Rabu, 23 Februari 2022

Pesugihan Siluman Ular (Bagian 3)

 


Gambar Ilustrasi


Menjelang siang tampak seorang kakek tua datang menghampiri lokasi kejadian itu. "Astaghfirullahal adziim...beneran terbukti..ini akibat yang akan kamu terima Cung, sebelumnya kan sudah kakek peringatkan...apes...apes kamu cung kalau kamu gak memberikan dia makan" sambil nampak dia mengangguk angguk menaburkan kembang di lokasi itu.

"awas....awas kakek jangan masuk ke dalam" cegah pak babin menghela kakek itu.
"Kalau tidak dikasih makan kembang ini, nanti malam dia bakal bikin rusuh di kampung ini" jelas dia.
"Kalian segera makamkan dua orang ini, masukkan saja dalam satu liang karena mereka suami istri" jangan lupa selama tujuh (7) hari ini kalian ngajikan selepas maghrib....kalau tidak dilaksanakan nanti bakal ada huru hara di kampung ini"....teriak dia sambil pergi.


"Amankan dia pak Babin, dia bisa kita mintai keterangan" ucap komandan memerintahkan pak Babin untuk menegejar lelaki tua itu.
"Aku minta kopi hitam"
"Kalau kalian ingin ceritaku...siapkan dulu sesajennya untuk  ritual menangkal siluman ular itu" jawab dia sambil memejamkan matanya.


"Gampang itu kek, sekarang cerita dulu maksudnya bagaimana?" tanya Pak komandan.
"Ini kerjaannya Blorong...iya itu Siluman wanita ular...dia pesugihan si warso ini...tapi karena dia semalam tidak dikasih makan ya dia marah makan ndoro tuannya" jelas orang tua itu sambil menyeruput cangkir kopinya.
"berarti yang dimaksud makanan itu tarno yang mau ditumbalkan? hiiii...kurang ajar betul" teriak tarno.
"Pantesan setiap juragan Warso punya pembantu mesti hilang beberapa saat ikut di rumah ini. katanya pulang kampung" tanggap pak Bayan.
"Setiap dia makan tumbalnya, blorong akan melepaskan sisiknya dirumah tuannya dan akan berubah menjadi sisik emas. Apa kalian gk curiga dari mana sumber kekayaan juragan warso?" tanya kakek tua itu.


"Ini namanya pesugihan blorong, setiap purnama pelaku pesugihan akan menumbalkan seorang laki-laki perjaka yang akan di ajak berhubungan dengan Siluman ular itu. Selama berhubungan sisik-sisik ular ditubuhnya akan berjatuhan dan menjadi sisik emas. Perjaka yang digaulinya itu akan lemas mati dan di telannya dijadikan pengawalnya di kerajaan ghaib"


Kalau semalam karena tidak ada tumbal makanya juragan warso dan istrinya yang dijadikan tumbal"
jelas kakek tua itu sambil manggut manggut.
"Kalau pingin kaya ya usaha keras, kerja...jangan lewat pesugihan"
"Kalau tidak bisa merawatnya, ya begini kejadiannya"
"ngerti kalian cung"


TAMAT

Baca Selanjutnya: Tandem Tapa Pendem Pembuka Gerbang Ghaib

Senin, 21 Februari 2022

Pesugihan Siluman Ular (bagian 2)

Gambar Ilustrasi


"Sudah segeran Kang?"

"Mungkin kakang bisa jelaskan  bagaimana kejadiannya" kata Komandan Polisi itu menginterogasi.
"aku sebenarnya baru 3 minggu kerja ikut juragan warso, jadi belum kenal benar sama mereka berdua"
"cuman, keduanya sekilas baik banget pak, loman kalau kata saya, suka memberi makanan dan suka ngasih uang, barang-barang"
cerita pemuda itu.
"namamu siapa le?" tanya Pak Babin.
"tarno pak, saya tarno, umur 18 tahun, asal dari gunung kidul"
jawab pemuda itu.
"Tadi kamu ketakutan itu kenapa, coba cerita kejadian apa yang kamu alami" pinta komandan sambil menepuk bahu pemuda itu.
"Selepas maghrib juragan Warso dan Nyai Jumini pamit sama saya mau pergi ke Kediri, ngomongnya cuman nginep semalam, besok pagi langsung balik"

"Cuman sebelum berangkat juragan warso mesenin kalau nanti malam bakal ada tamu yang datang" 

"Gak ngomong siapa, cuman juragan pesen suruh bukain pintu kalau tamunya datang" 
"Juragan warso ngomong...kalau misalkan aku gak betah nunggu dan mau tidur, pintu depan gak boleh di kunci biar tamunya bisa masuk, dan anehnya lampu mbale depan disuruh matikan....aku kan yo curiga mikir aneh aneh Pak" cerita Tarno ngos-ngosan.
"terus memangnya tamunya yang datang siapa?" tanya komandan penasaran.
"Sejak jam sebelas malam perasanku sudah gk enak pak, wong kayak aku nyium bau anyir2 gitu...inget2 kalau bau ular...amis, dan yang aneh lagi semalam itu suasananya hening gk ada angin". 

"Kalau tepatnya mungkin jam berapanya aku gk tau aku sempat ketiduran selepas mematikan lampu..aku kebangun waktu itu karena pintu depan kayak di gedor-gedor dari luar" 

"Aku kan ketiduran begitu kebangun aku sempat nyalakan lampu tapi gk berani lepasin gembok pintu"
"gubrak..gubrak..gubrak...kaya mau rubuh pintunya pak". "terus aku kabur naik kolong atap itu manjat pakai tangga kayu di dapur terus tak jatuhin"
"gubrak" suara pintu depan jebol pak, padahal itukan jati kawak berat banget bisa jebol" 

"untung aku masih sempat kabur naik loteng"......
"Memangnya yang jebolin pintu apa kang?" Gajah? tanya komandan.

"Bukan pak....ular besar....cuman anehnya dia berkepala manusia...perempuan berambut panjang ada mahkota dan cula kecil di dahinya" buesssaaaaar....se..se.. pohon kelapa itu" sambil menunjuk pohon kelapa yang tumbuh di depan rumah pak tondo tempat pemuda itu di sadarkan.

"Ularnya itu masuk rumah, melata dan kelihatannya dia marah karena lihat perabotan di rumah itu pada di hancurin dirobohin. Aku gak berani teriak pak, takut...aku mingser..mingser ke belakang sambil nahan napas pak...terus aku pingsan. 

"Surub subuh aku gk berani melihat lagi turun, aku kabur dan nungsep pingsan di semak tebu belakang rumah itu" cerita pemuda itu.

"Terus kejadian meninggalnya juragan warso dan nyai jumini berati kamu gak tau?" kembali komandan bertanya.
 
"Hiiii...ngeri pak...aku ya gak tau wong begitu aku lihat wujud ular itu aku gk bisa ngapa ngapain langsung pingsan"... 

"Kalau dilihat lukanya kayak mati kena bisa ular, badannya menghitam sampai sekujur badan.


Bersambung..... 


Selasa, 08 Februari 2022

Pesugihan Siluman Ular (bagian 1)

   Gambar ilustrasi

Kabar tidak mengenakkan datang dari salah satu desa di Kabupaten Blitar. Mungkin masyarakat sudah banyak yang mengenal sosok Blorong, Wanita siluman yang dikisahkan merupakan panglima perang kanjeng Ratu kidul. Wanita berparas cantik tetapi separuhnya adalah sosok ular. 

Selama ini cerita mistis Blorong memang tidak sehebat kanjeng  Ratu Laut Kidul, akan tetapi yang banyak diketahui orang adalah sosok ini sering dikaitkan dengan ritual pesugihan yang sering ditempuh oleh orang-orang yang ingin kaya dengan singkat, atau bisa dibilang dengan menghalalkan cara melalui pesugihan. Konsekuensi  pesugihan ini adalah dia harus memberikan tumbal laki-laki perjaka setiap malam purnama. "Setiap Bulan?" iya setiap bulan untuk pendapatan yang utama. Ada pula yang harus ritual setiap tahun sekali setiap 1 syura. 


Yang membuat kisah ini heboh adalah cerita yang selama ini dianggap hanya sebagai dongeng dan cerita rakyat itu  benar terjadi di Desa tersebut.


Masih ingat hari itu, kentongan kampung dipukul keras tanda berkumpul tung..tung..tung..Beriringan nampak warga berkumpul dengan rasa penasaran sambil membawa senjata tajam dan pentungan. "Ada apa kang, apa ada maling?" seru kang Sarji membentak.

"Buuubukan kang....Ada orang mati" jawab sakiran tergagap.
"Siapa yang mati, siapa yang mati...suara warga saling sahut dan tengok ke kanan dan kiri...
"Yang meninggal juragan Warso dan Istrinya Nyai Jumini" jawab sakiran kalut.
"Bagaimana ini Pak pamong?" tanya warga tidak sabar inigin tau cerita lengkapnya.
"Mayat Juragan Warso dan Nyai Jumini sebaiknya kita rawat dulu...nanti baru kita bahas....seru Pak Pamong. "Waduh, kalau ada yang meninggal tidak wajar ya harus lapor polisi Pak" seru salah satu warga.
"Sudah, ini Pak Babin sudah telpon kantor dan sebentar lagi datang, ayo kita ke rumah Juragan Warso" ajak Pak Pamong sambil bergegas.

"Astaghfirullahal adzim"....hiiii...ini matinya kena apa ya pak kok mukanya gosong begitu....seperti kena bisa ular...dan ini.."uwek...uekkkk...baunya busuk sekali..padahal baru semalam kejadian kematiannya" ....
"Tolong....toloooong...tolooong...Pak, jangan masuk rumah itu" nampak seorang pemuda bertelanjang dada berteriak mencegah warga memasuki rumah juragan Warso.
"Kamu siapa le...kok melarang kami masuk?"....tanya Pak Pamong.

"Sssss....sa..saya...pembantunya juragan warso" jawabnya tergagap...semenit kemudian dia jatuh pingsan menyaksikan Juragan Warso dan Nyai Jumini telah membujur kaku menjadi mayat.
"Nguing..nguing...nguing" suara sirine mobl polisi mendekat dan tampak dua orang polisi dengan sigap segera membuat police line supaya warga tidak merusak barang bukti yang  ada di TKP. 
"Minggir...minggir...jangan mendekat dan memegang korban biar barang bukti tidak hilang" seru polisi dengan suara keras. 
"Loh yang meninggal tiga orang?" tanyanya...
"Bukan Pak, orang yang ini hanya pingsan saja...barusan dia tau kejadian juragannya meninggal dan langsung jatuh pingsan" Jawab Pak Babin.
"Lapor komandan, sebaiknya kita sadarkan dulu pemuda ini karena dia kelihatannya saksi kunci kejadian kematian dua orang ini"usul pak Babin.

"Coba, siapa yang rumahnya berdekatan, tolong saksi korban ini diamankan dulu di rawat biar segera sadar. Untuk kotak obat bisa diambil di mobil saya...tolong pak Babin jalan"..instruksi dia ke pak Babin.
"Siap komandan".....
"Ada yang tau nama pemuda ini".....tanya Komandan ke warga yang nampak berkerumun?....
"Nah, ini dia mulai siuman, ambilkan air minum..kalau bisa air hangat biar dia berkeringat" perintah komandan lagi.
"Sudah, pak saya sudah sadar....kejadiannya semalam memang saya kurang tau persis kematian Juragan dan ndoro saya, hanya saja sebelum kejadian saya mengalami kejadian yang menakutkan".


Bersambung......

Baca Selanjutnya : Hantu Siluman Ular (2)