Selasa, 28 Juni 2022

PUPUK HAYATI BEDA DENGAN PUPUK ORGANIK, BUTUH SOLUSI PUPUK EFISIEN, PAKAI CAMPURAN PUPUK HAYATI


Selama ini petani kita sudah biasa menggunakan pupuk kimia yang secara tidak sadar ternyata asupan penggunaannya kalau tidak tepat lebih banyak terbuang dibandingkan dengan yang diserap tanaman. "Kok Bisa Begitu?"

Kalau kondisi harga pupuk yang mahal sekarang ini, jika pupuk dibeli tapi banyak yang terbuang kira-kira akan sangat memberatkan Petani. 

"Apa ada penjelasannya mengenai pupuk terbuang ini?"



Menurut penelitian, jumlah pupuk N atau kita biasa mendapatkannya dari unsur pupuk Urea yang di aplikasikan oleh petani ternyata sejumlah 40-70% nya terbuang dengan sia-sia. Hal ini disebabkan karena aplikasi petani yang tidak tepat dosis dan tidak tepat waktu. Ibaratnya ketika tanaman membutuhkan unsur N dalam jumlah tertentu misalkan satu sendok, tapi yang diberikan satu ember....ya banyak yang hilang atau leaching terbawa air atau menguap karena panas.

Celakanya lagi, penggunaan unsur N yang terlalu tinggi malah menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan penyakit dan jamur. Penggunaan pupuk tinggi N menjadikan jaringan daun menjadi lunak dan akan membuatnya gampang rusak. Kerusakan jaringan  daun inilah yang menyebabkan tanaman akan mudah terserang jamur dan penyakit.

Unsur N dari pupuk perlu dirombak terlebih dulu agar dapat mudah diserap tananaman, dari tidak tersedia harus dibuat tersedia. 

"Kalau begitu  sebenarnya pupuk itu pemberiannya harus secukupnya saja ya, sesuai kebutuhan? tidak perlu banyak banyak?" tanya wak doyok. 

"Bukannya kalau daunnya belum biru, pupuk ureanya masih kurang.....aku ngasihnya 1 ton sehektar kata wak doyok bangga.

"wkwkwk...kalau satu ton ya klenger tanamannya....Bener gk Pak Purbo" sahut bejo.

"Kalau yang bener secukupnya Yup, tepat itu" Jawab Pak Purbo mantri Pertanian dari PSG. Penggunaan pupuk N bisa dilihat dengan melalui ini "BWD" Bagan Warna Daun. "Kalau posisinya sudah hijau ini...sudah cukup tidak perlu ditambah" jelas Pak Purbo. 

"Ayo kita ke saung saja Bapak-bapak" ajak Pak Purbo pada rombongan petani binaan Petrosida.

"Sudah pada tau tentang mikroba penambat N, Pelarut P dan Pelarut K Belum?" tanya Pak Purbo. 

"Belum Pak, makanan apalagi itu?" kalau kami taunya ya Pupuk Hitam Putih, Kalau Pupuk Merahnya paling buat tambahan karena harganya paling "MIHIL"......gr..gr...gr....Ketawa rombongan memecah suasana. 

"Pupuk itu ada tiga macam Bapak-bapak, ada pupuk kimia yang biasa kita gunakan, pupuk tunggal urea, pupuk phospat (Sp-36, TSP), pupukKalium (KCL), dan ada pula yng kita kenal dengan pupuk majemuk NPK (Phonska, Pelangi, Pak Tani, Tiara, dll)"

"Kalau pupuk Organik ada Kohe Ayam, Sapi, Kelinci, Pupuk Hijauan butiran atau cair" biasa juga ada yng disemprot seperti urine kelinci, dll. Cuman sekarang ada juga yang sudah buatan pabrik..ada yang tau?" tanya Pak Purbo. 

"Petroganik pak, Sidanik, Baktenik..." jawab Pak Teten. 

"Tepat, dan Satu lagi yang tidak boleh ketinggalan itu pupuk Hayati....atau pupuk mikroba" seru Pak Purbo.

"Memangnya pupuk mikroba itu penting Pak? Caranya bagaimana?" tanya Wak Amin.

"Sobat tani perlu mengenal Pupuk Hayati isinya mikroba penambat N atau yang biasa di sebut Azotobacter, rhizobium, bradyrhizobium, nitrosomonas, dll...intinya mikroba Bakteri penambat  nitrogen  merupakan  bakteri  yang  mampu  memfiksasi  nitrogen  bebas  menjadi amonium atau nitrat, sehingga dapat diserap oleh tanaman" jelas PakPurbo disambut anggukan group petani di saung itu. 

"Kalau pelarut P dan pelarut K itu fungsinya untuk memudahkan melarutkan unsur phospat dan Kalium di dalam tanah sehingga mudah diserap oleh tanaman. Phospat dan Kalium itu kan kategori batuan, kalau dia tidak dilarutkan akan selamanya menjadi onggokan di dalam tanah dan tidak akan bisa terurai. Bisa semakin keras tanahnya...sadar atau tidak kalau lahan sawah bapak-bapak semakin lama semakin keras lapisan olahnya dan meskipun sudah ditambahkan pupuk banyak, pertumbuhan tanamannya tidak bisa maksimal." 

"Kalau Mikroba pelarut P dan K jenisnya apa Pak, mungkin bisa dijelaskan?" sahut Pak Dimas dan Pak Teten. 

"Mikroba Pelarut P contohnya: Pseudomonas, Micrococcus, Bacillus, Azotobacter, Microbacterium dan Flavobacterium, Aspergilus, dll"

"Mikroba Pelarut K contohnya: Pseudomonas fluoresncense"Supaya gak repot-repot, kalau produknya apa...ini kalau gak pingin repot, beli saja pupuk pupuk ini... Belinya di kios setempa.. 

1. Petrobiofertil 


Pupuk hayati dengan kandungan 6 mikroba indogenous Indonesia, mikroba dengan fungsi meningkatkan perkembangan tanaman sebagai penambat N, Pelarut P dan K dan pemacu kecepatan tumbuh.

Mikroba penambat N dan penghasil zat pengatur tumbuh 

1. Azospirilium sp. 

2. Azotobacter sp. 

3. Pseudomonas sp.

Mikroba pelarut fosfat 

4. Aspergillus sp, 

5. Penicillium sp.


Mikroba perombak bahan organik 

6. Streptomyces sp.


Bahan pembawa : Mineral dan Organik


2. Potensida


Pupuk hayati dengan kandungan 4 mikroba indogenous Indonesia, mikroba dengan fungsi meningkatkan perkembangan tanaman sebagai penambat N, Pelarut P dan K dan pemacu kecepatan tumbuh. 

Kandungan mikrobanya : 

Bacillus sp 5,3 x 107 cfu/g; 

Azospirillum sp 2,6 x 107 cfu/g; 

Pseudomonas sp 3,4 x 107 cfu/g; 

Streptomyces sp 1,1 x 107 cfu/g;

Dapat diaplikasikan melalui perlakuan benih maupun bisa pada kondisi bibit dan masa pertumbuhannya. Meningkatkan penyerapan hara dan produktivitas tanaman dan dapat diaplikasikan pada hampir semua jenis tanaman. 

 

3. Petrikaphos 



Pupuk hayati dengan kandungan 2 mikroba indogenous Indonesia, mikroba dengan fungsi meningkatkan perkembangan tanaman sebagai penambat N Bradyrhizobium japonicum, dan Pelarut P Aeromonas punctata

Dapat diaplikasikan melalui perlakuan benih maupun bisa pada kondisi bibit dan masa pertumbuhannya. Meningkatkan penyerapan hara dan produktivitas tanaman. Lebih cocok untuk tanaman kacang-kacangan seperti kedelai , dll.

 

4. Petrogladiator.

Masih ada satu lagi dekomposer yang unggul merombak bahan organik supaya lebih mudah diserap tanaman. Mempercepat proses dekomposisi atau pelapukan unsur organik yang ada dilahan sehingga lebih cocok sebagai media tumbuh tanaman serta mampu menghindarkan dari potensi pertumbuhan penyakit di lahan akibat pupuk atau media yang kurang matang.



Penggunaan pupuk hayati biasanya dapat dilakukan dengan aplikasi melalui pencampuran benih, pencampuran pupuk atau pas pengolahan lahan persiapan media tanam.  Disesuaikan saja.. Untuk dekomposer dapat di campurkan dengan bahan organik utk mempercepat kelapukannya

"Apa mikrobanya tidak mati kalau di campur pupuk?"Mikroba jika berinteraksi dengan tanah dia akan berkembangbiak dan bertumbuh. Asalkan penggunaannya langsung dan tidak di kemas dalam satu wadah dalam tempo yang lama dengan pupuk kimia, dijamin mikroba masih aktif. 

Kenalan dulu dengan produknya, untuk pembahasan detailnya satu persatu akan dijelaskan pada materi berikutnya...ikuti terus di website ini...Produktivitas meningkat dengan solusi hemat. 


Maju Bersama Petani,

Petani Sejahtera Bangsa Berjaya. 



Baca juga Info Selanjutnya: 

Tips Saat Pestisida Mahal






Senin, 27 Juni 2022

TIPS SAAT PESTISIDA MAHAL, BAGAIMANA SEHARUSNYA?



Tiga bulan terakhir ini para petani di seluruh dunia,tidak terkecuali di Indonesia mengalami lonjakan harga pestisida dan pupuk yang sangat tinggi. Biang kerok yang dianggap sebagai penyebabnya adalah Perang Rusia - Ukrania yang berdampak pada pasokan gas di negara-negara produsen bahan baku pestisida. Dengan keterbtasan suplai akibat pelarangan ekspor dan impor dari negara yang bertikai itu menyebabkan biaya operasional produksi pupuk dan pestisida meningkat tajam.

Klop sudah...setelah sekian lama pasokan bahan baku terkendala Covid, sekarang ditambah dengan perang Rusia - Ukraina semakin memperparah keadaan. Terus bagaimana nasib petani kita? Seberapa besar dampaknya ke kesejahteraan petani?

Memang kita bukan termasuk dua negara yang berkonflik itu, tapi kondisi dampak sangsi embargo yang diberika Amerika dan negara-negara Eropa ikut berimbas pada nega kita Indonesia tercinta.

Bagaimana menyikapinya?
Sesuai hukum pasar, hukum supply and demand....hukum permintaan dan penawaran, secara kebutuhan sebenarnya jumlah kebutuhan di pasar tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya mengingat tahun ini adalah tahun yang memiliki kondisi hampir sama dengan curah hujan yang cukup sepanjang tahun. Kemarau yang ada adalah kemarau basah yang cenderung meskipun sudah memasuki kemarau nyatanya mash sering turun hujan. di satu sisi adalah berkah buat petani karena mereka bisa menanam sepanjang tahun dan di sisi yang lain dengan tingginya kebutuhan tidak diimbangi dengan ketersediaannya maka harga-harga saprodinya meningkat tinggi. 

Pupuk, Pestisida, Alat Pertanian terkerek naik dengan meningkatnya biaya operasiona pembuatannya.
Sebagai petani yang sangat tergantung pada nilai tukar atas modal yang dikeluarkannya, petani - petani kita tidak dapat bertahan jika tidak pintar menerapkan strategi dan memutar otak. Harga pupuk, harga pestisida dan harga benih melonjak tajam dan mirisnya hal itu tidak diikuti dengan harga jual komoditi.




Sebagai petani dengan modal terbatas, mayoritas petani kita harus jeli dalam melakukan penghematan dan tepat dalam memilih pemenuhan kebutuhan saprodinya. Beberapa jenis Herbisida, Insektisida dan Fungisida mengalami pelonjakan harga yang tajam, ditambah lagi harga pupuk dan benih. "Mumet Ora?" Mumet lah, masa enggak" 

"Terus bagaimana..." bagi tips-tipsnya dong....

1. Kalkulasi secara tepat. (Tepat waktu, Tepat jenis, Tepat sasaran, Tepat dosis, Tepat mutu, Tepat cara). Ingat ini kunci utamanya. Jangan salah supaya hasilnya efektif dan efisien tidak menyebabkan pemborosan.

2. Gunakan kombinasi bahan yang tersedia. Adakalanya penggunaan bahan secara kombinasi dapat memperkuat efek pestisida dan dapat memperingan takaran sehingga penggunaannya lebih hemat dan ramah di kantong.

3. Pilih kualitas bukan karena merk atau harga tinggi. Efektifitas tidak selalu dilihat dari merk dan harga. Banyak produk berkualitas yang notabene harganya jauh lebih terjangkau dan tidak harus selalu mahal. Pahami jenis bahan aktif dan konsentrasinya, dan ingat kategori 6 Tepatnya. Pilih dari perusahaan yang jelas.

4. Produk asli bukan abal-abal. Adakalanya jalur distribusi resmi adalah jaminan produk asli. Biasakan membeli pestisida di outlet yang sudah kita ketahui jaminan keasliannya bukan asal beli dengan pertimbangan murahnya. Sering produk aspal disinyalir dibuat dengan menggunakan kemasan asli bekas pakai dan di isi dengan pestisida yang tidak sesuai konsentrasinya atau di encerkan. Harus berhati-hati ya....waspadalah...waspadalah...waspadalah. 



Selama ini produk  pestisida Petrosida Gresik dikenal sebagai produk dengan kualitas baik denga harga yang sangat terjangkau. Sebagai produsen anak perusahaan Petrokimia Gresik memberikan jaminan secara kualitas dan kinerja pestisidanya jelas tidak abal-abal. 

Sekali mencoba pasti jatuh cinta...karena ternyata produk hebat bisa di dapat dengan harga hemat. 

Catat beberapa produk andalannya yang dijamin harganya bersahabat dan ramah dikantong: "Teballo 250 SL, Emazo 75 EC, Sidatan XR 525 SL, Siodan 20 WP, Sidabin 200/150 SC,  Sidamethrin 50 EC, Seetop 525 SL, Sidafos 480 SL, Guella 12,5 PA".....dan masih banyak jenis pestisida lainnya. Yuk sebutkan jenis-jenis yang pernah anda gunakan.....

Yuk cintai produk dalam negeri, produk produksi anak bangsa yang terjamin kualitasnya dan terjangkau harganya. Produk hebat ternyata juga ada dengan harga hemat...



Petrosida Jagonya 

Baca juga info lainnya:




 


Rabu, 08 Juni 2022

Hantu Pengendara Kuda Tanpa Kepala



Kisah hantu kusir delman tanpa kepala ini memang santer beredar sejak lama, kalau kami mengetahuinya sekitar tahun 70 an, sekitar lingkungan kami begitu memasuki malam akan menjadi kampung mati. Pintu rumah-rumah tertutup dan  lampu-lampu rumah akan dimatikan. Memang kampung kami dari asal cerita sejarahnya "sangar" mengingat legenda menunjukkan kisah menyeramkan itu muncul dari zaman sejarah kolonial dulu. 

Cerita berawal dari seorang arif yang dalam sejarah hidupnya memiliki banyak jasa dalam membela jelata dari perbudakan dan kemiskinan jaman itu.

Sebutlah dia Mbah T dan Mbah L. Keduanya adalah trah keluarga keraton yang tidak segan membela rakyat kecil. Hampir setiap malam mereka berdua bersama sama membagikan makanan dan uang ke rakyar miskin di lingkungan itu. 

Sampai pada kondisi ketika kereta itu tertangkap Belanda dan keduanya dieksekusi ditembak dan di penggal kepalanya. 
Pada kondisi akhirnya keduanya harus mati dihadapan tentara Belanda dan salah satunya dengan kondisi kepala terputus terkena gorokan mister-mister Belanda.

Sebelum genap 40 harinya ternyata lewat tengah malam suara kereta kuda yang biasa di pakai keduanya kerap terdengar melewati jalan-jalan gelap sekitar kampung. Cerita beberapa orang warga yang menjumpai ghaib itu menuturkan kereta itu nampak berjalan dengan kusir yang tidak memiliki kepala...

Dan anehnya bentuk badan ghaib tanpa kepala itu juga masih kerap meninggalkan sembako dan harta di depan rumah orang-orang kampung yang kekurangan.

"Cring-cring--cring---cring----cring"

Pada masa kecil kami memang cerita itu dianggap sebagai dongeng untuk menakuti kami yang masih kecil agar tidak bermain di luar rumah ketika malam. Tetapi memang saat malan kami kerap mendengar suara delman yang berjalan di jalan-jalan sekitar kampung kami.

Kalau kamu berasl dari Lamongan dan mendengar kisah ini mungkin kamu masih satu daerah dengan penulis.
Sekarang dengan kondisi kampung yang sudah menjadi kota dengan cahaya terang benderang seakan menghilangkan kisah-kisah itu dan menggantinya dengan kisah kisah masa kini.

Masih dari lokasi yang sama, memang cerita ini bermula dari Sudin warga kampung yang kerjaannya mencari '"kijing" sejenis kerang air tawar yang banyak hidup di lingkungan telaga. Entah waktu itu bagaimana ceritanya beberapa kejadian menyebutkan ada beberapa orang yang hilang di telaga itu. Ada yang bilang di makan "kalap" sejenis hantu air yang sering menjelma seperti manusia biasa yang sering terlihat di sekitar telaga. Kadang dia meminta tolong orang yang lewat dan mengajaknya masuk ke air. 

Pernah satu waktu telaga itu kering airnya dan ternyata baru diketahui kalau di dasar telaga banyak terdapat sumur kuno yang dalam. Warga yang hilang diasumsikan tersedot di lubang sumur itu dan mati tenggelam. 
Cuman yang aneh menurut pengakuan warga ada penemuan ikan beranting emas dan sempat diambilnya dan di bawa ke rumah.

Ketika malam ikan itu menemuinya dalam mimpi dan memintanya untuk mengembalikannya ke dalam telaga atau dia dan keluarganya akan mendapatkan musibah.
Karena mimpi yang aneh itu besoknya subuh-subuh dia mengembalikan ikan beranting emas itu ke telaga dan anehnya pagi itu tiba-tiba banyak ikan-ikan besar yang menapakkan diri dan menepi sehingga warga itu bisa menangkapnya dngan mudah.
Sekaan akan sebagai ucapan terima kasih ikan beranting emas itu kepada warga yang menemukan dan mengembalikannya.

Cerita-cerita seperti ini dulu banyak di sekitar kita, apa ada kisah yang menarik di sekitarmu lur...yuk ceritakan di komentar. Berbagi kisah menarik dengan yang lain.

Selasa, 07 Juni 2022

GISENTRO, GULMA BINASA JAGUNG TUMBUH LUAR BIASA


Dalam budidaya tanaman Jagung, selain hama dan penyakit, Gulma adalah masalah yang tidak bisa dianggap ringan. Berdasarkan data penelitian, penurunan hasil akibat keberadaan gulma dapat mencapai 95 % jika tidak ditangani.

Kendala yang ada selama ini adalah tenaga untuk penyiangan gulma di tananaman Jagung membutuhkan biaya besar. Penggunaan herbisida glifosat dan parakuat selama ini dianggap dapat menekan pertumbuhan gulma tetapi memiliki resiko toksisitas tinggi jika tidak sesuai dengan cara penggunaannya.

Penggunaan herbisida kontak (Parakuat = Sidaxon dan Liuxon) lebih praktis tetapi syarat penyemprotannya harus menghindarkan dari titik tumbuh jagung agar tidak menyebabkan kematian tanaman budidaya itu.

Bagaimana dengan herbisida sistemik (Glifosat = Sidafos, Sidastar, dll) ?

Herbisida sistemik ini cenderung lebih beracun pada tanaman dibandingkan dengan Parakuat yang bersifat kontak. Penggunaannya pada pengendalian gulma dapat dilakukan di awal budidaya pada persiapan lahan dan dapat pula di aplikasikan pada kondisi tananaman jagung sedikit tinggi atau lebih dari usia 45 hari pada sela-sela tanaman. 



Tapi perlu di ingat 

"INGAT, INGAT, INGAT"

Penyemprotan herbisida sistemik pada gulma tanaman jagung harus dihindarkan mengenai bagian tanaman jagung secara langung. Hal ini disebabkan sifat sistemik herbisida ini dapat memasuki jaringan tanaman dan ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman. 

Kenapa dihindari karena dapat menyebabkan kematian tamaman pokok dan mengering hingga ke akarnya.

Untuk solusinya bagaimana ?

Biasanya petani yang kreatif akan menambahkan corong pada spuyer nozzle sprayernya sehingga sebaran droplet dari nozzle sprayer akan terbatas dan tidak mengenai tanaman pokoknya.

"Waduh, ngeri kang..kalau salah semprot jagungnya bisa mati"

"udah di koret aja pakai sabit dan cangkul" seru Tarmin petani jagung di desa jabung Lampung Timur itu.

"Wah, kuno....ini pakai saja Gisentro..dijamin gulma mati..tanaman jagung sehat - tumbuh selamat....Gulma binasa jagung tumbuh luar biasa.



Gisentro memiliki bahan aktif ganda yaitu Atrazin dan Mesotrion keduanya bekerja secara sinergi dengan menghambat pembentukan zat hijau daun sehingga gulma tidak dapat tumbuh karena klorofilnya dihilangkan, gulma akan memutih dan akhirnya kuning terus mati.

Hebatnya lagi gisentro ini tergolong selektif, artinya dia tidak berdampak pada tanaman pokoknya karena dampak penghilangan klorofilnya tidak berpengaruh pada pokoknya yang termasuk tanaman besar.

Kendati demikian, kejadian keracunan bisa saja terjadi. dan untuk mencegah/ menghindari tanaman pokoknya  keracunan jika terjadi overdosis, perhatikan pemakaiannya ya.


Pastikan tanaman jagung yang akan kita kedalikan gulmanya berusia 15-20 hari lebih.

Penyemprotan pada kondisi lahan lembab dan usahakan  penyemprotan di lakukan di sela tanaman saja untuk menghemat penggunaan herbisidanya. Takaran dosisnya juga harus sesuai ya....

Gisentro 560 SC memiliki kandungan mesotrion lebih tinggi menghasilkan daya kendali gulma lebih baik. 

"Dari sisi harga bagaimana?"

"Bisa diadu gak perlu ragu"


Kenali bahan aktifnya...

Bahan aktif Atrazin dan Mesotrion adalah bahan aktif yang bekerja melalui aliran tanah, artinya dia akan bekerja meresap dalam melalui tanah dan menuju akar. 

Atrazin 

bersifat sistemik dan bekerja melalui penyerapan pada akar dan disebarkan ke seluruh jaringan gulma, sangat efektif apabila digunakan pada saat gulma tumbuh aktif. Atrazin dapat menghambat proses fotosintesis sehingga akan mematikan pertumbuhan daun gulma sehingga daun gulma akan nampak keputihan dan lama kelamaan mengering.

Atrazin bersifat pra dan purna tumbuh sehingga mampu mengendalikan sebelum gulma tumbuh maupun ketika gulma sudah tumbuh di awal.

Pastikan tanah agak lembab atau sedikit basah dan tidak tergenang. Ini perlu dikondisikan agar atrazin dapat mudah turun dan diserap akar gulma pengganggu. Pada kondisi gulma awal berkecambah akan sangat mudah dikendalikan dengan herbisida ini.

Mesotrion 

Mesotrion adalah jenis herbisida baru dalam kelompok triketon dan efektif terhadap spesies yang resisten terhadap herbisida triazin dan herbisida penghambat ALS (Acetolactate synthase). Secara umum mesotrion bertindak sebagai penghambat pigmen (Hanh and Paul, 2002). 




Mesotrion terdaftar sebagai herbisida baru yang diaplikasikan pratumbuh untuk pengendalian gulma dengan menghambat pembentukan dioksigenase 4-hydroxyphenylpyruvate (HPPD) pada tahun 2001 bersama dengan herbisida topramezone pada tahun 2005, dan tembotrione pada tahun 2007. Dalam penggunaannya, telah direkomendasikan untuk melakukan pencampuran secara tank mix dengan herbisida atrazin untuk meningkatkan kinerja produk.


Secara harga dibandingkan dengan herbisida sejenis, produk Gisentro sangat kompetitif dan lebih terjangkau. Kalau dibandingkan dengan biaya tenaga manual penggunaan herbisida ini sangat praktis dan mempunyai keunggulan kecepatan pengendalian dan penting lagi herbisida ini bersifat selektif.



Herbisida selektif tetap memiliki keterbatasan ya kawan, untuk beberapa kondisi akan dijumpai sedikit stagnasi apabila dosisnya terlalu tinggi atau bila kondisi lahan terlalu kering. Efektifitas herbisida pada umumnya juga tetap terpengaruh dengan kondisi curah hujan tinggi, oleh karena itu perlu di perhatikan upayakan tidak terkena hujan/ tidak turun hujan 4-5 jam setelah aplikasi biar herbisida bekerja maksimal.


Baca Info Produk yang lain:

Budidaya Organik Pakai Phonska Alam dan Sidanik

Jumat, 03 Juni 2022

TANYA: APA BEDA ANTARA TANAMAN DAN TUMBUHAN

 


TANYA: 

"Apa beda tanaman dan tumbuhan?"


Dalam pembahasan kegiatan pertanian, ternyata masih ada yang bingung dengan istilah tanaman dan tumbuhan. 


Ada yang bilang tanaman padi - ada yang bilang tumbuhan padi. 

Ada yang bilang tanaman jagung - ada yang bilang tumbuhan jagung.

Ada yang bilang tanaman karet - ada yang bilang tumbuhan karet.


Kalau menurut  kamu apa jawabannya?


JAWABANNYA: 


Sebenarnya dari penyebutannya saja kita sudah bisa membedakan. Kalau tanaman sudah pasti tumbuh, kalau tumbuhan belum pasti ditanam. Dari ini sudah mengerti?

Kalau tanaman adalah jenis yang kita budidayakan, ada proses perkembangbiakan dengan bantuan manusia. Penyiapan lahan, penyiapan bahan tanam, perawatan, dan pemanenan.


Kalau tumbuhan adalah jenis yang sudah ada dengan sendirinya di alam tanpa ada campur tangan manusia. Vegetasinya sudah asli ada di alam. Kalau bisa dibilang masih asli atau liar.


Jadi jangan salah dalam menyebutkannya ya kawan biar gak salah dan nanti bisa dikatawain orang.


Silahkan tanya apapun di kolom komentar agar dapat kami tanggapi. Terima kasih.



Kamis, 02 Juni 2022

Kisah - Kisah Sejarah Kota Lamongan Antara Fakta dan Mitos








"Asli dari Lamongan Sedulur?"

Mungkin banyak yang bilang ada yang unik dengan adat kota ini.

"Pernah dengar cerita-cerita ini atau belum?"

Kalau di daerahmu, biasanya laki-laki pasti yang melamar perempuan.

Berbeda dengan kebanyakan daerah lain, kalau di kota Lamongan, adatnya perempuannya yang melamar, bukan yang laki-laki.... 

"Loh, apa iya, beneran?"

"Betul itu", khususnya di masyarakat aslinya. Kalau di kota Lamongan begitu adatnya, jadi jangan heran kalau di Kota ini biasanya yang mendatangi melamar ke rumah itu keluarga perempuan ke keluarga laki-laki.

"Masih ada lagi sekitar mitos jodoh".
Lelaki asal Lamongan dilarang menikah dengan gadis asal Kota Kediri. Terus apa hubungannya kalau Pria Lamongan dilarang untuk menikahi perempuan Kediri?

Ada kisah di sejarah zaman dahulu yang menyebutkan hal itu tabu atau pamali jika ada laki-laki dan perempuan dari kedua kota itu dijodohkan, ada cerita sejarahnya di masa lalu yang menyebabkan pantangan itu muncul.

"Bagaimana kalau dilanggar pantangan itu"
"Ya kalau dilanggar biasanya keluarganya tidak akan berlangsung lama dan banyak musibah, silahkan kalau mau percaya atau tidak"
"Hehehehe...."

Sebagai orang Lamongan, penulis akan bercerita tentang kisah-kisah itu. Awal mula budaya wanita melamar adalah ketika masa jaman perang antara kerajaan majapahit dan kerajaan kediri. 

Untuk menggalang kekuatan Adipati Kediri yang pada masa itu memiliki anak gadis kembar bernama Andansari dan Andanwangi ingin memperluas kekuasaan kerajaannya dengan menggandeng Adipati Lamongan waktu itu yang dikuasai oleh Raden Panji Puspo kusumo yang masih keturunan raja Majapahit ke 14 Prabu Hayam Wuruk. 

Pada masa itu Raden Panji Puspo Kusumo memiliki dua anak kembar laki-laki yang bernama Laras dan Liris. 

Sebagai persyaratan pernikahan itu, Adipati Lamongan meminta beberapa hal yang harus dipenuhi oleh adipati Kediri. 
1. Meminta agar andansari dan andanwangi memeluk agama Islam.
2. Pihak kediri harus melamar dengan membawa hadiah gentong air dari batu dan tikar lontar.

Dari kisah inilah kenapa adat wanita melamar bermula.
pada saat rombongan Kediri telah sampai di Telaga Bandung, pada waktu itu rombongan terhalang banjir yang mengharuskan rombongan berjalan kaki karena kuda-kuda yang membawa putri-putri adipati itu tidak mau berjalan di air yang dalam.

Pada saat dua orang putri itu hendak melewati air maka mereka mengangkat kain jariknya dan tidak sengaja mata telik sandi yang diutus oleh adipati Lamongan bersama rombongan pangeran Laras Liris melihat kedua kaki putri itu nampak berbulu panjang dan hal itu menjadikan kedua pangeran Laras dan liris tidak berkenan dan menolak rencana lamaran itu.

Karena rasa malu kedua putri dari Kadipaten Kediri itu mati bunuh diri dan menyebabkan kemarahan Kadipaten Kediri.
Karena kemarahan tolakan lamaran itu, adipati kediri akhirnya menyerang lamongan dan perang yang berlangsung akhirnya menyebabkan kedua pangeran Laras dan Liris terbunuh.
Dari kejadian itu akhirnya Adipati Panji Puspo Kusumo bersumpah tidak akan dan melarang untuk berbesan/ menikahkan warga dari Lamongan dengan Warga Kediri.

Untuk mengenang kejadian berdarah itu maka diabadikanlah nama kedua putri dan pangeran kembar itu menjadi nama jalan di Lamongan. Jalan andansari - Andanwangi dan Jalan Laras Liris.


Nah, sedulur sudah tau kisah itu kan...bagian dari sejarah entah itu Fakta atau Mitos.

Selain kisah tentang jodoh itu, masih ada satu lagi tentang ikan lele....

Seperti yang kita ketahui, banyak warga Lamongan yang merantau berjualan warungan...biasanya jualan ayam penyet, tempe penyet atau lele sambel. 

Tapi anehnya kenapa orang Lamongan meskipun jualan ikan lele, tapi mereka tidak mau atau tidak boleh makan ikan lele?...

Menurut kepercayaan masyarakat Lamongan, lele itu jelmaan leluhur orang lamongan yang berjasa pada masyarakat dan jika pantangan itu dilanggar maka dia akan mengalami kelainan kulit "belang" biasanya orang menyebutnya atau "vitiligo" istilah kedookterannya.

Pada zaman penjajahan Belanda dulu alkisah ada bangsawan sakti yang memiliki kebiasaan menolong rakyat miskin dengan menjadi maling harta orang-orang kaya yang jahat dan menindas rakyat.
Kebiasaannya itu dengan menyatroni rumah orang-orang kaya yang biasanya pelit dan culas...kalau dimintai sedekah oleh orang orang miskin malah menghardik dan menghina.

Nah, maling sakti ini yang seringkali mengambil kekayaan orang-orang culas itu dan membagikannya kepada orang-orang yang kesusahan. Beras, jagung, Singkong, emas, kepeng...ya di taruh begitu saja di depan rumah orang yang miskin dan biasanya dia menaruhnya pada dini  hari saat kebanyakan orangpulas tertidur.

Pada satu saat pemerintah Belanda masa itu mengejar maling sakti itu hingga memojokkannya pada sebuah telaga. Dia menceburkn diri di air dan tidak keluar-keluar, hingga keesokan harinya..dan mungkin sudah dianggap mati. Tapi anehnya sejak kehilangan maling sakti itu, di telaga muncul ikan lele itu yang dianggap penjelmaan si maling sakti.
Makanya sebagai rasa terima kasih masyarakat jaman itu mereka dan anak turunnya bersumpah dna berjanji untuk tidak memakan ikan lele.
Sesuai sumpah itu bagi oran yang melanggar akan mendapatkan hukuman berkulit belang......

Demikian sedulur kisah dari Lamongan Kota Kelahiranku.....

TAMAT



Baca juga kisah yang lain: