Senin, 17 November 2025

PERTIMBANGAN PENCAMPURAN BAHAN AKTIF PESTISIDA SAAT MELAKUKAN PENYEMROTAN



Pencampuran insektisida adalah praktik mengombinasikan dua atau lebih bahan aktif dalam satu tangki semprot dengan tujuan meningkatkan efektivitas pengendalian hama, memperluas spektrum sasaran, atau menghemat biaya aplikasi. Namun, pencampuran tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menimbulkan antagonisme, kerusakan tanaman (fitotoksisitas), atau menurunkan performa masing-masing insektisida.


1. Tujuan Pencampuran Insektisida

a. Meningkatkan Efektivitas

Dua insektisida dengan cara kerja berbeda dapat memberikan efek yang lebih kuat (sinergis) terhadap hama sasaran, terutama pada serangga yang sudah menunjukkan gejala resistensi.

b. Memperluas Spektrum Pengendalian

Satu insektisida mungkin efektif untuk wereng, sementara lainnya lebih efektif untuk ulat. Campuran keduanya membuat satu kali aplikasi bisa mengendalikan lebih dari satu jenis hama.

c. Efisiensi Biaya dan Waktu

Dengan satu kali penyemprotan, petani bisa mendapatkan manfaat dua produk sekaligus sehingga lebih hemat tenaga dan biaya operasional lapangan.


2. Risiko dan Kekurangan

a. Ketidakcocokan Bahan (Inkompatibilitas)

Tidak semua insektisida bisa dicampur. Ada yang ketika digabungkan justru menggumpal, pecah emulsinya, atau menurunkan performa bahan aktif.

b. Fitotoksisitas

Beberapa campuran bisa menyebabkan daun terbakar, menguning, atau merusak jaringan tanaman, terutama pada tanaman muda.

c. Resistensi Serangga

Jika pencampuran tidak tepat (misal hanya mencampur dua insektisida dari golongan yang sama), justru mempercepat terjadinya resistensi karena hama terekspos cara kerja yang sama secara berulang.


3. Prinsip Dasar Pencampuran Insektisida

a. Perhatikan Golongan Cara Kerja (IRAC)

Pastikan insektisida berasal dari golongan berbeda untuk menghindari resistensi:

  • Nitenpiram = IRAC 4A

  • Buprofezin = IRAC 16

  • Abamektin = IRAC 6

  • Klorantraniliprol = IRAC 28

  • Dll.

Semakin berbeda golongannya, semakin aman dicampur.

b. Ikuti Aturan Urutan Pencampuran (W-A-L-E-S)

Prinsip internasional pencampuran dalam tangki:

  1. W – Wettable powder (WP, WDG)

  2. A – Agitate (aduk)

  3. L – Liquid (EC, SL, SC)

  4. E – Emulsifier

  5. S – Surfactant (perekat, perata)

Ini mencegah penggumpalan dan memastikan larutan tercampur sempurna.

c. Lakukan Uji Kecompatibilitas Sederhana

Campur sedikit dalam botol air mineral:

  • Jika memisah, menggumpal, atau panas → tidak cocok

  • Jika stabil → aman dipakai

d. Jangan Mencampur Produk BerpH Ekstrem

Beberapa insektisida sensitif terhadap pH:

  • Boraks, kapur, pupuk daun tinggi alkali dapat merusak insektisida tertentu.

  • Air terlalu asam/ basa dapat menurunkan stabilitas bahan aktif





A. Informasi dasar setiap bahan aktif

Bahan AktifGolongan (IRAC)Target Hama Umum
BPMC / MIPCCarbamate (1A)Wereng, penghisap
BuprofezinIGR (16)Telur & nimfa wereng/kutu
NitenpiramNeonicotinoid (4A)Serangga penghisap
AsefatOrganofosfat (1B)Penghisap + ulat
Dimehipo (Monosultap)Nereistoxin (4C)Penghisap & penggerek
KlorpirifosOrganofosfat (1B)Ulat + serangga tanah
KlorfenapyrMitochondrial disruptor (13)Ulat + thrips
SipermetrinPyrethroid (3A)Knockdown (kontak)
ImidaklopritNeonicotinoid (4A)Wereng + serangga penghisap
PropargitAcaricide (12C)Tungau
DiazinonOrganofosfat (1B)Serangga tanah
Emamektin BenzoatAvermectin (6)Ulat, penggerek




B. REKOMENDASI PENCAMPURAN



Bahan Aktif





✅ Disarankan dicampur 





❌ Tidak disarankan / hindari
BPMC / MIPCSipermetrin, Buprofezin, Nitenpiram, EmamektinAsefat, Dimehipo, Diazinon, Klorpirifos
BuprofezinSipermetrin, Nitenpiram, Imidakloprit, EmamektinAsefat, Dimehipo
NitenpiramBuprofezin, Sipermetrin, EmamektinImidakloprit (satu golongan → resistensi)
AsefatSipermetrinBPMC/MIPC, Klorpirifos, Diazinon
Dimehipo (Monosultap)Sipermetrin, BuprofezinAsefat / organofosfat
KlorpirifosSipermetrinBPMC, MIPC, Asefat
KlorfenapyrSipermetrinPropargit, Emamektin (berpotensi fitotoksik)
SipermetrinImidakloprit, Nitenpiram, Buprofezin, EmamektinKlorpirifos (cuaca panas → volatilitas tinggi)
ImidaklopritSipermetrin, Buprofezin, EmamektinNitenpiram (golongan sama)
PropargitSipermetrinKlorfenapyr
DiazinonSipermetrinBPMC/MIPC/Asefat
Emamektin BenzoatSipermetrin, Buprofezin, Imidakloprit, NitenpiramAsefat, Diazinon, Klorpirifos, Klorfenapyr

  C. KOMBINASI TERBAIK DI LAPANGAN 

Kombinasi Unggulan


Keunggulan
Emamektin + Sipermetrin/ PiretroidKnockdown cepat + bunuh ulat karena tidak makan
Emamektin + BuprofezinUlat + wereng/kutu (IGR + stomach poison)
Sipermetrin + ImidaklopritKnockdown + sistemik (penghisap + daun)
Klorpirifos + SipermetrinSpektrum luas & cepat (hati-hati cuaca panas)
Dimehipo + SipermetrinPenggerek + knockdown kontak


D. KOMBINASI YANG HARUS DIHINDARI

Kombinasi


Alasan
Organofosfat + Carbamate (misal: Asefat + BPMC/MIPC + Diazinon)Menyerang enzim yang sama → resistensi cepat & risiko aman kerja
Neonicotinoid + Neonicotinoid (Imidakloprit + Nitenpiram)Tidak menambah efek, mempercepat resistensi
Emamektin + Klorpirifos / Asefat / DiazinonpH naik → Emamektin cepat rusak (turun efektivitas)
Klorfenapyr + Propargit / EmamektinTerlalu keras → risiko fitotoksik



Tips aman sebelum mencampur

TahapanPenjelasan
Uji kompatibilitasIsi botol 1 L → masukkan bahan sesuai urutan WDG → SC → EC → SL
Periksa pH airEmamektin ideal pH 5,5–6,5
Gunakan APDMasker, sarung tangan, hindari kontak langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar