IMUNISASI TANAMAN SEJAK DINI
Adanya pernyataan mayoritas petani kita lebih senang mengobati daripada melakukan pencegahan kiranya benar adanya....Mayoritas, contohnya: Kebiasaan ini pasti sering kita jumpai di sekitar kita....
Mengatasi hama ketika sudah terlalu banyak,
Mengatasi gulma saat sudah besar,
Mengartasi jamur dan penyakit ketika sudah parah.
Sebenarnya kuncinya adalah antisipasi, kenapa di sebut "Petani" karena kerjaannya "metani" atau mengamati, memilah dan mengatasi. Bukan petani namanya kalau hanya ngupah nanam, ngupah mupuk, ngupah nyemprot, terus nunggu hasil tanpa bekerja memeriksa keadaan tanaman setiap saat.
Hehehe..Kalau ada orang yang ngakunya petani tapi tidak pernah mengamati di sawah itu kita ganti namanya investor aja hehehe.....
Petani yang rajin melaksanakan pengamatan tanaman tidak akan terkaget kaget dengan serangan hama karena ia sudah mengantisipasi sebelumnya. Periode serangan, pertumbuhan populasi hama akan sangat terkontrol dan segera melakukan pengendalian. Yang tidak kalah bermanfaat adalah antisipasi di awal yang akan memberkan manfaat ke depannya dalam kegiatan Budidaya apapun.Ada beberapa produk yang selama ini di kenal dapat digunakan untuk pencegahan antisipasi serangan hama atau penyakit khususnya pada masa benih, apa sajakah itu.
- Sidathiam 310 SC
- Topsida 75 WP
- Suhle 60 WP
- Sidazeb 80 WP
- Sidacin 50 WP
- Sidafur 3 GR
- Potensida
- Petrhikaphos
Sidathiam 310 SC
Produk berbentuk larutan kental berwarna putih susu. Produk ini berbahan aktif Thiametoksam yang memiliki kemampuan coating agent pada benih baik padi jagung, maupun kedelai untuk menghindari dari serangan hama perusak benih di persemaian (semut, orong-orong, ulat tanah, ulat penggerek dll). Aplikasi produk ini cukup 4-5 ml/ kilogram benih dengan mencampurkannya dengan sedikit air untuk melakukan perendaman benih kurang lebih 1 - 2 jam.Cara ini diyakini selain memberkan perlindungan awal diketahui juga mampu meningkatkan keseragaman pertumbuhan benih sehingga benih mampu tumbuh dengan ukuran yang imbang. Kandungan ZPT pada Thiametoksam menguntungkan untuk perlindungan hama dan meningkatkan pertumbuhan awal.
Selain digunakan sebagai perlakuan benih, bahan aktif ini efektif juga untuk mengontrol kutu daun, lalat putih, thrip, wereng. rice bugs, kutu putih, belatung putih, kumbang kentang Colorado, kumbang fiea, wireworms, kumbang tanah, pengorok daun dan beberapa spesies ulat lepidoptera dengan cara disemprotkan atau dikocorkan pada tanaman.
Topsida 75 WP
Produk fungisida berbahan aktif metil tiofanat, berbentuk tepung yang dapat dilarutkan di dalam air. Topsida 75 WP diyakini mampu memberikan perlindungan mulai benih khususnya terhadap serangan penyakit tular benih semisal Pirycularia yang kemudian akan menjadi busuk batang atau patah leher pada masa generatif. Cara penggunaannya cukup dengan mencampurkan 10 gram Topsida dengan 1 kilogram benih padi.
Suhle 60 WP
Fungisida perlindungan benih jagung dari potensi serangan bulai Peronosclerospora maydis. Fungisida ini berbahan aktif Dimetomorf yang bersifat sistemik dan protektif. Penggunaan pada benih jagung adalah dengan mencampurkan 5 gram/ kilogram benih. Dapat pula digunakan untuk pencegahan penyakit Hawar daun Phytopthora investan pada kentang dengan mencampurkan 1 gram/ kilogram.
Sidazeb 80 WP
Mankozeb dikenal sebagai fungisida spektrum luas yang bisa berfungsi sebagai protektif dan kuratif. Bekerja dengan sistem kontak selain dengan dilakukan penyemprotan, bisa juga dengan melakukan pelapisan dengan tepung fungisida (diopyok), dikuaskan dengan larutan pekat ataupun dengan pencelupan larutan. Takaran menyesuaikan dengan komoditinya. bisa 5 -10 gram perkilo. Komoditi yang biasanya menggunakanya adalah kentang, bawang atau pada bibit dengan dicelupkan akarnya.
Sidacin 50 WP
Sidafur 3 GR
Karbofuran atau dalam hal ini sidafur mampu memberikan perlindungan cukup dengan ditaburkan di bakal tanaman umbi dan bibit yang telah di tanam. Sidafur mampu memberikan perlindungan benih dari serangan hama atau nematoda yang berada di dalam tanah hingga 3-4 minggu. Karbofuran juga diyakini berfungsi pencegahan serangan penggerek batang
Petani sering mengetahui ketika daun sudah mulai mengering di sisi-sisi rumpun, atau bahkan sudah menjadi beluk dengan munculnya bulir hampa yang tersebar dan dijumpai ulat kecil di dalamnya.Sidafur yang di aplikasikan 4 kilo untuk semaian lahan 1 Ha mencegah dari serangan hama perusak benih di persemaian (semut, orong-orong, ulat tanah, ulat penggerek dll).
Potensida
Produk ini sebenernya adalah pupuk hayati yang diberikan pada saat perlakuan benih. Mengandung beberapa mikroba menguntungkan baik sebagai penambat N, Pelarut P dan K, Penghasil ZPT maupun pelindung dari mikroba merugikan. Jenis produk perlakuan benih ini bermanfaat untuk memberikan imunisasi dini pada tanaman padi (Produk potensida).
Kenampakan di tanaman adalah akar yang lebih sehat dan lebih lebat. Pada sistem budidaya Tapin, penggunaan potensida dapat menghemat waktu di persemaian dan pindah tanam dapat dilakukan lebih cepat +/- 5 (lima) hingga 7(tujuh) hari.
Aplikasinya cukup dengan mencampurkannya langsung dengan benih setelah dilakukan perendaman atau bisa juga di campurkan bersamaan dengan perendaman benih.
Aplikasi potensida dapat juga dispray pada usia 7 - 10 hari setelah pemupukan pertama (7-14 HST). Potensida akan memberikan kemampuan tambahan kepada mikroba tanah untuk lebih mudah mengolah N, P, dan K menjadi lebih tersedia dan mudah diserap oleh tanaman. Kenampakan pada tanaman akan tumbuh lebih cepat dan mampu membantu pembentukan anakan lebih banyak.
Petrikaphos
Produk ini sebenernya adalah pupuk hayati yang diberikan pada saat perlakuan benih tanaman kedelai. Penggunaannya cukup dengan dicampurkan dengan benih kedelai dengan takaran 1 kilogram petrhikaphos untuk 40 kilogram benih kedaiai. Produk ini meletakkan mikroba pembentuk bintil akar yang mampu menyerap nutrisi lebih kuat dan lebh sehat. Keberadaan mikroba esensial ini akan mampu menekan pertumbuhan mikroba patogen. Kandungan mikroba rhizobiumnya mampu mengikat N pada bagian bintil akar sehingga tanaman dapat tumbuh lebih sehat dn maksimal.
Kenali Pupuk dan Pestisida yang mampu melindungi tanaman sejak dini. Dari pengendalian dini diharapkan mampu mencegah kerusakan tanaman pada stadia awal dan memberikan imunisasi atau kekebalan awal baik terhadap hama maupun penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar