![]() |
TABURAN BUNGA MAKAM DI TERAS RUMAH |
Sebenarnya kisah ini sudah terjadi beberapa bulan yang lalu, hanya saja mungkin masih menarik jika diceritakan sebagai cerita pengalaman.
Zaman sudah semodern ini tetapi masih saja budaya klenik dipelihara. Kalau dibilang antara percaya dan tidak percaya tapi ya kenyataannya itu terjadi.
Kejadian itu bermula ketika ada riak-riak masalah di perusahaan. Sebut saja namaku Bayu (bukan nama sebenarnya) seorang pejabat HRD di sebuah perusahaan kecil di kota Solo. Awalnya jauh dari pemikiranku, kalau kita sudah menjalankan kebijakan perusahaan tidak akan memiliki resiko, karena anggapanku semuanya telah dilaksanakan sesuai dengan tupoksi atau SOPnya dan sudah atas pertimbangan yang matang.
Agak aneh memang, kondisi mengelola manusia itu berbeda dengan mengelola produk. Kalau produk disetting seperti apapun ya bakalan nurut menyesuaikan aturan settingannya. Wajar saja karena berurusan dengan benda mati.
Beda halnya dengan manusia yang memiliki akal dan perasaan. Menata manusia membutuhkan lebih banyak strategi dan praktek "humanistik"
Seringkali benturan kepentingan, ego dan perasaan menjadi berperan dan ujung-ujungnya manusia bisa berfikir resisten menolak atau bahkan melakukan perlawanan.
Yang menjadi masalah adalah ketika pendekatan musyawarah sudah dilakukan dan telah mengakomodir permintaan kebutuhan-kebutuhannya masih tetap menyimpan masalah. Ibaratnya menyimpan bara dalam sekam dan sewaktu waktu bisa menyala membakar.
Hal ini yang terjadi sesuai pengalaman pribadi. Dengan adanya penentangan terhadap kebiakan peruahaan menyebabkan resistensi itu meningkat esklasinya menjadi penolakan dan perlawanan, dan yang tidak habis pikir adalah diakukan dengan cara-cara yang tidak etis juga...Supranatural...alias klenik wal perdukunan.
![]() |
BUNGA TABUR PEMAKAMAN |
Bagaimana bisa taburan tanah dan kembang makam bisa ditaburkan orang tidak di kenal di teras gerbang pagar depan rumah. Awalnya mikir positif gumpalan tanah bercampur pasir berserakan di depan teras gerbang pagar rumah itu hanya tanah yang terjatuh dari kendaraan pengangkut tanah pasir yang kadang lewat depan rumah akibat pembangunan rumah beberapa ratus meter setelah rumahku. Tetapi yang aneh kenapa hanya pada titik depan gerbang rumahku saja yang ada sementara kalau alasan jatuhan dari mobil mestinya berceceran.
Tidak cukup itu saja mengingat sehari setelahnya diketahui oleh keluargaku kalau ada mobil ertiga putih yang sempat "ngetem" depan rumah dan pergi setelah mengetahui salah satu penghuni rumah membuka pintu pagar. Yang terjadi setelahnya adalah..."alamak....bunga makam kok banyak berceceran/ bertaburan di depan gerbang pintu masuk rumah. Harum semerbak khas bunga makam..kenanga, melati, dll. mencucuk hidung meski dari beberapa meter.
"Ayah ini kok ada orang buang kembang kenanga di depan rumah, tadi orangnya ketahuan lihat aku langsung pergi pakai mobil?" tanya anakku melalui whatsapp gawainya.
"Ayah segera pulang, ini pada takut yah" timpal istriku yang jadi parno sendiri setelah tahu kalau taburan bunga yang semestinya untuk taburan ke kuburan kok ada di sebar di depan rumah.
"Nanti nunggu ayah saja bersihkannya, khawatir ada apa-apa" kataku singkat.
Kebetulan pada malam itu pekerjaan sedikit padat di kantor sehingga baru jam 20.00 WIB kendaraanku bisa meninggalkan kantor arah pulang.
"Kalau berani disapu saja tapi jangan ke pegang tangan, pakai sapu dan cikrak" kataku melalui sambungan telpon memberi instruksi.
"Siapin air garam ma, bacain 3 Qul masing-masing 3 x dan ayat kursi 7 kali. Bismillah terus siramin di bekas taburan kembang itu" pintaku.
Mobil aku parkir depan rumah, sorot lampu mobil kumatikan dan bergegas melihat situasi..."bismillaah, aman" kataku
Sapuan taburan kembang yang sudah di sapu sudah dimasukkan ke dalam plastik. Sedikit lagi masih aku pastikan benar-benar bersih karena masih ada beberapa helaian bunga itu yang menempel di paving depan pagar.
"Dibuang di makam saja yah" sahut istriku menyarankan.
"Dibuang di tempat sampah depan saja..biar nanti Jinnya laporan kalau dia di buang di sampah. Kalau dibuang di pemakaman nanti malah ngotorin dan dia bakal ketemu teman-temannya di sana" selorohku bercanda supaya keluargaku lebih tenang.
Sempat bertanya juga ke tetangga terkait mobil putih yang parkir di depan rumah tadi, dan valid itu bukan mobil tamu tetangga atau orng sekedar simpangan. "Tadi sempat berhenti ada kalau sepuluh menitan mbak, tak pikir tamu dari kantornya Bapak" kata tetanggaku.
"Sudah biarin saja mbak" jawabku.
Agak khawatir juga kalau misalkan itu memang kiriman orang yang tidak bertanggungjawab dan ingin mencelakakan penghuni rumah. Kalau tujuannya jelek dengan mengirimkan jin-jin jahat mungkin insyaallah tidak akan bisa mencelakai karena atas perlindungan Allah.."Audzubillahiminassyaitoonirrojiim"
Cuman kalau mencurigai siapa, mungkin bisa saja mengarah dan menerka nerka. Tapi gak usahlah berpikir su'udzon..mungkin kalau ada yang kenal dengan dunia perdukunan itu, yang sering masang-masang status ancaman gak jelas..majang bakaran menyanlah, kerislah, taburan bunga sampai boneka pocong yang disiram darah..
"Allahua'lam bissawab"...aku gk mau nuduh nuduh orang
Sebagai muslim aku cuma bisa momohon perlindungan kepada Allah azaa wajalla. Bismillahirrohmaanirrohiim, hasbunallah wanikmal wakiil nikmal maul wanikman natsiir, Laa haula wala quwwata illabillahil alliyyil adziim...
![]() |
SESAJEN KEMBANG DAN BAKARAN DUPA |
Dari tanah kembali ke tanah dan dari api kembali ke api. Semua tunduk pada kuasa Gusti. Balik siro marang sing Kuoso.
![]() |
BONEKA POCONG DISIRAM DARAH |