BUPROSIDA – WERENG DAN KUTU MATI GAGAL GANTI KULIT
Serangan wereng, kutu kebul, dan kutu putih selalu menjadi ancaman besar bagi tanaman padi, sayuran, maupun buah-buahan. Hama kecil ini berkembang cepat, menyedot cairan tanaman, dan bisa menyebabkan tanaman menguning, gosong, bahkan puso jika tidak dikendalikan dengan benar.
Namun kini ada solusi yang bekerja dari akar masalahnya: BUPROSIDA 100 EC, insektisida berbahan aktif buprofezin 100 g/L yang membuat wereng dan kutu-kutuan gagal ganti kulit, sehingga mati sebelum sempat berkembang biak dan menyebar.
Efek kerja Buprofezin dapat dibagi menjadi dua aspek utama: kecepatan awal kematian dan durasi perlindungan (efek residual).
Buprofezin adalah jenis insektisida Pengatur Pertumbuhan Serangga (IGR) yang berbeda dari insektisida racun saraf biasa, sehingga cara kerjanya tidak instan.
1. Kecepatan Awal Kematian (Nimfasidal)
Buprofezin TIDAK memberikan efek knockdown (kematian cepat) seperti insektisida kontak/saraf. Kematian hama terjadi secara bertahap:
Waktu Kematian Terlihat: Dampak yang terlihat pada populasi hama (kematian nimfa atau larva) biasanya mulai muncul dalam waktu 3 hingga 7 hari setelah aplikasi.
Mekanisme: Buprofezin bekerja dengan menghambat sintesis kitin. Serangga yang sudah terpapar tidak akan mati segera, melainkan akan mati ketika mereka mencoba melakukan molting (pergantian kulit) berikutnya, karena mereka tidak mampu membentuk kulit baru yang sempurna.
Penghentian Populasi Menyeluruh: Penghentian populasi secara menyeluruh terjadi setelah satu siklus perkembangan penuh serangga terganggu, biasanya dalam rentang waktu 1 hingga 2 minggu.
2. Durasi Perlindungan (Efek Residual)
Salah satu keunggulan utama Buprofezin adalah efek residunya yang panjang di lapangan, memberikan perlindungan yang berkelanjutan:
Durasi Efektif: Buprofezin dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap serangan hama wereng dan kutu lainnya selama 2 hingga 4 minggu (sekitar 14 hingga 30 hari), bahkan beberapa sumber menyebutkan lebih dari 30 hari.
Kelebihan: Efek residual yang panjang ini sangat menguntungkan dalam manajemen hama terpadu (PHT) karena mengurangi frekuensi penyemprotan.
Efek Tambahan: Selain efek nimfasidal, Buprofezin juga memiliki sifat:
Ovisidal: Menghambat penetasan telur.
Sterilisasi: Dapat mensterilkan wereng atau serangga betina dewasa yang terpapar, sehingga tidak menghasilkan keturunan, yang turut menekan populasi jangka panjang.
Ringkasan Efek Kerja Buprofezin
| Aspek | Durasi | Keterangan |
| Kecepatan Awal Kematian | 3 - 7 Hari | Kematian terjadi saat serangga (nimfa/larva) mencoba molting (gagal ganti kulit). |
| Durasi Perlindungan (Residual) | 14 - 30+ Hari | Insektisida tetap aktif di tanaman, menghambat perkembangan serangga yang muncul kemudian, dan mensterilkan betina dewasa. |
1. Cara Kerja Pintar: Menghentikan Hama dari Fase Nimfa
Wereng dan kutu-kutuan memiliki satu titik lemah yang jarang disadari petani: fase nimfa. Pada fase inilah mereka sangat rentan terhadap gangguan sistem kitin.
BUPROSIDA 100 EC memanfaatkan titik lemah ini.
Dengan teknologi Insect Growth Regulator (IGR), BUPROSIDA menghambat pembentukan kitin — lapisan penting yang diperlukan hama untuk molting (berganti kulit).
Setelah aplikasi:
-
Nimfa tidak dapat ganti kulit
-
Pertumbuhan hama terhenti total
-
Tidak bisa berkembang menjadi dewasa
-
Tidak bisa bertelur
-
Populasi wereng & kutu runtuh dalam beberapa hari
Tidak hanya mematikan, tetapi memutus generasi hama dari awal.
2. Selektif – Hanya Menyerang Hama Sasaran, Aman untuk Musuh Alami
Sebagai IGR, BUPROSIDA 100 EC bersifat sangat selektif. Produk ini hanya mengganggu serangga yang mengalami molting, sehingga:
-
Laba-laba predator tetap hidup
-
Kumbang tanah tetap aktif
-
Tawon parasitoid tidak terganggu
-
Ekosistem tanaman tetap seimbang
Musuh alami tetap bekerja, sehingga serangan tidak mudah kambuh.
BUPROSIDA adalah pilihan tepat untuk Pertanian Modern & PHT (Pengendalian Hama Terpadu).
3. Efek Tahan Lama – Perlindungan Stabil dan Hemat Biaya
BUPROSIDA 100 EC memberikan efek residual yang cukup panjang, sehingga tanaman mendapatkan perlindungan berhari-hari.
Keunggulannya:
-
Tidak perlu terlalu sering disemprot
-
Biaya aplikasi lebih hemat
-
Perlindungan konsisten
-
Tanaman tetap tumbuh optimal tanpa gangguan
Petani bisa fokus pada pemupukan dan perawatan tanpa takut wereng meledak mendadak.
4. Serbaguna – Efektif untuk Padi, Sayuran, dan Hortikultura
BUPROSIDA 100 EC memberikan hasil memuaskan di berbagai komoditas.
Pada padi:
-
Wereng coklat
-
Wereng hijau
-
Wereng punggung putih
Pada hortikultura:
-
Kutu kebul pada cabai, tomat, melon, semangka, mentimun
-
Kutu putih pada jeruk, mangga, jambu, dan tanaman buah lainnya
-
Thrips muda pada berbagai tanaman sayur
Satu produk yang bisa dipakai di banyak lahan — praktis, ekonomis, dan efektif.
5. Efektif untuk Rotasi – Solusi Jangka Panjang Cegah Resistensi
Banyak lokasi pertanian sudah mengalami masalah hama kebal akibat penggunaan insektisida yang sama berulang-ulang.
Dengan mekanisme yang berbeda, BUPROSIDA 100 EC:
-
Cocok untuk rotasi bahan aktif
-
Mengurangi risiko resistensi
-
Bisa diselingi dengan imidakloprid, nitenpiram, pimetrozin, atau fipronil
-
Memberi kestabilan pengendalian sepanjang musim
6. Bukti Lapangan: Tanaman Hijau, Produksi Stabil, Hama Terkendali
Petani yang menggunakan BUPROSIDA melaporkan:
-
Populasi wereng turun cepat
-
Tidak terjadi hopperburn
-
Daun tetap hijau dan segar
-
Kutu kebul & kutu putih rontok bertahap
-
Tanaman jauh lebih sehat hingga panen
Hasil akhirnya: panen aman, kerugian bisa dihindari, keuntungan meningkat.
KENAPA HARUS BUPROSIDA 100 EC?
⭐ Membuat wereng & kutu gagal ganti kulit → langsung mati
⭐ Menghentikan siklus hidup hama sejak stadium nimfa
⭐ Aman bagi musuh alami (selektif IGR)
⭐ Efek panjang, hemat tenaga & biaya
⭐ Bisa digunakan di padi, sayur, dan hortikultura
⭐ Sangat cocok untuk rotasi anti-resistensi
⭐ Efektivitas terbukti di banyak daerah
Dengan BUPROSIDA 100 EC, wereng dan kutu tidak sempat tumbuh, tidak sempat berkembang biak, dan mati sebelum merusak tanaman Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar