Dalam budidaya tanaman Padi, selain hama dan gulma maka serangan penyakit baik dari jamur, virus maupun bakteri adalah penyebab kehilangan atau turunnya hasil bahkan kegagalan panen. Dampak serangan Penyakit di tanaman padi justru seringkali tingkat kehilangannya bahkan lebih besar dibandingkan akibat hama atau gulma.
Gambaran Umum Kehilangan Hasil Padi
-
Sebuah studi global menyebut bahwa tanaman padi mengalami rata-rata kehilangan hasil sekitar 30 % (antara 24,6-40,9 %) akibat patogen dan hama.
-
Untuk padi, dalam beberapa kasus laporan menunjukkan bahwa gulma bisa menyebabkan kehilangan hasil antara 10-25 % tergantung pengelolaan lahan.
-
Untuk hama (serangga) pada padi, satu studi di Filipina menemukan angka rata-rata kehilangan hasil sebesar sekitar 18,3 % (rentang 5-40 %) untuk berbagai jenis hama.
Selama ini penyakit tanaman dari golongan jamur lebih mudah dikendalikan mengingat kandungan bahan aktif fungisida sudah banyak yang di daftarkan untuk mengatasi serangan ini. Sedangkan untuk penyakit disebabkan oleh bakteri masih beberapa yang terdaftar, di antaranya:
I. PENYAKIT BAKTERI UTAMA PADA PADI
Penyakit bakteri paling merugikan adalah:
Hawar Daun Bakteri (Kresek) – disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzaeBusuk Pelepah Bakteri (Bacterial Sheath Rot) – Pseudomonas fuscovaginae
Bercak Daun Bakteri – Xanthomonas campestris
II. BAHAN AKTIF BAKTERISIDA KIMIA UNTUK PADI
Golongan / Bahan Aktif | Contoh Produk Dagang | Mekanisme Kerja | Kelebihan & Kekurangan |
---|---|---|---|
Streptomisin sulfat | Agrimycin, Bactocyn, Agristrep | Antibiotik yang menghambat sintesis protein bakteri | Efektif untuk penyakit awal, tapi bisa menimbulkan resistensi bila digunakan terus-menerus |
Oksitetrasiklin | Startric, Tetracin | Menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengganggu ribosom | Sering dikombinasi dengan streptomisin, namun residunya tinggi |
Kasugamisin | Kasumin, Kasugamycin 2% WP | Menghambat sintesis protein pada bakteri | Aman untuk tanaman, namun relatif mahal |
Cuprous oxide (tembaga I oksida) | Nordox, Kocide | Merusak dinding sel bakteri & jamur | Spektrum luas, tapi bisa fitotoksik bila dosis tinggi |
Asam fosfit (fosfonat) | Phos-Phite, Heli-Fos | Meningkatkan ketahanan sistemik tanaman terhadap patogen | Aman, tapi lebih ke sifat preventif |
III. BAHAN AKTIF HAYATI (BIOLOGIS) PENGENDALI BAKTERI PADI
Mikroba / Agen Hayati | Contoh Produk | Cara Kerja | Kelebihan |
---|---|---|---|
Bacillus amyloliquefaciens | Trichosida (PT Petrosida Gresik), Serenade ASO | Menghasilkan antibiotik alami seperti iturin, fengycin, surfactin yang mematikan Xanthomonas oryzae | Aman, memperbaiki mikroflora tanah, tahan lama |
Pseudomonas fluorescens | Bio-Bacter, Rizobakter | Menghasilkan siderofor & enzim yang menekan bakteri patogen | Meningkatkan ketahanan sistemik tanaman (ISR) |
Bacillus subtilis | Biosubtil, Rhizocell | Menghasilkan zat antibakteri & menginduksi ketahanan tanaman | Meningkatkan pertumbuhan akar & vigor tanaman |
Streptomyces spp. | Actinovate, StreptoBio | Menghasilkan antibiotik alami spektrum luas | Efektif melawan bakteri & jamur tanah |
IV. PERBANDINGAN KINERJA
Aspek | Bakterisida Kimia | Bakterisida Hayati |
---|---|---|
Kecepatan kerja | Cepat (kurang dari 48 jam) | Lebih lambat, tetapi bertahan lama |
Dampak lingkungan | Bisa menyebabkan residu & resistensi | Ramah lingkungan & aman |
Ketahanan penyakit | Resistensi sering muncul | Resistensi sulit terjadi |
Efek tambahan | Hanya membunuh patogen | Meningkatkan pertumbuhan & ketahanan tanaman |
Biaya aplikasi jangka panjang | Tinggi (butuh pengulangan rutin) | Lebih hemat karena efek jangka panjang |
Kesimpulan & Rekomendasi
Untuk pengendalian penyakit hawar daun bakteri (kresek):
-
Pendekatan terbaik: kombinasi pencegahan dengan hayati dan intervensi kimia ringan bila parah.
-
Contoh strategi:
-
Saat awal tanam → Aplikasi Trichosida (Trichoderma + Gliocladium + Bacillus amyloliquefaciens) di benih dan tanah.
-
Bila muncul gejala → semprot bakterisida kimia ringan seperti Kasugamisin 2% WP.
-
Pemulihan lahan → ulangi aplikasi Trichosida untuk memperbaiki mikrobioma tanah.
-
Perbandingan Spesifik: Bacillus amyloliquefaciens (Hayati) vs Bakterisida Kimia untuk Penyakit Kresek pada Padi
Aspek | Bacillus amyloliquefaciens (Hayati) | Bakterisida Kimia (Anorganik/Sintetis) |
---|---|---|
Bentuk & Sifat | Mikroba hidup (biologis), alami, ramah lingkungan | Senyawa kimia sintetis (mis. tembaga oksiklorida, streptomisin, oksitetrasiklin) |
Cara Kerja | 1️⃣ Menghambat bakteri Xanthomonas lewat antibiotik alami (iturin, surfactin, fengycin) 2️⃣ Merangsang ketahanan sistemik tanaman (ISR) 3️⃣ Meningkatkan kesehatan akar & mikrobiota tanah | 1️⃣ Membunuh bakteri dengan merusak dinding sel atau enzim (efek langsung dan cepat) 2️⃣ Tidak meningkatkan ketahanan tanaman |
Kecepatan Efek | Bertahap (efek terlihat 3–7 hari), karena membangun populasi mikroba & ketahanan tanaman | Cepat (1–2 hari setelah aplikasi), tapi efek sementara |
Daya Tahan Efek | Tahan lama karena mikroba berkembang biak & menetap di akar dan tanah | Efek singkat (2–5 hari), perlu penyemprotan berulang |
Resistensi Patogen | Sangat rendah, karena mikroba menghasilkan beragam senyawa alami | Tinggi — patogen mudah resisten bila bahan aktif digunakan terus-menerus |
Dampak terhadap tanaman & tanah | Positif — memperbaiki struktur tanah, menambah aktivitas mikroba baik | Negatif — bisa membunuh mikroba berguna dan menurunkan kesuburan jangka panjang |
Keamanan bagi petani dan lingkungan | Aman bagi manusia, hewan, ikan, dan lebah | Berpotensi toksik; perlu APD dan karantina semprot |
Efisiensi Biaya (jangka panjang) | Lebih hemat jangka panjang (karena tanah makin sehat dan dosis stabil) | Awalnya murah, tapi biaya meningkat karena resistensi & pengulangan |
Hasil di lapangan (kresek) | Menekan intensitas penyakit 50–70%, memperkuat daun & akar | Menekan 70–80% tapi sering kambuh jika berhenti semprot |
Kesimpulan Strategi
Kondisi Lahan | Rekomendasi |
---|---|
Lahan endemik ringan – sedang | Gunakan Bacillus amyloliquefaciens (Trichosida) secara rutin setiap 7–10 hari sebagai pencegahan biologis |
Lahan parah / sedang serangan aktif | Kombinasikan Trichosida (hayati) + bakterisida kimia dosis rendah → setelah gejala membaik, lanjutkan Trichosida saja untuk pemulihan tanah |
Pertanian organik / ramah lingkungan | Gunakan Trichosida sepenuhnya, tanpa bahan kimia |
Keunggulan Trichosida (dengan Bacillus amyloliquefaciens):
✅ Aman, tidak meninggalkan residu
✅ Menekan penyakit tular tanah dan daun (termasuk kresek)
✅ Memperbaiki struktur tanah & daya tahan tanaman
✅ Menurunkan ketergantungan petani terhadap pestisida kimia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar