"Kalau pagi, saya sering lihat taburan garam di depan kantor loh Pak" seru dika (bukan nama sebenarnya) memecah kesunyian. "Iya pak, anak OB yang sering bersihin" Ujar Fandik menimpali.
Siapa ya yang suka nebar "paku nih"... Memang sejak informasi itu banyak kejadian aneh di Kantor itu.
"Mustahil ah, jangan cerita bohong. Aku biasa datang gak pernah lihat". celetukku sangsi.
"Sudah dibersihkan anak OB Pak, karena Bapak datang kan posisi depan lobi kantor sudah di sapu". jawab dika.
Masih teringat kata abahku "Kalau kamu jalan kemana -mana jangan lupa dawamkan ayat kursi dan 3 Qul Nak. Untuk do'a perlindungan". Masih teringat dan masih rutin aku amalkan alhamdulillah.
Coba kita bedah apa sih garam itu kok dikaitkan dengan gaib.
Sebenarnya garam ini hanya media. Kalau mau di telisik ada yang mengaitkan dengan kepercayaan jawa dan ada juga dengan kepercayaan keyakinan tertentu.
Garam itu identik dengan laut dan laut itu tempat raja bangsa jin bertahta. Ratu laut kidul kalau di kebanyakan kepercayaan orang Jawa. Kalau pada keyakinan beberapa masyarakat tertentu, garam atau gula sering dijadikan media untuk memasukkan bacaan dan rapalan. Pada masyarakat Mesir Kuno, kepercayaan sihir dimasukkan dalam buhul2 ikatan. Kadang isinya mulai dari tulang, duri, paku hingga bangkai hewan kecil. Dijaman modern, buhul bisa juga di isi dengan jarum, paku dan pecahan kaca.
Kalau garam dan gula dpercaya karena dia akan menyatu dan lebih mudah disamarkan, berbeda dengan buhul yang harus di simpan dengan di tanam atau di taruh di loteng/ tiang rumah.
Pada kepercayaan masyarakat kita, masih sering dijumpai prilaku atau budaya-budaya ini. Ada juga yang menggunakan beras dan bunga untuk memudahkan penaburannya.
"Aku jadi ngerti sekarang kalau di hubungkan dengan kepercayaan-kepercayaan itu" sahut dika kembali.
"Kalau aku kok mikirnya mungkin untuk mengusir binatang berbisa semacam ular, kelabang atau kalajengking ya...hehehe..." sahutku enteng.
Tapi memang tidak bisa dipungkiri, kendati jaman sudah modern, masih banyak masyarakat kita yang menjadikan itu sebagai kepercayaan. "Awas jdi syirik" kataku sambil mengacungkan telunjuk.
"Supaya terhindar dari hal-hal buruk, biasakan meminta perlindungan pada Allah, baca saja ta'awudz, ayat kursi dan 3 Qul tadi. Biasakan juga memulai segala sesuatu hal kebaikan dengan membaca basmalah. Ikhtiyar dan doa" sahutku.
Semoga kita semua dan keluarga dalam perlindunganNya. Aamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar