Sabtu, 25 Juli 2020

TEBALLO 250 SL NITENPIRAM SI PEMBASMI WERENG







PAKAI TEBALLO 250 SL 

WERENG K.O



Di saat musim pancaroba, saat hujan dan panas bergantian menciptakan kondisi lahan yang sangat ideal untuk pertumbuhan hama khususnya wereng.


Wereng adalah hama yang menjadi momok petani bahkan bisa menjadikan petani gagal panen. Istilahnya "Hopper burn" kondisi tanaman mengering seperti terbakar terkena herbisida kontak.

Setelah  5 (lima) tahun belakangan munculnya Plenum insektisida produksi Perusahaan Syngenta dengan bahan aktif pimetrozin, melalui cara kerjanya yaitu stop feeding dan Pexalon di 2 (dua) tahun terakhir produksi perusahaan Corteva (gabungan DOW dan Duppont) mengelurkan insektisida pembasmi wereng terbarunya berbahan aktif triflumezopyrim yang memiliki cara kerja lebih dahsyat dengan menggabungkan gangguan syaraf yang selain stop feeding juga menghambat sistem nafas.
  
Kini tahun 2020 adalah tahunnya insektisida dengan bahan aktif Nitenpiram.  Kenapa tahun ini menjadi milik Nitenpiram karena dari sisi harga dan kemampuannya yang dinilai layak untuk digunakan (kemampuannya lebih ampuh dan harga jauh terjangkau dibandingkan dengan 2 merk papan atas yang terkenal sangat-sangat "mehong" alias mahal.

Disaat kondisi harga panen yang rendah, agaknya petani harus memutar otak agar modalnya bisa kembali. Akhirnya pilihan jatuh pada bahan aktif Nitenpiram ini.

Beberapa produk dengan bahan aktif Nitenpiram di Indonesia di antaranya:
  1. Devotion 10 WP PT. Mitra Indotani Abadi
  2. Ohio 10 WP PT. Indotraco
  3. Zeus 10 WP CV. Artha Buana Mandiri
  4. Cypiran 12,5 WP PT. Indagro
  5. Ares 100 SL Deltagro Mulia Sejati
  6. Ketave 100 SL PT. Excel Meg Indo
  7. Niten 100 SL CV. Indotraco
  8. Desanto 200 SL PT. Mitra Indotani Abadi
  9. Teballo 250 SL PT. Petrosida Gresik



"TEBALLO 250 SL"


Sebenarnya bahan aktif Nitenpiram sudah ada lebih dulu sejak tahun 2015 terdaftar di Indonesia, tapi tidak semasif sekarang. Cara kerja nitenpiram adalah agonis reseptor nikotinik asetilkolin yang mengambil tempat neurotransmitter asetilkolin normal dalam reseptor, yang tidak dapat dinonaktifkan oleh asetilkolinesterase dan tetap diblokir secara permanen. Hal ini menyebabkan stimulasi sel-sel saraf yang berlebihan, kelumpuhan dan kematian serangga yang terkena.

Yang kita bahas kali ini adalah produk Teballo 250 SL, Merupakan produk berbahan aktif Nitenpiram dengan kandungan konsentrasi 250 g/l  produksi PT. Petrosida Gresik.

Kenapa produk ini sangat cepat di kenal adalah karena kemampuannya yang sangat baik dalam mengendalikan hama khususnya wereng. 
  1. Efek strong knockdown, berbeda dengan kebanyakan insektisida sistemik, yang butuh konsentrasi tinggi untuk memberikan efek cepat. Teballo cukup digunakan 0,75 - 1 ml/ liter.
  2. Sifatnya systemic translaminar mampu merasuk ke dalam jaringan daun dan mampu menembus daun atau batang.
  3. Efek ovicidal sehingga mampu menghancurkan telur agar tidak menetas. Bahkan dari pengujian efek ovicidalnya lebih kuat dari Buprofezin dan Lufenuron.
  4. Efek everlonglasting yang tahan lama dengan efek pengendalian hingga 3-4 minggu. (perhatikan waktu terakhir untuk penyemprotannya agar tidak meninggalkan residu).
  5. Harga sangat terjangkau.


Membanding-bandingkan antara kualitas dan harga adalah hal yang lumrah dan pantas. Tidak melarang menggunakan produk dengan harga sangat mahal asalkan mampu. Yang terpenting adalah bijak dalam menggunakan dan menyesuaikan kemampuan. Teballo 250 SL bisa menjadi pilihan utama dengan kualitas terbaik dengan harga yang sangat terjangkau.




"Salam Merdesa"

Petani Sejahtera Bangsa Berjaya


2 komentar:

  1. Teballo kemasannya ada berapa saja dan harganya berapa?

    BalasHapus
  2. tersedia dalam kemasan 100 ml dan 250 ml harganya bisa ditanyakan di kios pertanian terdekat.

    BalasHapus