Selasa, 11 Januari 2022

KISAH-KISAH INDIGO "HANTU TANPA KEPALA".. (Bagian 2)

"HANTU TANPA KEPALA" 



Masih ingat kalau berangkat ke kampus Pertanian UB pasti ambil jalan pintas lewat sumbersari. Meskipun harus loncat pagar yang lebih sering tertutup dibandingkan terbukanya. Masih ingat sore menjelang maghrib. Lepas acara d kampus kami bertiga memutuskan melewati jalan tembus itu meskipun santer berita kalau lorong jalan itu angker..berhantu..  

"Ayo Mas cepat, lari....gk usah nengok ke belakang" suara Guntur nyaring ke arah Hendik dan Hadi yang tampak tergopoh berlari cepat melintasi jalan tembus bersemak itu. 

Disebut jalan tikus karena jalan yang mengarah ke pintu keluar bobolan jalan dari kampus pertanian ke jalan Sumbersari itu tidak layak disebut jalan karena untuk melewatinya hanya bisa ditempuh lewat jalan kaki dan jalannya bersemak tidak nampak tanahnya. "srak srek, srak srek...suara kaki menyibak ilalang dan semak yang nampak sudah sebagian mengering.

"Edan, kamu kok bisa-bisanya ngajak lewat sini"...sambil ngos-ngosan nampak Hendik dan Hadi menata nafas setelah memanjat pintu besi yang sebagian dilingkari kawat berduru itu. "Celanaku sobek Gun...kamu itu nakutin aja, aku itu takutnya ketemu uler dari pada hantu" timpal Hadi sambil melayangkan genggamannya ke lengan kiri Guntur.

"Kalau ketemu hantu tanpa kepala, kamu berani?" sahut Guntur.

"Apa!!!" suara Hendik dan Hadi serentak.

"Aku tadi makanya nyuruh lari, karena hantu tanpa kepala itu jalan mendekat. Biasanya dia di ujung yang ada pohon melinjo itu, atau mungkin karena menjelang maghrib kali ya?"

"Pokoknya besok lagi gak mau lewat situ kalau menjelang malam, memang kalau tidak melihat apa dia bisa menyakiti ya..?"

"Ngawur, dia bawa kampak, makanya aku saja yang lihat takut"

"Asem-asem"...Kalau dibacain ayat kursi gitu apa gak bisa hilang ta?" sahut hendik.

"Kalau mau dicoba ayo balik lagi ke sana ta? biar tau" Jawab Guntur.

"Asem-asem, Muuoch...gk ada...gk ada..kalau nanti dibacain ayat kursi gak hilang terus leherku di tebas putus gimana?...Serrrreeeem"

"Ya nanti kamu ikut jadi hantu tanpa kepala pisan, wkwkwkwkw...."

"Wis..wis..bubar..bubar"


Tamat


Baca Selanjutnya: Angkernya Perpustakaan Kampus Brawijaya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar