Sabtu, 25 Juli 2020

RASULULLAH MUHAMMAD SAW SAKSIKU (part 1)

SAAT PERTEMUAN:

Intinya saat itu aku dipaksa oleh suara itu untuk turun ke lapangan memecah batu batu yang bertumpuk-tumpuk seperti halnya Abu bakar, Umar, Usman dan Ali yang telah lebih dulu bercucuran keringat memecah dan mengangkat batu-batu itu ke tepian. Dalam persaksiannya di atas bukit batu itu, Kisah ini bermula:


PENGALAMAN BATIN (part 1)


"Cerita diingatkan kematian"


Dilahirkan di lingkungan keluarga Nahdlatul Ulama tentunya nilai nilai budaya dzikir, tahlilan, ngaji, sholawatan menjadi hal yang biasa dan lumrah. Terdidik sejak kecil yang biasa wirid-wirid khusus mulai dari wirid untuk menguatkan hafalan, kecerdasan, kewibawaan, kekuatan, karomah dan lain lain  hingga urusan mahabah hehehe...

Baca wirid sekian ribu kali..
Baca surat sekian ribu kali..
Puasa tirakat sekian hari...bahkan puasa daud jg pernah menjalani...
Hehehe...dasar akunya pingin punya kelebihan dan kekuatan. Sampai akhirnya ada pengalaman-pengalaman batin yang mo aku ceritain di sini.

Ngerti kalau ada yang nemenin itu ketika instingku tajam banget sejak 2 SMP, seakan ada "ghaib/khodam" yang menemaniku meski hanya melalui bisikan di telinga. Pernah satu waktu ketika seorang yang punya daya linuwih ketemu dan cerita kalau aku itu ada diikuti khodam berwujud tongkat yang merupakan jelmaan laki-laki tua berjubah putih berjenggot. 
"Mas njenegan itu diikuti khodam berupa tongkat "Alif" karena amalan sampeyan seneng wirid"
Kaget aku denger cerita itu soalnya memang selama ini sering dapat bisikan-bisikan. "Gak papa, ini khodam penjagaan, insyaallah nggak ganggu, cuman ngikuti sampeyan saja untuk perlindungan, dijaga saja amalannya insyaallah aman"

Tahun 1996, waktu kelas 1 SMU pernah dapat pengalaman batin melalui entah mimpi atau bukan tetapi kejadiannya jelas sekali. Saat itu menunggu isya' lagi rebahan di kursi panjang di ruang tamu. lamat2 dengar suara adzan, kok dipikiran ngomong waktu isya masih panjang nanti dulu saja...Sekejap itu juga tiba tiba nampak ada laki2 muda berjubah putih menunjuk mukaku yang sedang rebahan itu sambil ngomong "mati kamu", sekejab alam di sekitarku berubah menjadi putih seperti cahaya lampu neon dan tubuhku seakan ngambang ke atas dan semakin lama semakin damai. 

Teringat belum sholat isya dan takut kalau aku akan mati..."Sudah masuk waktu, aku belum sholat, aku belum sholat"..sambil sekuat tenaga aku menggerakkan badanku tapi tidak bisa bergerak. Padahal lamat lamat terdengar suara mobil lewat depan rumah, berarti aku ini masih sadar... tapi kenapa badanku tidak bisa bergerak.

Menangis sejadinya sambil meminta ampun akhirnya tubuhku terjatuh ke lantai dan segera aku berlari mengambil wudlu dan sholat isya'. Alhamdulillah aku tidak jadi mati dan diberikan kesempatan. Seakan-akan aku diingatkan jangan menunda-nunda waktu sholat karena kita tidak tahu kapan akan mati.

Bersambung.......



Tidak ada komentar:

Posting Komentar