Minggu, 12 Maret 2023

Waspada Penyakit Tular Benih Padi (bagian 1)



Sudah umumnya ketika curah hujan tinggi akan meningkatkan kelembaban. Pada budidayaa tanaman pangan khususnya padi mungkin curah hujan tinggi menguntungkan karena serangan hama akan sedikit menurun, tetapi sebaliknya serangan penyakit dan jamur akan meningkat pesat. 

Pada kenyataannya selama ini mungkin sudah banyak fungisida yang bisa digunakan petani. Berbagai bahan aktif juga sudah didaftarkan dengan berbagai macam merk. Mulai dari harga yang murah puluhan ribu hingga yang mahal ratusan ribu. Kita mungkin tahu beberapa jenis fungisida murah di pasaran semisal bahan aktif mankozeb, propineb atau metil tiofanat. Selama ini jenis yang paling banyak digunakan di masyarakat petani kita baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura karena penggunaannya yang bisa dicampurkan dengan media, dengan benih maupun di spray.

"Eits, jangan lupa golongan azole semisal difenokonazol dan propinkonazol. Jumlah penggunanya juga tidak bisa dibilang sedikit".

Seperti kebanyakan masyarakat petani kita, momok yang masih menghantui di tanaman padi selain hama wereng, dan tikus, adalah penyakit kresek dan bercak daun, selama ini kedua jenis penyakit itu masih menjadi salah satu penyebab tanaman padi gagal panen atau paling tidak akan menghasilkan kerugian yang parah di hasil pertanaman.

Kalau fungisida diaplikasikan dengan dispray sebagai penanggulangan mungkin sudah bisa di masyarakat petani kita. Ketika tanaman sudah tumbuh dan mengalami gejala serangan penyakit maka petani akan segera mengaplikasikan fungisida, bakterisida atau antivirus, bagaimana dengan cara "preventif"? ini yang masih kurang dan jarang dilakukan petani kita. 

Yuk kita pelajari, jenis-jenis pestisida khususnya golongan yang digunakan untuk penyakit tanaman yang bisa kita kondisikan di fase pencegahan.


Yuk kenali fungisida yang bisa digunakan untuk membantu mencegah serangan jamur dan penyakit.

1. Mankozeb, Propineb dan Karbendazim

Dikenal sebagai fungisida kontak yang mungkin paling banyak digunakan oleh petani kita. Cara kerja kontak dengan sistem melapisi bagian luar tanaman. Fungisida jenis ini memang lebih mudah tercuci karena posisinya cara kerja kontak, akan tetapi dengan penambahan kerekatannya maka daya perlindungan fungisida ini sangat baik.

Fungisida jenis kontak sangat baik untuk pelindungan tanaman bahkan mulai fase benih. Tidak heran kalau jenis fungisida ini sangat digemari petani khususnya yang melakukan penanaman dengan benih, baik tanaman pangan maupun hortikultura serta tnaman perkebunan.

Berbeda halnya dengan fungisida bersifat sistemik yang mampu masuk dalam jaringan tanaman. Kecenderungan dalam posisi keamanan hasil dari tanaman budidaya memang lebih baik akan tetapi fungisida sistemik diategorikan paling rentan meninggalkan residu. Beberapa produk fungisida berbahan baku mankozeb, propineb dan karbendazim. (Sidazeb 80 WP, Clarazeb 70 WP, Cozene 70/10 WP dan Satgaz 75 WP 


Bersambung....


Baca yang lain: 

Dampak Penggunaan Pestisida Berlebihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar