya. "Alah pak, kalau lihat dibacain ayat kursi saja" sahut nanang penghuni salah satu kamar di kos itu.
"Memang ceritanya pedagang dekat kampus itu kalau malam sering ditemuin hantu-hantu itu pada nyamar beli dagangannya...Kalau di lihat memang seringnya dari arah Fakultas Kedokteran dan hilangnya ke Perpusatakaan."Wah serem, aku juga dengar ada cerita hantu muka rata yang melegenda itu" suara rozi nimbrung. "Gun, kamu kan bisa melihat ghaib, memangnya kejadiannya bagaimana sih?" tanya munawar yang penasaran dengan cerita Pak Kos waktu itu.
"Sebenarnya hantu-hantu yang sering nampak berkeliaran itu bukan arwah penasaran, tapi qorin orang-orang yang meninggal yang mayatnya dipake praktek di Kedokteran"....."Waduh, kok serem gitu, trus kenapa kok ke perpustakaan?" tanya munawar sambil mengernyitkan dahinya."Perpustakaan itu seperti pasarnya makhluk-makhluk astral tak kasat mata itu, aku belum pernah cerita kejadian waktu itu ya...aku juga pernah melihat sendiri" sahut Guntur dengan suara tinggi.
"Kalau menurut terawanganku, perpustakaan itu semacam supermarketnya mereka lah, makanya paling banyak penampakan di sana" lanjutnya.
"Waktu kuliah sore itu selesainya hampir maghrib, aku pulang pas sendirian saja...perpustakaan kok masih buka ? langsung saja aku masuk, makanya aku langsung ke lobi resepsionisnya juga masih ada. Aku langsung ke lantai dua. Tapi memang suasananya sudah sepi seh, gk ada orang..cuman aku kok gk mikir macam-macam lagi ya?""Terus..terus""Hush...kaya tukang parkir saja terus..terus""Awalnya sih aku cuek baca buku-buku di lorong itu dan pas aku lewat di lorong ketiga sayup-sayup aku dengar suara cewek ketawa" xiixixixixixi...." serem banget suaranya...sampai berdiri bulu romaku" sampai waktu itu nampak sekelebatan bayangan putih cewek bergaun. "Waduh, kok ada cewek pakai gaun serrrreeem....."
Aku jalan cepat menuju meja merapikan beberapa buku yag sempat aku ambil, dan ternyata sosok perempuan berambut panjang bergaun putih itu mengejar...dan yang buat aku bergidik itu ketawanya itu..khas suaranya kuntilanak" xixixixixiixixi...Pas tiba-tiba lampu ruangan atas waktu itu perlahan mati...gelap gulita....terus beberapa orang yang nampak di perpustakaan atas kok gak nampak geraknya lagi.
Aku terus berlari ke bawah, berharap ada mbak-mbak yang berjaga di lobi resepsionis...tapi kok gk ada orang juga..."Astaghfirullah....Astaghfirullah...., bagaimana ini?" "Suara ketawa perempuan itu semakin dekat, dan mulai nampak sosok perempuan bergaun putih itu menuruni tangga...kelihatan tapak kakinya tidak menapak tanah...semakin dekat..semakin dekat...semakin dekat...."
"Wajahnya tidak kelihatan karena tertutup rambut panjangnya itu....cuman yang aku ingat sekali suara ketawanya menyeramkan"
"Baunya kaya bau terbakar" aku baca-bacain yang aku bisa...An Nas Qul a'udzibirobbinnas, malikinnas.....dia semakin mendekat""Aku baca Al Falaq..Qul a'udzu birobbilfalaq min syarri maa qholaq...""Dia makin dekat"..Sampai ayat kursi Allahula ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum...tapi dia makin dekat..makin dekat...pintu jeruji sudah tutup. Aku goncang-goncang tidak bergeser sedikitpun. "Tolong...tolong...tolong..."teriakkuCahaya remang-remang makin gelap sesekali terdengar suara kainnya menyapu lantai dan ketawanya itu semakin dekat..semakin dekat....""lemas kakiku...""lemas gak ada daya..sampai dia mendekat...semakin dekat""Akhirnya aku mejamin mata sambil aku beranikan meninju wajahnya dengan teriakan takbir "Allaahu akbar" .....Buk...Buk..Buk............"Diancuk"....."Loh, kok setannya misuh"....ternyata kepalan tanganku meninju kawan sekamar yang sedang tidur di sebelahku" rupanya aku mimpi.....xixixixixi....Asem...Asem......
Gak usah serius serius ya kawan..buat bercanda saja supaya hati bahagia.
"Senyum itu sehat, biar Imun semakin meningkat"
SALAM MISTERI...UKA..UKA..HIHIHIHIHI....
Baca cerita selanjutnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar