PESTISIDA OVICIDAL
"Si Pembeku Telur"
Istilah dalam dunia pestisida dinamakan Ovicidal, pengertiannya kemampuan pestisida untuk merusak telur hama agar larva di dalamnya rusak/ mati dan tidak bisa menetas.
Dari beberapa jenis pestisida dari golongan insektisida yang kita kenal memiliki kemampuan ovicidal, di antaranya:
1. Nitenpiram ****** (Teballo 250 EC)
2. Buprofezin **** (Buprosida 100 EC)
3. Imidakloprid **** (Vendor 212SL, Topdor10 WP)
4. Dimehipo **** (Sidatan410SL,SidatanXR525SL)
5. Fiponil **** (Fipros 55 SC)
6. Triazofos *** (Sidathion 210/15 EC)
7. Klorpirifos*** (Sidalaku 212 EC)
8. Spinoteram ** (Endure 120 SC)
9. Metomi * (Dangke 40 WP)
10. Clotianidin * (Stargate 600 SC)
11. Spinosad * (Tracer 120 SC)

Kemampuan pengendalian masing-masing jenis berbeda dan mampu menurunkan daya tetas hingga 10-100%. Kalau di lakukan perbandingan ternyata produk murah tidak selalu kemampuan ovicidalnya rendah.
Kapan kita perlu menggunakan insektisida ovicidal ini?
Selama ini seringkali kita mencampurkan lebih dari satu jenis pestisida dalam satu kali pengendalian, hal ini perlu kita cermati agar fungsinya dapat saling meguatkan. Insektisida ovicidal dapat dicampurkan dengan insektisida kontak maupun sistemik yang tujuannya membantu mematikan telur agar hama yang menyerang tidak semakin banyak.
Kita tidak perlu selalu menggunakannya pada setiap kali penyemprotan, tapi lakukan berdasarkan pengamatan kita apakan hama sudah banyak meletakkan telurnya.
Jika dijumpai banyak Imago (Hama dewasa) dan sudah banyak yang mulai menetas maka itu saatnya menggunakan insektisida ovicidal.
Sesuaikan dengan perijinan tanamannya ya, dan untuk perhatikan khususnya tanaman Padi karena ada beberapa jenis yang dilarang untuk tanaman Padi).
Mari Bijak Mengunakan Pestisida
Petani Handal Tidak Perlu Si Racun Mahal. Karena Petani Cerdas Pilih Produk Berkualitas. Petani Hebat Pilih Produk Hemat.
Oke Mas. Dulu Pertama kali mengatasi wereng saya memakai dimehipo merek Montaf dan insek Bona,, Sudah Sangat Efektif dan Hemat,, yg pasti dgn dosis, waktu dan cara yg benar,,, saya lebih suka cara rotasi daripada mencampur bahan aktif,, sampai saat ini saya masih menggunakan bahan aktif dimehipo. Meski banyak Petani disini menilai produk yg saya pakai produk kuno.. Karena petani lain hanya suka produk yg sekali semprot semua hama bisa langsung mati, dan saya menyadari produk sperti itu adalah produk yg keras menurut saya sendiri dan pastinya lebih mahal, seperti campuran Klorifos dan sipermetrin hama cepat mati, tapi sangat mudah resisten dan menjadi lebih kebal.. Dan mungkin sangat tidak baik untuk tanaman pangan yg sudah berbuah. Kecuali untuk mengatasi ulat dimasa pertumbuhan... Dan sayang Sekali masih banyak petani yg menggunakan produk tersebut untuk mengatasi wereng untuk padi yg hampir siap panen. Padahal dalam Labelpun tidak ada petunjuk untuk hama wereng..
BalasHapusRotasi penggunaan pestisida sangat penting karena setelah 10 tahun kecenderungan Hama mulai resisten. Tepat.
HapusPsg memang yahud boss
BalasHapusAlhamdulillah produk-produknya bisa diterima pasar.
BalasHapusSidatan saya belum pernah make,harganya berapa ya?
BalasHapusBisa ditanyakan ke kios setempat pak. 1 liter sekitar 85 ribuan...kurang lebih.
HapusTerimakasih pak. Informasinya sangat bermanfaat... untuk dosis yg tepat sasaran berapa ml/l pak...?? Contohnya pada tanaman bawang daun...
BalasHapusRata2 antara 1-2 ml/ liter. Disesuaikan dengan kekuatan hamanya.
Hapus