Selasa, 14 Maret 2023

Mengenal Pupuk Nano Urea - Nano Technology

 

Gambar Cikal Bakal Produk Nano Urea Indonesia

Apa itu Pupuk Nano Urea?


Selama ini, salah satu komponen sentral yang kita kenal sebagai pendukung utama selain benih/ bibit, pestisida dan ZPT, dalam dunia pertanian adalah pupuk atau nutrisi tanaman. Penggunaan pupuk semakin meningkat seiring dengan penambahan luasan tanaman budidaya dan pertumbuhan populasi dunia yang berkorelasi dengan peningkatan permintaan penyediaan pangan dari waktu ke waktu. 

Selama ini petani menanam tanaman menggunakan metode tradisional dalam periode waktu yang lama. Salah satu pupuk utama yang banyak dan wajib digunakan petani salah satunya adalah Urea yang memiliki fungsi melengkapi kebutuhan nitrogen tanaman. Unsur nitrogen berperan dalam peningkatan pertumbuhan khususnya masa vegetatif tanaman. Masa penting pertumbuhan tanaman untuk mendukung tanaman tumbuh sehat dan berproduksi tinggi.

Selain bermanfaat membantu meningkatkan hasil panen, urea juga ternyata berdampak negatif dan memiliki bahaya bagi lingkungan jika digunakan secara berlebihan. 



Berdasarkan kajian ilmiah, ternyata sekitar 40% kandungan urea yang selama ini diaplikasikan ke tanaman tidak dapat di serap, dengan kata lain dia banyak terbuang/  hanya tersebar di tanah dan air tanah. Bahaya yang lain dari urea adalah dia akan mengeluarkan zat nitro oksida, atau zat yang dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang berbahaya dan dapat merusak lingkungan. Hal ini seolah kontradiksi dengan kemanfaatannya di mana kondisi tanaman tanpa keberadaan urea seperti tubuh kurang nutrisi atau tidak bisa berkembang dan berisi. Ibaratnya seperti buah simalakama.



Berdasarkan kondisi tersebut, muncul istilah penggunaan teknologi pupuk yang diharapkan dapat menghasilkan produk penyerapan efisien atau dengan kata lain "minimum loss" yang disebut teknologi  Nano Urea.


Manfaat Pupuk Nano Urea?

  • Nano Urea merupakan produk terobosan yang menggunakan teknologi nano untuk mencukupi kebutuhan tanaman akan Nitrogen. 
  • Nano Urea diuji untuk toksisitas dan keamanan hayati. Dianjurkan untuk digunakan pada tanaman dengan kategori aman untuk manusia, hewan, burung, dan organisme tanah.
  • Asupan 40.000 mg/ml Nitrogen dalam botol Nano Urea 500 ml  mencukupi untuk menyediakan Nitrogen/ hektar lahan dengan tanaman. Hal ini dibandingkan dengan 2,5 kantong urea.
  • Uji coba menggunakana pupuk Nano Urea menunjukkan peningkatan sekitar 8%.
  • Nano Urea lebih hemat biaya dan kebutuhannya rendah.
  • Manfaat paling penting dari penggunaan Nano Urea untuk pertanian adalah dampaknya yang minimal terhadap lingkungan. Ini akan menghasilkan pengurangan pelepasan gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara dan air.

India  dianggap sebagai negara yang berhasil dalam pengembangan teknologi nano urea. Sebagai Pioner, Pusat Penelitian Bioteknologi Nano (NBRC) IFFCO di Kajol, Gujarat India menjadi Lembaga yang memperkenalkan Nano Urea pertama kali sebagai solusi terobosan untuk kelemahan yang diamati saat menggunakan urea. IFFCO telah bekerja selama 5 dekade terakhir untuk para petani dengan misi meningkatkan hasil panen, meningkatkan kesuburan tanah, dan memperkaya kehidupan petani dengan kemandirian sosial dan ekonomi. 

Mengenal Ilmuwan bernama Ramesh Raliya ilmuwan di balik nano urea. Dia telah bekerja mengembangkan nano urea sejak 2015. 

Nano urea asli adalah cairan yang menyediakan Nitrogen esensial bagi tanaman. Nitrogen sangat penting untuk memproduksi asam amino, pigmen, enzim, dan materi genetik pada tumbuhan. Nano urea dalam bentuk cair adalah produk berbasis nanoteknologi yang telah memecahkan beberapa masalah yang terkait dengan pupuk pertanian pada umumnya. 

Pada Uji coba dengan nano urea dilakukan di tujuh lembaga penelitian dan universitas ICAR pada 2019-2020 sebagai bagian dari Sistem Penelitian Pertanian Nasional (NARS). Dibandingkan dengan metode suplementasi nitrogen tradisional, Nano Urea telah menunjukkan beberapa keunggulan. Teknologi ini melibatkan manipulasi materi pada skala atom, molekul, dan supramolekul.

Nano Urea siap merevolusi pertanian dengan efisiensi tinggi dan minim efek lingkungan. Substitusi pupuk yang berkelanjutan ini akan meningkatkan sektor pertanian dan meningkatkan pendapatan petani karena mereka menanam hasil panen yang tinggi dengan biaya rendah.

Beberapa negara bagian di India mengadaptasi metode berkelanjutan untuk melengkapi nutrisi tanaman. Negara bagian Telangana memulai penggunaan Nano Urea dan mempromosikannya secara besar-besaran.

India berencana mendistribusikan produk nano urea ke seluruh dunia untuk memberi manfaat bagi para petani. Lebih sedikit penggunaan, lebih hemat dan lebih tinggi produktivitasnya.

Pada kondisi negara agraris seperti Indonesia, teknologi nano urea sangat diharapkan ke depannya akan menjadi solusi dan jalan keluar bagi kondisi minimnya ketersediaan pupuk berbahan gas ini. Dengan perbandingan kebutuhan pupuk urea 200-250 Kg perhektar dengan penggunaan nano urea yang hanya 500 ml per hektar maka pupuk ini digadang gadang akan sangat meringankan petani baik dari sisi biaya maupun tenaga.

Nano urea solusi keterbatasan pupuk nitrogen masa depan

Nano urea solusi mereduksi munculnya dampak negatif pada  lingkungan


Diharapkan nano urea teknologi ke depan bisa menjadi bagian dari model Smart Farming "A Better Innovation Technologi for Agriculture. Atau bisa juga disebut Smart Precision Farming untuk mengoptimumkan penggunaan sumber pupuk sebagai pemenuhan kebutuhan  nutrisi tanaman. "More producivity with less product input, and less waste"





Baca info menarik lainnya : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar