WERENG COKLAT SI PENGHISAP PADI

Kenapa demikian?
Kalau penggerek batang merusak padi dengan cara menggerek batang dan selanjutnya memotong pangkal malai dalam waktu 45 Hari, wereng lebih ganas karena mampu menghanguskan lahan dalam hitungan hari, benar-benar seperti kering terbakar (Hopper burn).Sebenarnya hama ini relatif mudah dikendalikan asalkan dilakukan serentak, tidak terlambat dan tidak terjadi migrasi besar-besaran.
Oke kita kenalan dulu dengan hewan kecil bersayap yang lebih dikenal dengan nama wereng ini.
Ada beberapa jenis wereng, diantaranya wereng hijau, wereng punggung putih, wereng punggung zigzag, dan wereng coklat. Dari intensitas serangannya yang seringkali jadi momok petani itu adalah wereng coklat karena tingkat serangannya yang bisa mencapai hampir 100 %. Sedangkan sudaranya wereng hijau menjadi vektor dari virus tungro.

Wereng memiliki 2 stadium yang berbahaya bagi tanaman yaitu fase nimfa yang berlangsung 15 hari dan fase dewasa. Pada kondisi nimfa wereng justru lebih berbahaya karena dia belum memiliki sayap dan cenderung menetap menempel di batang (menghisap daun terus menerus). Sedangkan fase dewasanya akan memungkinkan dia berpindah ke rumpun padi yang lain. Sekali bertelur wereng bisa menghasilkan hingga 600 butir yang akan menetas dalam waktu 7-10 hari.
Kondisi curah hujan tinggi dan kemudian panas akan memicu ledakan populasi hama ini. Selama ini jika lambat ditangani maka hama ini akan sangat susah dikendalikan baik serangan pada masa vegetatif maupun generatif. Pada masa vegetatif akan menyababkan daun padi mengering sedangkan pada masa generatif akan mengganggu proses pengisian bulir sehingga selain daunnya yang mengering dia juga akan menghasilkan bulir hampa.
Bagaimana cara mengantisipasinya?
Hama wereng biasanya akan menempel bersembunyi disela-sela batang bawah tanaman padi. Jika tidak jeli, pada kondisi awal tanaman padi masih nampak hijau dan segar dari atas tetapi ketika di sibak daunnya akan nampak beberapa ekor wereng telah menempel di sana. Petani harus rajin mengamati wereng ini minimal 3 hari sekali pada stadium awal. Gampangnya biasanya kalau sudh dilihat penerbangan wereng mengerumuni lampu-lampu atau cahaya kendaraan ketika lewat, maka sudah bisa dipastikan wereng ini telah mulai meningkat populasinya. Selain itu bisa dilihat jika banyak burung sriti yang terbang rendah di atas persawahan itu juga menjadi indikasi.

Bagaimana menandai serangan wereng?
Pada padi usia vegetatif, daun padi akan nampak mengering kecoklatan seperti terbakar dan sudah pasti dijumpai populasi wereng dalam jumlah yang besar menempel di batang tanaman padi. Pada masa generatif selain daun, bulir padi juga akan kosong sebagai akibat nutrisi tanaman yang hilang dihisap hama wereng ini.Bagaimana menanggulanginya?
1. Lakukan sanitasi gulma sekitar lahanSeperti yang kita ketahui, lingkungan sekitar lahan yang kurang bersih (banyak semak dan rumput) akan menjadi tanaman inang hama dan bisa juga sebagai tempat persembunyian tikus. Lakukan pembersihan baik secara manual atau menggunakan herbisida.
2. Gunakan benih padi dari varietas VUTW

Selama ini varietas padi yang terkenal relaif tahan terhadap wereng di antaranya Inpari 18, Inpari 19, Inpari 31, Inpari 33, Inpari 34 Salin Agritan, dan Inpari 35 Salin Agritan.
3. Pengendalian sejak persemaian
Penyemprotan padi di persemaian menggunakan bahan aktif sistemik relatif memberikan perlindungan yang lebih jika dibandingkan hanya menggunakan insektisida tabur. Kombinasi keduanya sangat efektif melindungi persemaian dari serangan awal hama wereng atau hama yang lain (orong-orong, telur penggerek, lalat bibit, kepinding tanah dlll)
4. Lakukan pengamatan rutin setiap 2-3 hari sekali
Pada musim ledakan serangan wereng, migrasi wereng besar-besaran bisa terjadi dalam hitungan 2-3 hari oleh karena itu perlu pengamatan minimal 3 hari sekali, tidak boleh lengah.
.

Untuk memutus siklus perkembangan hama wereng, penanaman serentak akan menghentikan migrasi dan dengan rotasi tanaman efektif mengurangi populasinya sangat signifikan.
6. Terapkan jajar legowo
Jajar legowo akan mengurangi kelembapan lingkungan budidaya sehingga dengan cukupnya cahaya masuk tidak disukai wereng (tidak mengundang wereng).
7. Gunakan pemupukan berimbang
Hubungan pemupukan berimbang dengan hama adalah dengan pemupukan berimbang akan menjadikan tanaman lebih sehat dan lebih tahan/ kuat terhadap serangan hama/ penyakit.
8. Lakukan penanaman tanaman refugia di sekeliling lahan.
Tanaman refugia diketahui selama ini selain bersifat menolak hama dia juga sebagai tempat bersarang musuh-musuh alami dari hama di sawah.
9.Antisipasi dengan insektisida pencegahan dan tanggulangi ketika diambang ekonomi/ pengendalian

Beberapa insektisida yang dikenal efektif menanggulangi hama wereng di antaranya:
- BPMC Racun kontak (Contoh : Sidabas 500 EC, Naga 500 EC, dll)
- MIPC Racun kontak (Contoh: Sidacin 50 WP, Venop 50 WP)
- Imidakloprid Racun Sistemik Translaminar, kontak lambung (Contoh Topdor 10 WP, Vendor 212 EC)
- Fiponil Racun kontak lambung (Contoh: Fipros 55 SC)
- Dimehipo Racun Sistemik Translaminar, kontak lambung (Contoh Sidatan XR 525 SL)
- Abamektin Racun Translaminar, kontak lambung (Sidamec 20 EC)
- Nitenpiram Racun Translaminar kontak lambung (Teballo 250 SL)
- Karbofuran Racun Sistemik, kontak lambung (Sidafur 3 GR)
10.Atasi menggunakan pestisida yang sesuai peruntukannya.

Musuh alami wereng :
Kalau menjumpai serangga2 ini jangan dimatikan karena dia musih alami wereng.
- Laba-laba serigala
- Kepik mirid
- Kumbang koksinelid
- Capung jarum
- Paedorus (Tom)cat
- Belalang bertanduk panjang
- Kumbang karabid
Semoga sukses budiaya tanamannya dan selamat dari serangan wereng.
Mantaps,, Jangan Lupa Mas , Untuk Pupuk Berimbang,,next time di Share Kebutuhan Pupuk, Unsur yg diperlukan, dalam setiap fase Pertumbuhan..
BalasHapusSiap, masih disiapkan...
BalasHapusMantap artikel nya
BalasHapus