Pencampuran insektisida adalah praktik mengombinasikan dua atau lebih bahan aktif dalam satu tangki semprot dengan tujuan meningkatkan efektivitas pengendalian hama, memperluas spektrum sasaran, atau menghemat biaya aplikasi. Namun, pencampuran tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menimbulkan antagonisme, kerusakan tanaman (fitotoksisitas), atau menurunkan performa masing-masing insektisida.
1. Tujuan Pencampuran Insektisida
a. Meningkatkan Efektivitas
Dua insektisida dengan cara kerja berbeda dapat memberikan efek yang lebih kuat (sinergis) terhadap hama sasaran, terutama pada serangga yang sudah menunjukkan gejala resistensi.
b. Memperluas Spektrum Pengendalian
Satu insektisida mungkin efektif untuk wereng, sementara lainnya lebih efektif untuk ulat. Campuran keduanya membuat satu kali aplikasi bisa mengendalikan lebih dari satu jenis hama.
c. Efisiensi Biaya dan Waktu
Dengan satu kali penyemprotan, petani bisa mendapatkan manfaat dua produk sekaligus sehingga lebih hemat tenaga dan biaya operasional lapangan.
2. Risiko dan Kekurangan
a. Ketidakcocokan Bahan (Inkompatibilitas)
Tidak semua insektisida bisa dicampur. Ada yang ketika digabungkan justru menggumpal, pecah emulsinya, atau menurunkan performa bahan aktif.
b. Fitotoksisitas
Beberapa campuran bisa menyebabkan daun terbakar, menguning, atau merusak jaringan tanaman, terutama pada tanaman muda.
c. Resistensi Serangga
Jika pencampuran tidak tepat (misal hanya mencampur dua insektisida dari golongan yang sama), justru mempercepat terjadinya resistensi karena hama terekspos cara kerja yang sama secara berulang.
3. Prinsip Dasar Pencampuran Insektisida
a. Perhatikan Golongan Cara Kerja (IRAC)
Pastikan insektisida berasal dari golongan berbeda untuk menghindari resistensi:
-
Nitenpiram = IRAC 4A
-
Buprofezin = IRAC 16
-
Abamektin = IRAC 6
-
Klorantraniliprol = IRAC 28
-
Dll.
Semakin berbeda golongannya, semakin aman dicampur.
b. Ikuti Aturan Urutan Pencampuran (W-A-L-E-S)
Prinsip internasional pencampuran dalam tangki:
-
W – Wettable powder (WP, WDG)
-
A – Agitate (aduk)
-
L – Liquid (EC, SL, SC)
-
E – Emulsifier
-
S – Surfactant (perekat, perata)
Ini mencegah penggumpalan dan memastikan larutan tercampur sempurna.
c. Lakukan Uji Kecompatibilitas Sederhana
Campur sedikit dalam botol air mineral:
-
Jika memisah, menggumpal, atau panas → tidak cocok
-
Jika stabil → aman dipakai
d. Jangan Mencampur Produk BerpH Ekstrem
Beberapa insektisida sensitif terhadap pH:
-
Boraks, kapur, pupuk daun tinggi alkali dapat merusak insektisida tertentu.
-
Air terlalu asam/ basa dapat menurunkan stabilitas bahan aktif
A. Informasi dasar setiap bahan aktif
| Bahan Aktif | Golongan (IRAC) | Target Hama Umum |
|---|---|---|
| BPMC / MIPC | Carbamate (1A) | Wereng, penghisap |
| Buprofezin | IGR (16) | Telur & nimfa wereng/kutu |
| Nitenpiram | Neonicotinoid (4A) | Serangga penghisap |
| Asefat | Organofosfat (1B) | Penghisap + ulat |
| Dimehipo (Monosultap) | Nereistoxin (4C) | Penghisap & penggerek |
| Klorpirifos | Organofosfat (1B) | Ulat + serangga tanah |
| Klorfenapyr | Mitochondrial disruptor (13) | Ulat + thrips |
| Sipermetrin | Pyrethroid (3A) | Knockdown (kontak) |
| Imidakloprit | Neonicotinoid (4A) | Wereng + serangga penghisap |
| Propargit | Acaricide (12C) | Tungau |
| Diazinon | Organofosfat (1B) | Serangga tanah |
| Emamektin Benzoat | Avermectin (6) | Ulat, penggerek |
B. REKOMENDASI PENCAMPURAN Bahan Aktif | ✅ Disarankan dicampur | ❌ Tidak disarankan / hindari |
|---|---|---|
| BPMC / MIPC | Sipermetrin, Buprofezin, Nitenpiram, Emamektin | Asefat, Dimehipo, Diazinon, Klorpirifos |
| Buprofezin | Sipermetrin, Nitenpiram, Imidakloprit, Emamektin | Asefat, Dimehipo |
| Nitenpiram | Buprofezin, Sipermetrin, Emamektin | Imidakloprit (satu golongan → resistensi) |
| Asefat | Sipermetrin | BPMC/MIPC, Klorpirifos, Diazinon |
| Dimehipo (Monosultap) | Sipermetrin, Buprofezin | Asefat / organofosfat |
| Klorpirifos | Sipermetrin | BPMC, MIPC, Asefat |
| Klorfenapyr | Sipermetrin | Propargit, Emamektin (berpotensi fitotoksik) |
| Sipermetrin | Imidakloprit, Nitenpiram, Buprofezin, Emamektin | Klorpirifos (cuaca panas → volatilitas tinggi) |
| Imidakloprit | Sipermetrin, Buprofezin, Emamektin | Nitenpiram (golongan sama) |
| Propargit | Sipermetrin | Klorfenapyr |
| Diazinon | Sipermetrin | BPMC/MIPC/Asefat |
| Emamektin Benzoat | Sipermetrin, Buprofezin, Imidakloprit, Nitenpiram | Asefat, Diazinon, Klorpirifos, Klorfenapyr |
| C. KOMBINASI TERBAIK DI LAPANGAN Kombinasi Unggulan | Keunggulan |
|---|---|
| Emamektin + Sipermetrin/ Piretroid | Knockdown cepat + bunuh ulat karena tidak makan |
| Emamektin + Buprofezin | Ulat + wereng/kutu (IGR + stomach poison) |
| Sipermetrin + Imidakloprit | Knockdown + sistemik (penghisap + daun) |
| Klorpirifos + Sipermetrin | Spektrum luas & cepat (hati-hati cuaca panas) |
| Dimehipo + Sipermetrin | Penggerek + knockdown kontak |
D. KOMBINASI YANG HARUS DIHINDARI Kombinasi | Alasan |
|---|---|
| Organofosfat + Carbamate (misal: Asefat + BPMC/MIPC + Diazinon) | Menyerang enzim yang sama → resistensi cepat & risiko aman kerja |
| Neonicotinoid + Neonicotinoid (Imidakloprit + Nitenpiram) | Tidak menambah efek, mempercepat resistensi |
| Emamektin + Klorpirifos / Asefat / Diazinon | pH naik → Emamektin cepat rusak (turun efektivitas) |
| Klorfenapyr + Propargit / Emamektin | Terlalu keras → risiko fitotoksik |
Tips aman sebelum mencampur
| Tahapan | Penjelasan |
|---|---|
| Uji kompatibilitas | Isi botol 1 L → masukkan bahan sesuai urutan WDG → SC → EC → SL |
| Periksa pH air | Emamektin ideal pH 5,5–6,5 |
| Gunakan APD | Masker, sarung tangan, hindari kontak langsung |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar