Selasa, 28 Juni 2022
PUPUK HAYATI BEDA DENGAN PUPUK ORGANIK, BUTUH SOLUSI PUPUK EFISIEN, PAKAI CAMPURAN PUPUK HAYATI
3. Pseudomonas sp.

Senin, 27 Juni 2022
TIPS SAAT PESTISIDA MAHAL, BAGAIMANA SEHARUSNYA?
Tiga bulan terakhir ini para petani di seluruh dunia,tidak terkecuali di Indonesia mengalami lonjakan harga pestisida dan pupuk yang sangat tinggi. Biang kerok yang dianggap sebagai penyebabnya adalah Perang Rusia - Ukrania yang berdampak pada pasokan gas di negara-negara produsen bahan baku pestisida. Dengan keterbtasan suplai akibat pelarangan ekspor dan impor dari negara yang bertikai itu menyebabkan biaya operasional produksi pupuk dan pestisida meningkat tajam.
Klop sudah...setelah sekian lama pasokan bahan baku terkendala Covid, sekarang ditambah dengan perang Rusia - Ukraina semakin memperparah keadaan. Terus bagaimana nasib petani kita? Seberapa besar dampaknya ke kesejahteraan petani?
Memang kita bukan termasuk dua negara yang berkonflik itu, tapi kondisi dampak sangsi embargo yang diberika Amerika dan negara-negara Eropa ikut berimbas pada nega kita Indonesia tercinta.
Bagaimana menyikapinya?Sesuai hukum pasar, hukum supply and demand....hukum permintaan dan penawaran, secara kebutuhan sebenarnya jumlah kebutuhan di pasar tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya mengingat tahun ini adalah tahun yang memiliki kondisi hampir sama dengan curah hujan yang cukup sepanjang tahun. Kemarau yang ada adalah kemarau basah yang cenderung meskipun sudah memasuki kemarau nyatanya mash sering turun hujan. di satu sisi adalah berkah buat petani karena mereka bisa menanam sepanjang tahun dan di sisi yang lain dengan tingginya kebutuhan tidak diimbangi dengan ketersediaannya maka harga-harga saprodinya meningkat tinggi.
Pupuk, Pestisida, Alat Pertanian terkerek naik dengan meningkatnya biaya operasiona pembuatannya.Sebagai petani yang sangat tergantung pada nilai tukar atas modal yang dikeluarkannya, petani - petani kita tidak dapat bertahan jika tidak pintar menerapkan strategi dan memutar otak. Harga pupuk, harga pestisida dan harga benih melonjak tajam dan mirisnya hal itu tidak diikuti dengan harga jual komoditi.
Sebagai petani dengan modal terbatas, mayoritas petani kita harus jeli dalam melakukan penghematan dan tepat dalam memilih pemenuhan kebutuhan saprodinya. Beberapa jenis Herbisida, Insektisida dan Fungisida mengalami pelonjakan harga yang tajam, ditambah lagi harga pupuk dan benih. "Mumet Ora?" Mumet lah, masa enggak"
"Terus bagaimana..." bagi tips-tipsnya dong....
1. Kalkulasi secara tepat. (Tepat waktu, Tepat jenis, Tepat sasaran, Tepat dosis, Tepat mutu, Tepat cara). Ingat ini kunci utamanya. Jangan salah supaya hasilnya efektif dan efisien tidak menyebabkan pemborosan.
2. Gunakan kombinasi bahan yang tersedia. Adakalanya penggunaan bahan secara kombinasi dapat memperkuat efek pestisida dan dapat memperingan takaran sehingga penggunaannya lebih hemat dan ramah di kantong.
3. Pilih kualitas bukan karena merk atau harga tinggi. Efektifitas tidak selalu dilihat dari merk dan harga. Banyak produk berkualitas yang notabene harganya jauh lebih terjangkau dan tidak harus selalu mahal. Pahami jenis bahan aktif dan konsentrasinya, dan ingat kategori 6 Tepatnya. Pilih dari perusahaan yang jelas.
4. Produk asli bukan abal-abal. Adakalanya jalur distribusi resmi adalah jaminan produk asli. Biasakan membeli pestisida di outlet yang sudah kita ketahui jaminan keasliannya bukan asal beli dengan pertimbangan murahnya. Sering produk aspal disinyalir dibuat dengan menggunakan kemasan asli bekas pakai dan di isi dengan pestisida yang tidak sesuai konsentrasinya atau di encerkan. Harus berhati-hati ya....waspadalah...waspadalah...waspadalah.
Selama ini produk pestisida Petrosida Gresik dikenal sebagai produk dengan kualitas baik denga harga yang sangat terjangkau. Sebagai produsen anak perusahaan Petrokimia Gresik memberikan jaminan secara kualitas dan kinerja pestisidanya jelas tidak abal-abal.
Sekali mencoba pasti jatuh cinta...karena ternyata produk hebat bisa di dapat dengan harga hemat.
Catat beberapa produk andalannya yang dijamin harganya bersahabat dan ramah dikantong: "Teballo 250 SL, Emazo 75 EC, Sidatan XR 525 SL, Siodan 20 WP, Sidabin 200/150 SC, Sidamethrin 50 EC, Seetop 525 SL, Sidafos 480 SL, Guella 12,5 PA".....dan masih banyak jenis pestisida lainnya. Yuk sebutkan jenis-jenis yang pernah anda gunakan.....
Yuk cintai produk dalam negeri, produk produksi anak bangsa yang terjamin kualitasnya dan terjangkau harganya. Produk hebat ternyata juga ada dengan harga hemat...
Petrosida Jagonya
Baca juga info lainnya:

Rabu, 08 Juni 2022
Hantu Pengendara Kuda Tanpa Kepala
Cerita berawal dari seorang arif yang dalam sejarah hidupnya memiliki banyak jasa dalam membela jelata dari perbudakan dan kemiskinan jaman itu.

Selasa, 07 Juni 2022
GISENTRO, GULMA BINASA JAGUNG TUMBUH LUAR BIASA
Dalam budidaya tanaman Jagung, selain hama dan penyakit, Gulma adalah masalah yang tidak bisa dianggap ringan. Berdasarkan data penelitian, penurunan hasil akibat keberadaan gulma dapat mencapai 95 % jika tidak ditangani.
Kendala yang ada selama ini adalah tenaga untuk penyiangan gulma di tananaman Jagung membutuhkan biaya besar. Penggunaan herbisida glifosat dan parakuat selama ini dianggap dapat menekan pertumbuhan gulma tetapi memiliki resiko toksisitas tinggi jika tidak sesuai dengan cara penggunaannya.
Penggunaan herbisida kontak (Parakuat = Sidaxon dan Liuxon) lebih praktis tetapi syarat penyemprotannya harus menghindarkan dari titik tumbuh jagung agar tidak menyebabkan kematian tanaman budidaya itu.
Bagaimana dengan herbisida sistemik (Glifosat = Sidafos, Sidastar, dll) ?
Herbisida sistemik ini cenderung lebih beracun pada tanaman dibandingkan dengan Parakuat yang bersifat kontak. Penggunaannya pada pengendalian gulma dapat dilakukan di awal budidaya pada persiapan lahan dan dapat pula di aplikasikan pada kondisi tananaman jagung sedikit tinggi atau lebih dari usia 45 hari pada sela-sela tanaman.
Tapi perlu di ingat
"INGAT, INGAT, INGAT"
Penyemprotan herbisida sistemik pada gulma tanaman jagung harus dihindarkan mengenai bagian tanaman jagung secara langung. Hal ini disebabkan sifat sistemik herbisida ini dapat memasuki jaringan tanaman dan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman.
Kenapa dihindari karena dapat menyebabkan kematian tamaman pokok dan mengering hingga ke akarnya.
Untuk solusinya bagaimana ?
Biasanya petani yang kreatif akan menambahkan corong pada spuyer nozzle sprayernya sehingga sebaran droplet dari nozzle sprayer akan terbatas dan tidak mengenai tanaman pokoknya.
"Waduh, ngeri kang..kalau salah semprot jagungnya bisa mati"
"udah di koret aja pakai sabit dan cangkul" seru Tarmin petani jagung di desa jabung Lampung Timur itu.
"Wah, kuno....ini pakai saja Gisentro..dijamin gulma mati..tanaman jagung sehat - tumbuh selamat....Gulma binasa jagung tumbuh luar biasa.
Gisentro memiliki bahan aktif ganda yaitu Atrazin dan Mesotrion keduanya bekerja secara sinergi dengan menghambat pembentukan zat hijau daun sehingga gulma tidak dapat tumbuh karena klorofilnya dihilangkan, gulma akan memutih dan akhirnya kuning terus mati.
Hebatnya lagi gisentro ini tergolong selektif, artinya dia tidak berdampak pada tanaman pokoknya karena dampak penghilangan klorofilnya tidak berpengaruh pada pokoknya yang termasuk tanaman besar.
Kendati demikian, kejadian keracunan bisa saja terjadi. dan untuk mencegah/ menghindari tanaman pokoknya keracunan jika terjadi overdosis, perhatikan pemakaiannya ya.
Pastikan tanaman jagung yang akan kita kedalikan gulmanya berusia 15-20 hari lebih.
Penyemprotan pada kondisi lahan lembab dan usahakan penyemprotan di lakukan di sela tanaman saja untuk menghemat penggunaan herbisidanya. Takaran dosisnya juga harus sesuai ya....
Gisentro 560 SC memiliki kandungan mesotrion lebih tinggi menghasilkan daya kendali gulma lebih baik.
"Dari sisi harga bagaimana?"
"Bisa diadu gak perlu ragu"
Kenali bahan aktifnya...
Bahan aktif Atrazin dan Mesotrion adalah bahan aktif yang bekerja melalui aliran tanah, artinya dia akan bekerja meresap dalam melalui tanah dan menuju akar.
Atrazin
bersifat sistemik dan bekerja melalui penyerapan pada akar dan disebarkan ke seluruh jaringan gulma, sangat efektif apabila digunakan pada saat gulma tumbuh aktif. Atrazin dapat menghambat proses fotosintesis sehingga akan mematikan pertumbuhan daun gulma sehingga daun gulma akan nampak keputihan dan lama kelamaan mengering.
Atrazin bersifat pra dan purna tumbuh sehingga mampu mengendalikan sebelum gulma tumbuh maupun ketika gulma sudah tumbuh di awal.
Pastikan tanah agak lembab atau sedikit basah dan tidak tergenang. Ini perlu dikondisikan agar atrazin dapat mudah turun dan diserap akar gulma pengganggu. Pada kondisi gulma awal berkecambah akan sangat mudah dikendalikan dengan herbisida ini.
Mesotrion
Mesotrion adalah jenis herbisida baru dalam kelompok triketon dan efektif terhadap spesies yang resisten terhadap herbisida triazin dan herbisida penghambat ALS (Acetolactate synthase). Secara umum mesotrion bertindak sebagai penghambat pigmen (Hanh and Paul, 2002).
Mesotrion terdaftar sebagai herbisida baru yang diaplikasikan pratumbuh untuk pengendalian gulma dengan menghambat pembentukan dioksigenase 4-hydroxyphenylpyruvate (HPPD) pada tahun 2001 bersama dengan herbisida topramezone pada tahun 2005, dan tembotrione pada tahun 2007. Dalam penggunaannya, telah direkomendasikan untuk melakukan pencampuran secara tank mix dengan herbisida atrazin untuk meningkatkan kinerja produk.
Secara harga dibandingkan dengan herbisida sejenis, produk Gisentro sangat kompetitif dan lebih terjangkau. Kalau dibandingkan dengan biaya tenaga manual penggunaan herbisida ini sangat praktis dan mempunyai keunggulan kecepatan pengendalian dan penting lagi herbisida ini bersifat selektif.
Baca Info Produk yang lain:

Jumat, 03 Juni 2022
TANYA: APA BEDA ANTARA TANAMAN DAN TUMBUHAN
TANYA:
"Apa beda tanaman dan tumbuhan?"
Dalam pembahasan kegiatan pertanian, ternyata masih ada yang bingung dengan istilah tanaman dan tumbuhan.
Ada yang bilang tanaman padi - ada yang bilang tumbuhan padi.
Ada yang bilang tanaman jagung - ada yang bilang tumbuhan jagung.
Ada yang bilang tanaman karet - ada yang bilang tumbuhan karet.
Kalau menurut kamu apa jawabannya?
JAWABANNYA:
Sebenarnya dari penyebutannya saja kita sudah bisa membedakan. Kalau tanaman sudah pasti tumbuh, kalau tumbuhan belum pasti ditanam. Dari ini sudah mengerti?
Kalau tanaman adalah jenis yang kita budidayakan, ada proses perkembangbiakan dengan bantuan manusia. Penyiapan lahan, penyiapan bahan tanam, perawatan, dan pemanenan.
Kalau tumbuhan adalah jenis yang sudah ada dengan sendirinya di alam tanpa ada campur tangan manusia. Vegetasinya sudah asli ada di alam. Kalau bisa dibilang masih asli atau liar.
Jadi jangan salah dalam menyebutkannya ya kawan biar gak salah dan nanti bisa dikatawain orang.
Silahkan tanya apapun di kolom komentar agar dapat kami tanggapi. Terima kasih.

Kamis, 02 Juni 2022
Kisah - Kisah Sejarah Kota Lamongan Antara Fakta dan Mitos
