Jumat, 26 Agustus 2022

Pupuk Organik Penting Mendukung Budidaya Tanaman





Penggunaan pupuk kimia selama ini memang masih menjadi andalan Petani dalam mendukung budidaya tanamannya. Semenjak dikenalkan pada era tahun 80 an seiring dengan pencanangan program swasembada beras yang di gagas pemerintah penggunaan pupuk kimia sebagai salahsatu komponen penting budidaya terbukti mampu mendongkrak hasil panen.

Seiring berjalannya waktu, penggunaan pupuk kimia secara terus menerus ternyata memiliki dampak ke tanah. Hal ini sempat menjadi topik yang hangat di awal tahun 2000 an dan menjadi concern bersama para ahli di bidang pertanian. Berdasarkan penelitian, penggunaan pupuk kimia secara masiv terbukti mampu merusak bagian atas lapisan oleh tanah. 



Dampaknya apa?
Lapisan oleh merupakan syarat penting karena menjadi media tumbuh perakaran tanaman dan tempat berkumpulnya nutrisi hara. Di dalam tanah merupakan tempat terdapatnya mikroba tanah yang memiliki fungsi perombakan nutrisi, penghasil fitohormon dan anti patogen dari mikroba merugikan. 
Dengan penggunan pupuk kimia secara terus menerus  menyebabkan lapisan olah tanah mengeras dan hal ini berdampak pada pengurangan kemampuan daya dukung tumbuh tanaman. 
Lapisan olah tanah yang keras sebabkan perakaran tanaman lebih sulit berkembang dan yang fatal lagi pertumbuhan mikroba tanah semakin sedikit. 

Penggemburan tanah dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi fisik tanah supaya lebih mendukung pertumbuhan tanaman dan mikroba bermanfaat. Biasanya penggemburan tanah dapat dilakukan dengan secara mekanik (bajak) dan dikombinasian dengan pengaplikasian pupuk organik. 



Pupuk organik secara definisinya adalah pupuk yang dihasilkan dari bahan-bahan organik baik berbentuk padat, serbuk maupun cair. Kalau bahan yang biasa digunakan adalah Kohe (Kotoran Hewan), hijauan, ampas dan lain-lain.
Proses yang biasanya di laksanakan pada bahan organik adalah penghancuran (pencacahan, blender, pemarutan), Fermentasi (aerob dan anaerop), dekomposisi, dll.

Pada produk yang umum di pasaran baik secara mandri maupun komersil dapat kita jumpai produk-produk organik yang melimpah.Petani kita pada awalnya seringkali memanfaatkan kotoran hewan baik feses maupun kencingnya untuk pemupukan tanaman. Tidak jarang juga pemanfaatan hijauan tanaman yang ada di sekitar (Daun lamtoro, gedebok pisang, akar bambu dan lain-lain). 



Pada kondisi yang lebih modern pupuk organik dibuat menggunakan mesin seperti halnya pupuk organik bentuk granulasi, bentuk serbuk, bongkahan dan ada juga yang berbentuk Cair
Sebagai pengguna, petani sangat bisa memilih pupuk organik yang diinginkannya dan menyesuaikan dengan kemudahan memperoleh dan cara penggunaannya.
Produk Pupuk Organik produksi salah satu anak perusahaan Petrokimia Gresik hadir dengan beberapa jenis dan dengan bermacam merk, di antaranya:

1. Pupuk Organik Granul (Sidanik Granular, Baktenik Granular dan Petroganik Granular.
2. Pupuk Cair Organik (Pupuk Organik Cair Sidanik)
3. Pupuk Serbuk (Potensida, Petrhikaphos)

Kalau ditanya pertimbangan penggunaannya antara beberapa jenis produk tersebut adalah lebih pada kemudahan pengaplikasiannya. Pupuk organik granul dan serbuk lebih sering di pakai bersamaan pada pengolahann lahan di awal, sementara pupuk cair diaplikasikan ke tanaman langsung, bisa dispray tunggal atau bisa digabungkan dengan pengaplikasian pestisida.
Rekomendasi yang paling baik adalah kombinasi penggunaan antara melalui akar dan melalui daun. Pemberian pupuk organik khususnya yang di aplikasikan secara broadcast/ tabur tidak akan bisa dilihat  manfaatnya dalam waktu singkat mengingat pupuk ini membutuhkan waktu dalam melaksanakan perbaikan tekstur tanah.Percepatan hasil dapat dikombinsikan dengan pupuk hayati ang bersifat dekomposer.


Penggunaan pupuk organik foliar/ diaplikasikan melaluii daun berdampak pada kenampakan visual daun dan buah yang lebih cerah segar dan tidak mudah diserang penyakit. Satu hal lagi adalah dengan pupuk organik cair, daya simpan hasil akan bertahan lebih lama dan dari segi rasa akan lebih segar.
Produk Sidanik Granul Petrosida Gresik yang dikombinasikan dengan   Produk Sidanik Cair menunjukkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dan tingkat produktifitasnya lebih tinggi sekitar 10-15 persen.



Pengguna produk ini akan lebih memilih paket penjualan kombinasi antara Sidanik granul dan Sidanik POC karena terbukti lebih hemat dan hasilnya lebih tinggi. Pada percobaan petani pengguna produk ini mendapatkan kuntungan lebih tinggi dibandingkan tanpa pupuk organik. Kendati ada penambahan biaya tetapi sebanding dengan peningkatan dan kelebihan dari hasil.

Baca Info Produk Lainnya:



Selasa, 23 Agustus 2022

Pupuk Mikroba Unggul SAPTABIO

 



                        Gambar: Pupuk Saptabio Petrosida Gresik



Selain penggunaan asupan bahan kimia dan organik yang banyak digunakan untuk pendukung tumbuhkembang dan perlindungan tanaman, dalam budidaya tanaman dikenal juga penggunaan produk hayati  sebagai pelengkap.

Secara syarat kesuburan ada tiga yaitu kesuburan Kimia di peroleh dari Pupuk Kimia, kesuburan Fisik diproleh dari Pupuk Organik dan yang ketiga adalah Kesuburan Biologi di penuhi dengan Pupuk Hayati.


Jamak di petani kita pupuk Kimia yang dikenal adalah pupuk mengandung unsur NPK atau kandungan Nitrogen, Phospat dan Kalium. Nitrogen dari gas, sementara Phospat dan Kalium dari batuan. Pupuk Organik diperoleh dari bahan organik dari Kohe atau material hijauan dan bahan lain yang banyak ditemui di lingkungan sekitar kita. Sementara Pupuk hayati biasanya membutuhkan ekstraksi atau pengembangbiakan terlebih dahulu dalam media tumbuh buatan atau media yang sudah tersedia di alam secara alami.

Pada aplikasinya memang seringkali petani berasumsi semakin banyak pemberian pupuk akan semakin besar mendukung pertumbuhan tanaman. Hal ini tidaklah tepat, karena tanaman seperti halnya makhluk hidup yang lain, dia memiliki batas maksimalnya. Justru pemberian secara berlebihan pada tanaman akan menjadikan pemborosan atau potensi terbuang dan yang parahnya justru menyebabkan tamaman budidaya keracunan dan rentan terserang penyakit.

Khususnya pupuk yang diperoleh dari impor (Phospat kadar tinggi dan Kalium), pada kondisi seperti sekarang dimana ketersediaan pupuk sedikit tersedia, terbatas, susah diperoleh dan harganya yang tidak stabil menyebabkan petani harus cerdas dalam memenuhi saprodi yang satu ini.



Seperti yang kita ketahui pupuk Nitrogen dibutuhkan tanaman untuk pembentukan daun, sepentara phospat untuk pembentukan batang dan kalium untuk pembentukan bunga dan buah. Bagaimana cara pemupukan supaya tepat dan tidak membuang uang.

Dalam budidaya pertanian memang dikenal alat untuk menguji kecukupan hara tanah. Alat ini memang relatif mahal jika dibeli sendiri, tetapi jika itu dibeli oleh kelompok akan meringankan. Gotong royong, sama-sama patungan maksudnya.
Kecukupan unsur N bisa dilihat dari kenampakan daun sebenarnya bisa pakai BWD untuk tanaman padi. Kalau P dan K bisa kita lihat dari pertumbuhan perakaran, batang dan ranting serta pertumbuhan bunga dan buah.

Mengoptimalkan dosis pupuk sesuai rekomendasi kebutuhan tanaman memang lebih tepat, lebih mudah dan mendekati karena nilai rekomendasi sudah disarankan atas dasar pengujian terlebih dahulu. Biasanya rekomendasi akan dicantumkan dalam kemasan pupuk. Kalau kondisi berbeda biasanya hanya sedikit menyesuaikan dengan ditambah atau dikurangi sedikit.

Tahukah anda bahwa ada berbagai macam jenis mikroba unggul Indonesia yang sangat bisa dimanfaatkan untuk mendukung budidaya pertanian. Secara fungsi selain sebagai mikroba penambat, pengurai, penghasil hormon pertumbuhan, ada juga mikroba yang  memiliki kemampuan anti patogen.

Di antara mikroba-mikroba unggul itu antara lain:

Mikroba penambat Nitrogen dan penghasil IAA(Azospirillum, sp, Azotobacter, sp), 

Mikroba pelarut Phospat dan protein, penghasil antibiotik dan stimulan tanaman (Bacillus, sp dan Penicilium sp)

Mikroba pelarut Kalium dan stimulan tanaman (Pseudomonas, sp) 

Serta Mikroba pengurai selulosa dengan kemampuan anti patogen. Streptomyces, sp dan Tricoderma, sp 

Selama ini kombinasi mikroba-mikroba ini dapat ditemukan pada beberapa produk hayati di pasaran, ada yang dalam bentuk tunggal ada juga yang sudah tercampur.



Produk Pupuk Mikroba Granulasi padat selama ini sudah banyak beredar khususnya 10 tahun terakhit ini. Memang produk tersebut sudah mampu mengkombinasikan 4,5, dan 6 mikroba. Dengan dikeluarkannya produk Saptabio terbaru dari Petrosida Gresik maka kini sudah ada Pupuk Hayati mikroba terbaru dengan Kandungan kombinasi 7 (tujuh). 

Berdasarkan kandungannya, pupuk Hayati Saptabio ini sangat lengkap dan kombinasi mikroba unggulnya lebih pas. 

Fungsi mikroba dekomposer, mikroba penambat N,P,K, mikroba penghasil fitohormon dan tambahan fungsi mikroba anti patogen nampaknya akan menjadi keunggulan dan daya saing lebih dari produk ini.

Dengan kandungan kombinasi mikroba memiliki fungsi lebih istimewa karena dengan mikroba pengurai yang juga memiliki kemampuan anti Patogen semisal Streptomyces, sp dan Trichoderma, sp diharapkan selain fungsi pupuk sebagai mikroba pengurai, kandungan pupuk kombinasi ini  juga memiliki fungsi menghambat pertumbuhan jamur patogen seperti Fusarium sp, Ralstonia sp, Rhizoctonia solani, dan Phytoptora infestans. 


Saptabio...
Sapta itu 7...
7    itu kandungan 7 mikroba, Bio itu basis mikroba natural organik (Biologis) 
7    itu TUJUan hasil yang lebih baik
7 itu PITU atau PITUlungan atau pertolongan untuk menolong petani menghasilkan budidaya tanaman yang lebih sehat dan lebih terjangkau.

Produk ini juga sudah tersertifikasi organik oleh Lembaga Sertifikasi Organik Inofice sehingga sudah terjamin keorganikannya dan sangat aman untuk penggunaan petani dalam budidaya organik. 

Baik petani konvensional maupun petani organik perlu menggunakan produk ini untuk menghemat penggunaan saprodinya khususnya pupuk dan untuk meningkatkan produktivitas tanamannya.

Semoga produk SAPTABIO dapat diterima pasar dan dapat menjadi solusi dalam penyediaan pupuk pertanian ke depannya. 


Bangga Karya Anak Bangsa. 

Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya. 

Majulah Negeri Makmurkan Petani





Baca Info Produk Selanjutnya:












Senin, 22 Agustus 2022

Jodohku Ketemu Lewat Radio (Calon Mertua)



 "Assalamualaikum, Mas....

Besok kira-kira mas Guntur bisa pulang gk ya waktu aku wisuda?

Soalnya abah sama umi pasti datang ke Surabaya, dan yang pasti kesempatan ketemu sama Mas.

"E...Insyaallah aku cuti dik, kesempatan gk datang dua kali" jawabku di telepon waktu itu.

Hingga waktu wisuda itu tiba, lupa-lupa ingat kalau gak salah sekitar bulan April apa ya dia wisuda.

Sejak pagi sudah menyiapkan diri dan berangkat ke surabaya, yang pasti sudah "dagdigdug" dari awal mau ketemu calon mertua. Mau ngomongin apa ya...waduh...grogi"

Saat prosesinya sih aku masih jaga-jaga jarak dan pasti sudah salim meskipun belum disebutkan ngomong serius. Selepas pagi kamipun pulang menuju rumah kakaknya dan dia menghampiri aku yang sedang menunggu diteras rumah kakaknya waktu itu. "Mas, ayo masuk, dipanggil abah mau ngomong"

Aku mengangguk pelan "Bismillah...serius...Bisa" kataku.....

Mulut sudah komat kamit baca fatihah dan ayat kursi supaya diberikan kelancaran ngomong dan gk salah ucap. 

"Sini nak Guntur...." sapa Abah pelan sambil mempersilahkan aku duduk di depannya.

"Jadi, ini abah sudah tau dan cuman mau mantabkkan saja...Nak Guntur apa serius sama Uyun?" tanya Beliau dengan tatapan serius ke arahku.

"Bismillah, mantab Bah...Serius"

Saya sudah bekerja dan insyaallah bisa mencukupi nafkahnya dan insyaallah saya ada niat tulus Bah" jawabku tegas.

"Kalau mau serius, kalau sudah jadi niatnya nak Guntur...abah sebagai orang tua hanya menyerahkan saja sama anaknya. Kalau serius, supaya keluarganya saling kenal, nanti kapan bisa ajak Abah sama Uminya ke Tegal...biar keluarga bisa saling mengenal. Begtu ya Nak"

"Kalau di Lampung Dinasnya bagaimana...bisa cerita-cerita ke Abah" tanya abah singkat.

"Saya di Lampung mulai April 2003 Bah. Sebelumnya kenal sama Dek Uyun waktu itu Desember sebelumnya, Ketemu di Acara Kampus cuman ya ketemu beberapa kali sebelum saya dinas di Lampung. Kalau ketemu2 ya pas saya pulang ke Gresik Bah. Biasanya setahun 2-3 kali" jawabku sedikit panjang.

"Berarti sudah 2 tahun ya kenalnya, Mas hadi...kakaknya Uyun ini juga cerita katanya sempat njenguk waktu adel sakit. Prinsipnya Abah mempersilahkan Nak Guntur ajak Abah dan Uminya ke Tegal. Abah tunggu kapan bisanya..kalau nanti pulang abah nitip salam buat Abah dan Uminya Nak Guntur"

"Baik Bah, saya akan sampaikan ke Abah dan Umi kapan rencana ke Tegalnya, saya sekalian pamit pulang dan nanti akan saya sampaikan salam ke abah dan Umi" jawabku berpamitan dan bersalaman dengan Orang tuanya.

Selang beberapa waktu sejak kejadian itu ada pertimbangan ketika harus berkenalan dulu apakah akan tidak menjadi lebih lama karena posisiku bekerja di lampung...berpikir..berpikir...berpikir kayaknya mungkin sekaian melamar saja biar gk lama-lama.

"Assalamualaikum, dik......mas mau datang sama bapak dan ibu ke tegal segera bulan juni ya....sekitar pertengahan Juni nanti mas ada acara di Gresik sekalian nanti Mas mau ke tegal melamar" kataku

"Apa Mas, melamar?" grogi aku mas...ini kan katanya mau kenalan dulu apa kok langsung melamar...."Suara dia gugup.

"Kalau kenalan dulu, kemudian gk ada waktu karena di lapangan khawatirnya malah lama ketunda tunda. Bismillah wis dik, yakin.. " Kataku di telpon. 

"Eeee... Iyadeh mas nanti mau disampaikan ke abah semoga di setujui ya mas" Jawabnya pelan.



"Kriiiiig, kriiiiing, kriiiiiing....

"Assalamualaikum, Mas kata Abah gpp sudah di istikhoroh katanya hasilnya baik..Mas boleh datang sama dengan Bapak dan Ibuk ke Tegal" info dia di ujung telepon.

"Bismillah dek, semoga rencananya lancar...mas akan menyiapkan acara lamarannya" kataku


Bersambung....


 






Rabu, 10 Agustus 2022

Sidaxone 276 SL dan Liuxone 150 SL, Herbisida Kontak Andalan

                                       Gb. Sidaxone 276 SL

Pada kondisi persiapan lahan budidaya, petani seringkali dihadapkan pada pilihan apakah menggunakan herbisida kimia atau menggunakan cara manual?

Sebuah pilihan yang kadang bisa membuat galau pada saat sekarang. Petani dengan cara manual di satu sisi memang menghasilkan kondisi lahan yang lebih bersih dari gulmanya, tetapi butuh waktu lebih lama dan biaya yang tidak sedikit. Jumlah biaya dari upah buruh tentunya...upah harian dan upah makannya apalagi kalau tenaganya banyak dan lahannya luas.

Alternatif kedua adalah menggunakan herbisida kimia. Cara ini dinilai lebih prakti dan lebih hemat dari sisi waktu pengerjaannya...Bagaimana dengan biayanya apakah tidak lebih mahal dibandingkan manual?

Secara perhitungan, penggunaan herbisida masih lebih murah dibandingkan dengan cara manual. Hal ini mengingat cara kerja herbisida cukup dengan disemprotkan merata dengan jalan cepat. Kalau proses kematiannya juga bisa diatur apakah ingin cepat mati atau yang lambat mati...

Pada umumnya cara kerja herbisida ada dua macam yaitu yang pertama jenis Herbsidia Sistemik, dan yang kedua Herbisida Kontak. Bagaimana cara membedakannya?

Herbisida sistemik cara kerjanya melalui efek jaringan, biasanya proses kematian gulmanya lambat tetapi tingkat kematiannya menyeluruh dari ujung tanaman hingga ke akar.
Herbisida kontak cara kerjanya melalui efek bakar cairan ke bagian gulma yang terkena paparan. 

Herbisida jenis ini akan mampu mematikan gulma secara cepat dalam hitungan jam akan tetapi kelemahan herbisida ini adalah kemampuan daya tumbuh kembalinya yang lebih cepat pula karena proses kematian gulma dengan herbisida ini tidak sampai ke akar.
Di antara bahan aktif herbisida kontak yang selama ini sangat familiar di kalangan petani adalah herbisida Parakuat..
Meskipun di hadapkan pada isu lingkungan yang selama ini menjadi perhatian dari jenis pestisida terbatas ini.. 



Masih belum ada jenis pestisida pengganti yang mampu menggantikannya secara utuh. 
Penggunaan herbisida yang dikategorikan terbatas ini memang mensyaratkan adanya pengawasan dari pemerintah. Adanya kewajiban pelatihan bagi penggunanya mengharuskan kesemua perusahaan yang mendaftarkan produk ini harus memberikan pelatihan pada para penggunanya.. 

Adanya penelitian dugaan karsinogenik pada pestisida ini yang menyebabkan teratologi atau cacat janin mengharuskan penggunanya memiliki kewajiban kehati hatian. 
Prinsip memang semua pestisida berbahaya kalau tidak digunakan dengan bijaksana. 

Produk Sidaxone 276 SL sebagai herbisida produksi Petrosida Gresik telah menemani petani Indonesia dalam pengendalian gulma. 

Petani budidaya pangan, hortikultura buah ataupun sayur memilih herbisida kontak SIDAXONE 276 SL mengingat produk ini memiliki kualitas kemurnian yang tinggi dengan konsentrasi 276 g/l.

Untuk produk herbisida kontak dengan konsentrasi yang lebih ringan hadir dengan merk Liuxone 150 SL dengan kandungan 150 g/l, diperuntukkan buat gulma yang lebih ringan.



Kalau untuk gulma membandel pakai Sidaxone 276 SL, kalai untuk gulma ringan pakai Liuxone 150 SL. 






Baca Info Produk yang lain:

Tambahkan Pupuk Hayati Supaya Lebih Hemat