DUNIA PESTISIDA
Sepakat dulu....Kita batasi bahasan ini tentang tanaman saja ya, meskipun istilah pestisida juga ada untuk perlindungan hewan dan manusia.
Deal....Deal....Sepakat....
Meskipun bukan barang baru, ternyata masih banyak petani kita yang awam tentang istilah-istilah pestisida, sering kali malah sebutinnya racun, ada yang salah kaprah sering di bilang obatπππ...padahal fungsinya untuk membunuh ya.
Tetapi mungkin maksudnya itu obat tanaman.
Ok... pikir-pikir gak usah dimasalahkan hanya tentang penyebutan saja..
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk memberantas atau mengendalikan organisme pengganggu tanaman budidaya baik itu dalam bentuk serangga, ulat, gulma atau hewan lainnya.
Pestisida juga diartikan sebagai bahan yang digunakan untuk melindungi hasil budidaya. Pestisida juga memiliki fungsi yang bermacam-macam dan sebagai petani harus paham tentang info dasar ini agar tidak salah dalam penyebutan dan salah ketika menggunakannya.
Ngerti kan kalau pestisida juga memiliki banyak jenis, bentuk, fungsi dan dan cara aplikasi?
Langsung saja ke TKP, kita bahas satu persatu. Cekidot....
Pestisida, dari asal bahasanya Pest (Serangga/ Hama) dan Sida yang di artikan sebagai πππ(racun). Jadi sekarang tinggal racun jenis apakah itu?
1. Insektisida,
Dari asal katanya adalah Insect (serangga). Pestisida jenis ini digunakan untuk mematikan hama baik dalam bentuk serangga maupun ulat. Contohnya :bahan aktif BPMC (Sidabas 500 EC, Naga 500 EC), Nitenpiram (Teballo 250 SL), emamektin benzoat (Emazo 75 EC), banyak lainnya.
2. Herbisida,
Dari asal katanya adalah herba (tanaman liar). Pestisida yang digunakan untuk mematikan gulma atau rumput tanaman liar di lahan untuk budidaya.Contohnya: IPA Glyfosat (Seetop 525 SL, Sidafos 480 SL), 2,4 D Amina (Sidamin 865 SL), Atrazin/Mesothrion (Gisentro 560 SC), Parakuat (Sidaxone 276SL), dll.
3. Fungisida,
Dari asal katanya adalah fungus (Jamur). Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan jamur dan penyakit tanaman. Contohnya: Mankozeb (Sidazeb 80 WP, Clarazeb 70 WP), Metil Tiofanat (Vallo 550 SC, Topsida 75 WP), Simoksanil (Siodan 20 WP), Propineb (Satgaz 75 WP), Klorotalonil (Petronil 75 WP), dll.
4. Moluskisida,
Dari asal katanya adalah moluscus (hewan bercangkang/ berselubung). Pestisida yang digunakan untuk membasmi golongan keong/siput. Contohnya: Fentin asetat (Musi 67 WP)
5. Akarisida,
Dari asal katanya adalah acarina (tungau). Pestisida yang digunakan untuk membasmi tungau atau kutu2an. Contohnya: Propargit (Yosan 575 EC)
6. Rodentisida,
Berasal dari kata rodent (hewan pengerat:Tikus). Pestisida yang digunakan untuk membasmi tikus. Contohnya: Brodifakum (Sidarat), Klerat.
7. Nematisida,
Berasal dai kata Nematode (Nematoda) semacam cacing kecil yang menyerang akar tanaman. Pestisida yang digunakan untuk membasmi Contohnya: Karbofuran (Sidafur 3 G), Diazinon (Sidazinon 10 GR), Oxamyl, dll.
8. Termisida,
Asal katanya Termide (Rayap). Pestisida yang digunakan untuk membasmi rayap.Contohnya: Sipermethrin, Fipronil (Fipros 55 SC).
CARA MEMATIKAN HAMA
1. Kontak (merusak jaringan tubuh dan syaraf=Diskoordinasi gerak dan stop feeding)
model mematikan dengan syarat sasaran terpapar/ tersemprot/terkena langsung. Biasanya untuk hama akan teracuni dengan kemampuan menembus kutikula dan menghancurkan jaringan lemak. Racun kontak menyebabkan rusaknya jaringan tubuh hama dan bisa menganggu sistem organ dan sistem syarafnya mengakibatkan diskoordinasi gerak, kejang atau tidak mau makan (stop feeding).Sedangkan untuk sasaran gulma dan jamur adalah mematikan jaringan tanaman/ jamur yang terkena sehingga selanjutnya mengering.
- Contoh insektisida racun kontak : berbahan aktif golongan piretroid sipermetrin (Sidamethrin 50 EC, Smackdown 100 EC, Jose 200 EC), deltametrin (Sidacis 25 EC, Percis 30 EC), klorpirifos (Sidalaku 212 EC), bpmc (Sidabas 500 EC, Naga 500 EC), dll.
- Contoh fungisida kontak :berbahan aktif mankozeb (Sidazeb 80 WP, Clarazeb 70 WP), Klorotalonil (Petronil 75 WP), Propineb (Satgaz 70 WP), Siodan (Simoksanil=Kontak dan sistemik lokal), maneb, zineb, ziram, dll.
- Contoh herbisida kontak :berbahan aktif parakuat (Sidaxon 276 SL, Liuxone 150 SL).
3. Pernafasan:
4. Anti koagulan
5.Ovicidal dan Nimfacidal
CARA KERJA DI TANAMAN,
- Contoh insektisida racun kontak : berbahan aktif golongan piretroid sipermetrin (Sidamethrin 50 EC, Smackdown 100 EC, Jose 200 EC), deltametrin (Sidacis 25 EC, Percis 30 EC), klorpirifos (Sidalaku 212 EC), bpmc (Sidabas 500 EC, Naga 500 EC), dll.
- Contoh fungisida kontak :berbahan aktif mankozeb (Sidazeb 80 WP, Clarazeb 70 WP), Klorotalonil (Petronil 75 WP), Propineb (Satgaz 70 WP), Siodan (Simoksanil=Kontak dan sistemik lokal), maneb, zineb, ziram, dll.
- Contoh herbisida kontak :berbahan aktif parakuat (Sidaxon 276 SL, Liuxone 150 SL).
2. Sistemik:
- Contoh insektisida sistemik: berbahan aktif dimehipo (Sidatan XR 525 SL), imidakloprid (Topdor 10 WP, Vendor 212 SL), fipronil (Fipros 55 SC), asefat (Sidasat 75 SP), dll.
- Contoh herbisida sistemik : berbahan aktif glifosat (Seetop 525 SL), 2,4-D (Sidamin865 SL), metil metsulfuron (Medally 20 WG)
- Contoh fungisida sistemik : berbahan aktif karbendazim (Cozene 70/10 WP), difenokonazol (Fenosida 255 EC), Metil tiofanat (Topsida 75 WP, Vallo 525 SL), Propikonazol (Sidazol 250 EC), dll
3. Translaminar:
CARA APLIKASI
2. Lambung/ Racun Pencernaan:
model pengendalian dengan persyaratan hama harus memakan bagian tanaman dan memproses dalam sistem pencernaannya. Racun akan bekerja dalam saluran pencernaan tersebut dan merusak jaringan tubuhnya. Cara kerja pestisida ini sering dihubungkan dengan pestisida sistemik, karena hama harus memakan atau menghisap tanaman dan masuk di pencernaannya. Contoh: berbahan aktif dimehipo (Sidatan XR 525 SL), imidakloprid (Topdor 10 WP, Vendor 212 SL), fipronil (Fipros 55 SC), asefat (Sidasat 75 SP), dll.
model mematikan hama dengan metode terhirup dalam saluran pernafasannya (spirakel). Misalkan dalam pengendalian hama gudang dengan fumigasi atau pemberantasan dengan semprotan asap (fooging).Racun dari pernafasan ini lebih dominan pada perusakan syaraf dan pembentukan energi. Sehingga akan menyebabkan gerak hama melambat dan mati karena lemas. Contoh: Aluminium Fhosfit)
Cara mematikan hama dengan mencegah pembekuan darah. Metode ini digunakan pada racun pengendalian hama tikus. Jik tikus memakan pestisida in maka darahnya akan tidak bisa membeku dan ada sensasi gatal ditubuh yang menyebabkan dia menggaruk terus dan berdarah hingga tidak bisa berhenti sampai mati. Contoh: Brodifakum (Sidarat)
Kemampuan pestisida untuk melapisi telur atau bagian tubuh nimfha agar tidak bisa menetas atau berganti kulit. Pestisida jenis ini menyebabkan cangkang telur dan kulit ari hama mengeras sehingga ketika tubuh hama tumbuh membesar sementara cangkang telur atau (kulit luar)nya tetap maka dia akan mati karena tidak bisa tumbuh.Contoh: Buprofezin (Buprosida 100 EC), Imidakloprid (Topdor 10 WP), Triazofos (Sidathion).
1. Kontak
Pestisida jenis ini hanya akan mampu menempel dipermukaan baik hama atau tanaman. Cara bekerjanya untuk membunuh hama atau mengatasi gulma dan penyakit butuh paparan langsung atau bisa dengan cara masuk ketubuh hama melalui termakan, terhisap atau terhirup. Jenis ini biasanya efek knockdownnya cepat akan tetapi kelemahannya harus terpapar langsung, dan mudah hilang jika terkena hujan (biasanya butuh tambahan perekat).
Cara kerja pestisida yang mampu menembus jaringan tanaman da dalam tanaman dan ikut dalam peredaran elektrolit/ cairan dari akar hingga ujung daun. Di sini juga di kenal istilah sistemik lokal yang hanya bekerja pada salah satu bagian sj misalkan dalam tangkai yang sama, tetapi tidak pada tangkai yang lain.
Cara kerja pestisida dengan kemapuan menembus bagian yang tersemprot hingga di baliknya. Misalkan penyemprotan bagian atas daun akan menembus ke bagian bawahnya atau bagian sebelah batang ke batang yang sebelah lainnya. Tetapi berbeda dengan Sistemik, sistem translaminar hanya terbatas.
Contoh: Insektisida Imidakloprid (Topdor 10 WP, Vendor 212 SL), Nitenpiram (Teballo 250 SL), Emamectin benzoat (Emazo 75 EC).
1. Seed Treatment
Cara aplikasi pestisida dengan mencampurkannya ke benih secara langsung baik dengan sistem perendaman, pengurapan maupun penaburan. Contoh: Jenis Insektisida Thiametoksam (Sidathiam 325 SC), Fungisida Metil Tiofanat (Topsida 75 WP), Fungisida Dimetomorf (Suhle 67 WP)
2. Spray
Rata-rata kebanyakan pestisida di aplikasikan dengan cara ini yaitu di encerkan dengan air kemudia di semprotkan ke bagian tanaman atau hama secara langsung. Contoh: Insektisida Abamektin (Sidamec 20 EC), Fungisida Difenokonazol (Fenosida 255 EC)
3. Tabur
Cara aplikasi pestisida dengan menaburkan langsung ke tanah atau ke sasaran. Contohnya: Insektisida karbofuran (Sidafur 3 GR), Insektisida Diazinon (Sidazinon 10 GR), Inektisida Fipronil (Fipros 0,4 GR), Herbisida Tiobencarb (Thiosida 6 GR)
"Salam Merdesa"
Petani Sejahtera Bangsa Berjaya
Info Artikel penting lainnya:
"Pestisida Ovicidal Pembeku Telur"
Ovicidal
#pestisida#sistemik#racunkontak#Insektisida#herbisida#fungisida#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar