Senin, 21 Februari 2022

Pesugihan Siluman Ular (bagian 2)

Gambar Ilustrasi


"Sudah segeran Kang?"

"Mungkin kakang bisa jelaskan  bagaimana kejadiannya" kata Komandan Polisi itu menginterogasi.
"aku sebenarnya baru 3 minggu kerja ikut juragan warso, jadi belum kenal benar sama mereka berdua"
"cuman, keduanya sekilas baik banget pak, loman kalau kata saya, suka memberi makanan dan suka ngasih uang, barang-barang"
cerita pemuda itu.
"namamu siapa le?" tanya Pak Babin.
"tarno pak, saya tarno, umur 18 tahun, asal dari gunung kidul"
jawab pemuda itu.
"Tadi kamu ketakutan itu kenapa, coba cerita kejadian apa yang kamu alami" pinta komandan sambil menepuk bahu pemuda itu.
"Selepas maghrib juragan Warso dan Nyai Jumini pamit sama saya mau pergi ke Kediri, ngomongnya cuman nginep semalam, besok pagi langsung balik"

"Cuman sebelum berangkat juragan warso mesenin kalau nanti malam bakal ada tamu yang datang" 

"Gak ngomong siapa, cuman juragan pesen suruh bukain pintu kalau tamunya datang" 
"Juragan warso ngomong...kalau misalkan aku gak betah nunggu dan mau tidur, pintu depan gak boleh di kunci biar tamunya bisa masuk, dan anehnya lampu mbale depan disuruh matikan....aku kan yo curiga mikir aneh aneh Pak" cerita Tarno ngos-ngosan.
"terus memangnya tamunya yang datang siapa?" tanya komandan penasaran.
"Sejak jam sebelas malam perasanku sudah gk enak pak, wong kayak aku nyium bau anyir2 gitu...inget2 kalau bau ular...amis, dan yang aneh lagi semalam itu suasananya hening gk ada angin". 

"Kalau tepatnya mungkin jam berapanya aku gk tau aku sempat ketiduran selepas mematikan lampu..aku kebangun waktu itu karena pintu depan kayak di gedor-gedor dari luar" 

"Aku kan ketiduran begitu kebangun aku sempat nyalakan lampu tapi gk berani lepasin gembok pintu"
"gubrak..gubrak..gubrak...kaya mau rubuh pintunya pak". "terus aku kabur naik kolong atap itu manjat pakai tangga kayu di dapur terus tak jatuhin"
"gubrak" suara pintu depan jebol pak, padahal itukan jati kawak berat banget bisa jebol" 

"untung aku masih sempat kabur naik loteng"......
"Memangnya yang jebolin pintu apa kang?" Gajah? tanya komandan.

"Bukan pak....ular besar....cuman anehnya dia berkepala manusia...perempuan berambut panjang ada mahkota dan cula kecil di dahinya" buesssaaaaar....se..se.. pohon kelapa itu" sambil menunjuk pohon kelapa yang tumbuh di depan rumah pak tondo tempat pemuda itu di sadarkan.

"Ularnya itu masuk rumah, melata dan kelihatannya dia marah karena lihat perabotan di rumah itu pada di hancurin dirobohin. Aku gak berani teriak pak, takut...aku mingser..mingser ke belakang sambil nahan napas pak...terus aku pingsan. 

"Surub subuh aku gk berani melihat lagi turun, aku kabur dan nungsep pingsan di semak tebu belakang rumah itu" cerita pemuda itu.

"Terus kejadian meninggalnya juragan warso dan nyai jumini berati kamu gak tau?" kembali komandan bertanya.
 
"Hiiii...ngeri pak...aku ya gak tau wong begitu aku lihat wujud ular itu aku gk bisa ngapa ngapain langsung pingsan"... 

"Kalau dilihat lukanya kayak mati kena bisa ular, badannya menghitam sampai sekujur badan.


Bersambung..... 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar