Jumat, 25 Maret 2022

PERJALANAN MALAM DI KESULTANAN CIREBON

 


Gambar Ilustrasi



Unsur mistis terasa sangat kuat ketika langkah kaki memasuki pelataran keraton, aroma wewangian dari pembakaran dupa santer tercium menusuk hidung menambah kesan magis siapapun yang memasukinya. Entah apa karena ada yang berinteraksi, saat melewati pelataran itu terasa angin dan suara hewan malam terhenti, hening dan senyap. 

Nampak dua orang laki-laki tengah memegangi pemuda separuh baya yang memberontak seakan ada ghaib yang menguasai dirinya.

"Itu kenapa Mas" tanya kawan rombonganku.
"Ada ghaib yang manjing, merasuki orang itu, kerasukan kalau kata orang, Dia tadi waktu ikut kajian pas pikirannya kosong, makanya kerasukan" jelasku.

"Ayo ke sana, silahkan" ajak juru kunci atau guide yang memandu kami. 
"Sebentar" nampak dia memejamkan mata dan berkata " mohon maaf, tidak bisa mendekat ke arah patung harimau itu karena sedang ada di sana khawatir mereka terganggu" jelas guide itu.

"Cekrek, cekrek"...kamera hapeku menyorot foto 2 (dua) patung harimau putih kembar yang tadi di maksud.

"Maaf, kalau bisa dihapus fotonya mas, khawatir mereka tidak berkenan" cegah guiide itu melarang.
"Sudah" kataku mengiyakan saja padahal foto itu tetap ada di hapeku.

"Dulu pernah ada cerita, orang dari Kalimantan, mengambil batu yang ada di dekat patung harimau putih itu, dan di bawanya pulang"

"Sampai di kota asalnya dia sakit demam tidak sembuh sembuh dan sudah dibawa berobat ke rumah sakit tetap tidak membaik"
"Sampai akhirnya suatu malam dia dimimpiin jelmaan harimau itu meminta batu ang dibawanya di kembalikan ke asalnya, terus setelah dituruti ternyata sembuh" jelas dia.

"Kalau artis dulu dorce pernah foto di situ, dinampakkan sosok harimau putih itu" sambungnya.
Kami berjalan menembus remang-remang sampai menuju sebuah bangunan tempat singgasana raja ditempatkan..."Ini singgasananya, boleh dilihat tapi mohon maaf jangan difoto ya khawatir yang ada di dalam tidak berkenan, kalau mau foto di bagian luar saja" jelas dia.

Kami berjalan kembali menuju beberapa bilik sumur sumber air yang sudah ditaruh ditempat wudlu dan ada semacam pemandiannya gitu. 
"Kalau mau lebih baik mandi"

"Biasanya yang kesini kalau mau ngalap berkahnya pada mandi, bahkan sering calon-calon pemimpin daerah ritual mandi di sini. Bersuci membersihkan kotoran dan berdoa semoga dikabulkan hajatnya" penjeasan guide itu.
Beberapa kawan ada yang menyempatkan mandi, tapi malam itu aku lebih tertarik pada sosok harimau yang sejak awal disampaikan tadi yang mengikui kami. Ghaib memang, tidak ada yang tau, hanya mungkin yang memiliki mata batin dan kemampuan linuwih yang bisa mengetahuinya.

"Kalau mau kita bisa sowan ke rumah keturunan raja sekalian bisa minta di do'akan, hajatnya apa saja nanti silahkan disampaikan" kata guide itu semangat.
Nampak lelaki dan perempuan berpakaian kerajaan menyambut di depan pelataran rumah itu, dan masyaallah...harimau putih itu masih saja berseliweran di sekitar rumah itu seakan mengawal kami.

"Eits, awas...jangan duduk di situ" cegahku saat salah satu kawan mau duduk di kursi yang nampak dari penglihatan batinku sudah ada sosok lelaki tua dengan jarik dan tutup kepala. Sudah hampir memutih semua rambutnya menunjukkan mungki usianya sudah lebih dari 90 tahunan atau mungkin malah lebih.

Setelah berjabat dan berbincang sejenak dengan keturunan raja yang tinggal di situ, kunjungan itu ditutup dengan doa bersama untuk kebaikan kami. Aamiin.
Kunjungan kami berakhir dan kisah-kisah penglihatan ghaib malam itu tidak sempat ku ceritakan detail karena tidak diketahui mereka dan dikhawatirkan mereka ketakutan.

"Memangnya tadi ada apa saja" tanya bu titik.
"Ada harimau putih, ada kakek tua, dayang dayang dan yang diujung sana kaya ada nenek-nenek yang wajahnya gk ramah seperti tidak senang kedatangan kita"
"Mungkin itu saja aura merah yang tak lihat, kalau yang lainnya hijau semua termasuk harimau putih yang mengikuti kita tadi sampai pelataran rumah"

"Apa????, ada harimaunya????? wah kalau tau pasti pingsan aku" kata bu titik.
"Gk papa wong dia cuma seliweran agak jauh, waktu kalian mandi tadi dia melompat mengikti pagar, Aman" Kataku.
"Alhamdulillah aman semua...untung gk kesurupan...yang penting jangan sampai kosong pikirannya.


Pengalaman yang sangat mengesankan. 

Semoga semua dalam lindungan Allah.

TAMAT


Baca Juga: Angkernya Perpustakaan Kampus Brawijaya Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar