Masih ingat sektar tahun 1997, Ada salah satu "jadug"orang linuwih yang ada di Kota Lamongan. Lebih dikenal dengan kelebihannya yang bisa membantu menyelesaikan masalah ghaib yang sering di alami masyarakat di masa itu. Memang bukan disebut dukun atau kyai, tapi beliau adalah salah seorang pengajar di salahsatu sekolah di Lamongan.
Sebut saja Pak M, rumahnya dekat dengan waduk Njoto di lamongan sebelah selatan Kota. Beliau pernah bercerita kalau ilmu linuwih yang di dapatkannya itu diperolehnya saat dia masih muda dan semakin terasah setelah puasa 40 hari dan tapa pendem.
"Apa itu tapa pendem?" tanyaku
Ya ritual dikubur seperti ritualnya orang meninggal. selama 7 hari 7 malam.
"Kayak Sumpah Pocong?" tanya kholid.
"Bukan, kalau sumpah pocong kan orang dikafani saja. Kalau tapa pendem itu selain di kafani dia di makamkan dalam liang" jelas pak M.
"Terus kalau ditutup gitu nafasnya lewat mana Pak?"
"Apa gak mati 7 hari 7 malam ditutup tanpa makan dan minum?"
tanya kholid lagi.
"Kalau udara masih dikasih lubang di tutup corong bambu, dan kalau makan memang tidak, hanya minum ya lewat corong itu jg", jelas Pak M.
"Kalau ritualnya seperti apa Pak? tanya kholid penasaran.
"Hehehe..gk usah tau kalau nanti pingin" udah mending jadi orang normal.
"Gak enak malahan kalau bisa diberi penglihatan ghaib gitu"
"Kalau orang normal yang dilihat ya yang semestinya kelihatan. kalau orang kaya saya...yang kelihatan malah semuanya".
"Tau-tau ada nenek nenek di bawah pohon"
"Pocongan nyebrang jalan"
"Genderuwo di atas pohon"
"Suara kuntilanak ngerintih"
"Ayo siapa yang Mau?" tanya Pak M.
"Gak wis Pak, pinginnya normal saja". Sahut Kholid disambut ketawa kami bersamaan.
"Cuman kalau memang siap buat bantu orang lain ya monggo nanti saya ajarin"
"Siapkan saja kain kafannya"
"Harus mantab batin, karena yang datang waktu dimakamkan itu macam-macam".
"Bahkan dulu ada yang setelah di bangunkan ritualnya dia malah buta atau tuli"
"Ada juga yang dapat beberapa hari terus meninggal beneran"
"Siap...Siap...Siap" sambil menunjuk kami bertiga.
"Gak usah Pak, Nasi boranan masih enak Pak"
celetuk kholid yang diikuti ketawa kami semua.
"OK, ceritanya sekian dulu kapan-kapan di sambung lagi lebih detail"...Silahkan pulang....Ini undangan khotibnya saya terima untuk sholat jum'at besok"
Tamat.
Baca Juga : Wisata Malam Kerajaan Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar