Mungkin pembaca sudah sering menyaksikan perbincangan di media televisi antara beberapa pakar dan narasumber dengan mengangkat tema teraktual. Tidak jarang perbincangan itu menjadi debat sengit yang berakhir dengan gebrakan meja dan hingga umpatan.
Eits...tapi sebenarnya perlu gak sih model seperti ini?
Dalam budaya kita sebenarnya penyelesaian masalah dengan dibicarakan secara musyawarah adalah hal yang telah menjadi budaya di masyarakat kita dan inilah yang menjadi cikal bakal sebutan FGD ini. Musyawarah ya FGD dalam bahasa modern.
Pembahasan masalah secara berkelompok memang dianggap perlu untuk mencari ide dan gagasan atau saran dari orang lain untuk penyelesaian masalah. Kalau bahasa lainnya diskusi atau FGD, Focus Group Discussion...Bahasa lainnya pembahasan masalah secara kelompok.
Dalam iklim perusahaan, banyak ditemui permasalahan di setiap unit. Masing-masing atasan atau pimpinan memiliki caranya masing-masing dalam penyelesaiannya. Jika di amati, pemimpin yang berpengalaman akan lebih banyak memberikan intruksi langsung, sedangkan pemimpin yang lebih mengedepankan diskusi akan melibatkan seluruh komponen untuk memberikan saran. Mana yang lebih unggul?
Dalam kondisi perubahan yang berlangsung seperti ini, pengalaman memang sesuatu yang penting akan tetapi dengan dinamika perubahan yang semakin cepat, konsep penyelesaian masalah dapat saja berubah dari pakem standartnya dan inilah yang membutuhkan diskusi penyelesaian bersama.
Kalau dibuat perbandingan, karena lintas generasi dalam perusahaan sudah sedemikian kompleknya membutuhkan aturan yang lebih fleksibel.
Masalah tidak sekedar diselesaikan dengan arahan topdown saja tetapi bottom up juga menjadi sesuatu keharusan sebagai pertimbangan. Kombinasi keduanya adalah yang terbaik. Di sinilah sebutan FGD itu dianggap penting untuk mencari permasalahan dan dibuat sebagai jembatan antar generasi. Sudah tidak ada lagi golongan lama atau golongan tua senior yang memaksakan kehendak kepada golongan lain yang lebih muda atau sebaliknya.
Jika diamati, FGD dapat diselenggarakan pada masing-masing unit dan dapat pula berkolaborasi lintas unit. Bagaimana persyaratannya?
1. Perlunya Moderator
Dalam FGD, moderator dibutuhkan sebagai penengah. Kalau ditanya siapa yang berhak menjadi moderator tentunya harus disepakati apakah harus ditetapkan mutlak atau dapat dibuat bergantian. Moderator itu sifatnya hanya sebagai fasilitator dan tentunya tidak memutuskan. Semua dapat menjadi moderator asalkan tidak diragukan netralitasnya.
2. Dilaksanakan Melibatkan Unit Terkait
Dalam penetapan FGD tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang diharapkan kontribusinya baik sebagai pemegang kebijakan, pelaksana maupun pihak penilai. Semua dilibatkan karena tujuan dari kegiatan ini untuk mencari jawaban dari permasalahan dan kesepakatan pelaksanaan dan penyelesaiannya wajib dihormati dan disanggupi oleh semuanya.
3. Menetapkan Jadwal dan Durasi
Dalam pelaksanaan FGD tentunya akan disepakati berapa lama setiap sesi ini dilaksanakan dan ditetapkan pula hasilnya akan dilaksanakan kapan dan bersifat temporer atau tetap. Hasil FGD dapat pula ditinjau kembali jika perlu dilakukan perubahan. Pelaksanaan dibuat berdasarkan jadwal dan dibuat berdasarkan tema yang disepakati serta masa berlakunya. Ini yang juga perlu di sepakati.
4. Penyusunan Notulen dan Keputusan Terlegitimasi
Setiap kali hasil keputusan dalam FGD wajib dinotulenkan dan wajib di pahami serta dilaksanakan oleh seluruh unit terlibat dengan sebaik baiknya. Kalau dibutuhkan sebaiknya hasil keputusan berdasarkan notulen dan di sahkan sebagai kesepakatan atau aturan bersama. Bahasa lainnya butuh pengesahan manajemen atau pihak yang memiliki otoritas.
5. Membutuhkan Tempat Pelaksanaan
Dalam melaksanakan FGD tentunya dapat dilaksanakan di mana saja baik di ruang rapat inernal ataupun di alokasikan di ruang rapat eksternal yang penting adalah pelaksanaannya dapat kondusif dan terjaga netralitasnya. Hasil keputusan bersama wajib dipatuhi tanpa ada paksaan, intimidasi dan penggiringan opini atau pendapat secara sepihak.
Apakah FGD hanya sebatas untuk penyelesaian masalah? Eits, nanti dulu...FGD ternyata bisa juga untuk melaksanakan penilaian kandidat. Kalau misalkan dibuat FGD kita bisa tau performance dari masing-masing kandidat dan kita bisa membuat grade tingkatan dari kualitas masing-masing.
Bagaimana kawan, berminat untuk melaksanakan FGD di lingkungan kita?
Semangat maju membawa perubahan lebih baik.
Berubah..
Berubah...
Berubah lebih baik....
Baca Selanjutnya: Sharing Knowledge Perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar