Selasa, 28 Maret 2023

Bukti Keberhasilan Mengatasi Tanah Masam Pakai Saptabio, Saptabio, Saptabio



Kendala yang dihadapi oleh petani pada musim tanam ke-2 selain dengan bermunculannya serangan hama wereng dan penggerek batang adalah muncul asem-asemen atau yang sering disebut petani lahan "ambles/ amblas". 

Kondisi tanah masam pH di bawah 7 (tujuh) memperparah kondisi pertumbuhan tanaman. Padi yang berada pada kondisi masam akan mengalami pembusukan akar dan pada  akhirya akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat lalu menjadi mati. Sering kita jumpai di lahan sawah adalah tanaman akan nampak menguning dan lama2 akan melayu. 



Kalau dilakukan pencabutan akan dijumpai terjadi pembusukan pada bagian akarnya. Hal ini diperparah dengan ketidaktahuan petani yang segera menambahkan pupuk dengan harapan tanaman akan pulih akan tetapi justru tanaman tidak semakin baik tapi semakin ambles mempercepat kematiannya. 


Sebenarnya apa yang terjadi?

Pada kondisi lahan yang lebih sering tergenang dan dengan pengolahan lahan minimal akan sangat rentan terjadinya asem2an. Kondisi pelapukan sisa jerami pada musim tanam sebelumnya pada musim tanam ke-1 yang kurang baik (sebagai akibat petani langsung melakukan pengolahan kembali paska pemanenan) disinyalir menjadi salah satu sebab dominan kejadian ini. 



Sebagai anjuran memang sebaiknya petani melakukan pengolahan lahan sempurna dengan membajak kembali lahan dan membenamkan sisa jerami ke tanah serta memberikan cukup waktu untuk serasah sisa jerami terdekomposisi sempurna. Cara pengembalian jerami ke lahan juga dapat dibarengi dengan pemberian dekomposer untuk mempercepat tingkat pelapukan sisa material organik yang terdahulu. Pemberian pupuk dekomposer semisal Petrogladiator atau penambahan kaptan untuk mereduksi sifat kemasaman tanah dinilai cukup berhasil mengatasi kendalam tanah masam ini.

Pada budidaya tanaman sekarang ini sudah dikenal pupuk hayati yang memiliki multifungsi. Selain berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik, pupuk ini dapat merombak material pupuk menjadi lebih tersedia agar lebih mudah diserap tanaman. Kandungan metabolit yang dihasilkan oleh mikroba yang  terkandung di dalamnya mampu berfungsi sebagai ZPT dan bahkan ada yang sudah  memiliki kemampuan anti patogen. 



Di antara jenis pupuk hayati yang terbaru saat ini dengan kandungan 7 mikroba Indogenous Indonesia yang tentunya sudah terbukti tahan dengan iklim negara di khatulistiwa telah mampu dihasilkan oleh salahsatu cucu perusahaan usaha BUMN Pupuk Indonesia yaitu Petrosida Gresik. 

Dikenal dengan nama "Saptabio" yang merupakan simbol (7) tujuh mikroba dan hayati/bio, produk ini telah terbukti mampu meningkatkan hasil budidaya tanaman pada bermacam komoditi. Fungsi pupuk hayati ini selain pelarut organik yang handal (dekomposer), penambat unsur Nitrogen, pelarut Kalium dan Phospat, Unsur Fitohormon/ ZPT yang menjadi booster tanaman juga memiliki kemampuan anti patogen. 



Fungsi dari pupuk ini dapat dibuktikan oleh petani pembudidaya yang telah menggunakannya. Dari pemaparan dan pengamatan langsung di lapangan, pupuk Saptabio dapat mengoptimalkan penyerapan pupuk. Jika penggunaan pupuk urea, phospat dan kalium yang selama ini disinyalir banyak terbuang atau tidak terserap oleh tanaman dapat di larutkan menjadi mudah terserap dan termanfaatkan secara optimal. Dengan kata lain maka penggunaan pupuk dapat lebih efisien dan dapat dikurangi sesuai kondisi tanaman. 

Hal lain yang nampak adalah dari fisik tanaman yang lebih segar. Pada kebanyakan tanaman memasuki panen kenampakan tanaman akan mengering tetapi berbeda halnya dengan tanaman yang menggunakan pupuk ini akan nampak lebih segar dan hijau. Selain warna, kenampakan batang, lebar daun dan kemunculan bunga dan bakal buah lebih serempak, lebih banyak dan lebih berisi. Tidak seperti tanaman yang murni hanya menggunakan pupuk kimia, penggunaan pupuk hayati selain mereduksi pemakaian  pupuk kimia karena peningkatan keoptimalan penyerapan hara, hasil tanaman, dantingkat ketahanan dipenyimpanannya lebih baik. tidak mudah pecah dan busuk.



Fungsi fitohormon yang dihasilkan oleh komponen mikroba kandungannya menampilkan fisik tanaman dan hasil buah, bulir atau biji yang lebih segar, lebih besar dan lebih mengkilat. Hal yang juga disadari oleh para pengguna pupuk ini adalah minimnya serangan penyakit khususnya penyakit yang menyebar melalui tanah. Hal ini disebabkan karena keberadaan mikroba perombak selulosa yang memiliki kemampuan anti patogen streptomyces sp dan trichoderma sebagai salahsatu mikroba utama yang terkandung dalam Saptabio.

Dari hasil ubinan penggunaan Saptabio pada budidaya padi di lahan Desa Banjarsari Kecamatan Cerme Gresik di peroleh 7,36 kilo dan apabila dikalikan 1600 maka akan diperoleh tonase 11,8 Ton. Setelah dikali faktor koreksi 15 % maka diperoleh hasil sekitar 10,05 Ton. Hasil yang lumayan besar.


Dari lahan yang terkena asem2en ternyata dapat pulih dan menghasilkan panenan yang tinggi.


Bangga Jadi Petani, 

Bangga Pakai Produk Anak Bangsa

Gunakan Saptabio

Petani Sejahtera, Bangsa Berjaya


Baca lainnya:

Mengenal Nano Urea Pupuk Berteknologi

Senin, 20 Maret 2023

Program Focus Group Discussion (FGD) di Perusahaan





Mungkin pembaca sudah sering menyaksikan perbincangan di media televisi antara beberapa pakar dan narasumber dengan mengangkat tema teraktual. Tidak jarang perbincangan itu menjadi debat sengit yang berakhir dengan gebrakan meja dan hingga umpatan.
Eits...tapi sebenarnya perlu gak sih model seperti ini?
Dalam budaya kita sebenarnya penyelesaian masalah dengan dibicarakan secara musyawarah adalah hal yang telah menjadi budaya di masyarakat kita dan inilah yang menjadi cikal bakal sebutan FGD ini. Musyawarah ya FGD dalam bahasa modern.

Pembahasan masalah secara berkelompok memang dianggap perlu untuk mencari ide dan gagasan atau saran dari orang lain untuk penyelesaian masalah. Kalau bahasa lainnya diskusi atau FGD, Focus Group Discussion...Bahasa lainnya pembahasan masalah secara kelompok.

Dalam iklim perusahaan, banyak ditemui permasalahan di setiap unit. Masing-masing atasan atau pimpinan memiliki caranya masing-masing dalam penyelesaiannya. Jika di amati, pemimpin yang berpengalaman akan lebih banyak memberikan intruksi langsung, sedangkan pemimpin yang lebih mengedepankan diskusi akan melibatkan seluruh komponen untuk memberikan saran. Mana yang lebih unggul?

Dalam kondisi perubahan yang berlangsung seperti ini, pengalaman memang sesuatu yang penting akan tetapi dengan dinamika perubahan yang semakin cepat, konsep penyelesaian masalah dapat saja berubah dari pakem standartnya dan inilah yang membutuhkan diskusi penyelesaian bersama. 


Kalau dibuat perbandingan, karena lintas generasi dalam perusahaan sudah  sedemikian kompleknya membutuhkan aturan yang lebih fleksibel.
Masalah tidak sekedar diselesaikan dengan arahan topdown saja tetapi bottom up juga menjadi sesuatu keharusan sebagai pertimbangan. Kombinasi keduanya adalah yang terbaik. Di sinilah sebutan FGD itu dianggap penting untuk mencari permasalahan dan dibuat sebagai jembatan antar generasi. Sudah tidak ada lagi golongan lama atau golongan tua senior yang memaksakan kehendak kepada golongan lain yang lebih muda atau sebaliknya. 

Jika diamati, FGD dapat diselenggarakan pada masing-masing unit dan dapat pula berkolaborasi lintas unit. Bagaimana persyaratannya?

1. Perlunya Moderator

Dalam FGD, moderator dibutuhkan sebagai penengah. Kalau ditanya siapa yang berhak menjadi moderator tentunya harus disepakati apakah harus ditetapkan mutlak atau dapat dibuat bergantian. Moderator itu sifatnya hanya sebagai fasilitator dan tentunya tidak memutuskan. Semua dapat menjadi moderator asalkan tidak diragukan netralitasnya.

2. Dilaksanakan Melibatkan Unit Terkait

Dalam penetapan FGD tentunya  akan melibatkan pihak-pihak yang diharapkan kontribusinya baik sebagai pemegang kebijakan, pelaksana maupun pihak penilai. Semua dilibatkan karena tujuan dari kegiatan ini untuk mencari jawaban dari permasalahan dan kesepakatan pelaksanaan dan penyelesaiannya wajib dihormati dan disanggupi oleh semuanya. 

3. Menetapkan Jadwal dan Durasi

Dalam pelaksanaan FGD tentunya akan disepakati berapa lama setiap sesi ini dilaksanakan dan ditetapkan pula hasilnya akan dilaksanakan kapan dan bersifat temporer atau tetap. Hasil FGD dapat pula ditinjau kembali jika perlu dilakukan perubahan. Pelaksanaan dibuat berdasarkan jadwal dan dibuat berdasarkan tema yang disepakati serta masa berlakunya. Ini yang juga perlu di sepakati.

4. Penyusunan Notulen dan Keputusan Terlegitimasi

Setiap kali hasil keputusan dalam FGD wajib dinotulenkan dan wajib di pahami serta dilaksanakan oleh seluruh unit terlibat dengan sebaik baiknya. Kalau dibutuhkan sebaiknya hasil keputusan berdasarkan notulen dan di sahkan sebagai kesepakatan atau aturan bersama. Bahasa lainnya butuh pengesahan manajemen atau pihak yang memiliki otoritas.


5. Membutuhkan Tempat Pelaksanaan

Dalam melaksanakan FGD tentunya dapat dilaksanakan di mana saja baik di ruang rapat inernal ataupun di alokasikan di ruang rapat eksternal yang penting adalah pelaksanaannya dapat kondusif dan terjaga netralitasnya. Hasil keputusan bersama wajib dipatuhi tanpa ada paksaan, intimidasi dan penggiringan opini atau pendapat secara sepihak.

Apakah FGD hanya sebatas untuk penyelesaian masalah? Eits, nanti dulu...FGD ternyata bisa juga untuk melaksanakan penilaian kandidat. Kalau misalkan dibuat FGD kita bisa tau performance dari masing-masing kandidat dan kita bisa membuat grade tingkatan dari kualitas masing-masing. 

Bagaimana kawan, berminat untuk melaksanakan FGD di lingkungan kita?

Semangat maju membawa perubahan lebih baik. 

Berubah..
Berubah...
Berubah lebih baik....



Baca Selanjutnya: Sharing Knowledge Perusahaan
 

Budaya Sharing Knowledge di Perusahaan - Learning & Development Program




Selama ini kita mengerti perekrutan karyawan di seleksi dengan kemampuan sesuai dengan standart kebutuhan, akan tetapi bagaimana dengan kondisi karyawan eksisting?

Dengan adanya perkembangan ilmu dan dinamika dunia kerja, pengetahuan dan kemampuan karyawan dituntut untuk dapat mengikuti  dan menyesuaikan. 


Istilahnya, "Karyawan harus Up to date".

Hanya saja kondisi ini tentunya akan sebanding dengan biaya yang akan dikeluarkan. Peningkatan kemampuan karyawan akan sebanding dengan peningkatan produktivitas. Akan tetapi investasi awalnya jelas akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Bagaimana solusinya agar dua tujuan baik peningkatan kemampuan karyawan dan mengoptimalkan biaya dapat dilaksanakan. 


Mari kita bahas.


Dalam dunia kerja, perusahaan memang dapat saja menuntut karyawan untuk mengupgrade kemampuannya secara mandiri, akan tetapi porsi perusahaan dalam hal ini khususnya Departemen Sumberdaya Manusia memiliki peran yang sangat vital. Dengan pengalokasian anggaran untuk pendidikan yang memadai diharapkan perusahaan dapat memiliki kandidat-kandidat pekerja yang mumpuni. 

Beberapa metode yang dapat dilakukan perusahaan selain dengan pendelegasian karyawan untuk mengikuti kursus pelatihan dan magang kerja adalah dengan mengaktifkan kegiatan Sharing Knowledge dan Focus Group Discussion.

Sharing knowledge dianggap sebagai metode untuk mentransfer informasi dan pengetahuan dari satu individu ke banyak indvidu yang lain. Metode ini diharapkan selain untuk merangsang setiap kader berkontribusi lebih baik juga dipandang sebagai solusi murah dan mudah menularkan ilmu. Jika budaya sharing knowledge dapat diterapkan di perusahaan maka diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuan dengan langkah-langkah yang lebih sedikit membutuhkan biaya. Bagaimana caranya ?

Ada beberapa metode agar budaya sharing knowledge ini dapat efektif berjalan diperusahaan, diantaranya:


1. Dukungan kebijakan perusahaan

Program kerja agar dapat dilegitimasi oleh seluruh karyawan perlu didukung oleh kebijakan. Dalam hal ini tentunya peraturan perusahaan baik melalui Surat Keputusan, Memo ataupun Instruksi Direksi.

Hal ini sangat perlu disiapkan agar setiap pihak di perusahaan merasa wajib dan tidak enggan untuk terlibat. Kalau bisa penerapannya untuk seluruh jenjang dan level.


2. Penggunaan alat dan metode efektif

Penggunaan alat dan teknologi dapat digunakan baik sistem offline maupun online. Pemakaian gadget dalam format gambar, audio maupun video jamak dilakukan dan diharapkan dapat mendukung pelaksanaannya. Komunikasi via jaringan mampu menyelenggarakan pertemuan dalam lingkup dan jangkauan yang lebih luas semisal Zoom Meeting, video conference, dll.


3. Sediakan ruangan pelatihan khusus 

Perlunya ruangan khusus dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan ini tidak terganggu oleh kegiatan yang lain. Hal yang penting lagi adalah peserta dapat lebih konsentrasi dalam mengikuti kegiatan dan dapat berkontribusi maksimal.


4. Libatkan semua unit kerja

Jika sharing knowledge melibatkan semua unit tentunya tidak akan menimbulkan iri dan prasangka. Prinsip keadilan akan dianggap sebagai hal yang umum karena sifatnya tidak sekedar penunjukan atau kewajiban tetapi "dari kita untuk kita". Semua terlibat dan bahkan dapat dimulai dari top leader dan pimpinan unit kerja. Dari direksi, manajer, kepala bagian, kepala seksi, kepala regu, hingga pelaksana. Semua harus terlibat.


5. Kembangkan mindset berbagi

Selama ini setiap karyawan selesai mengikuti kursus atau pelatihan akan di minta untuk mempresentasikan dan mentransferp positif. ilmu yang didapatkannya selama pelatihan kepada karyawan lain. Hal ini juga dapat berlaku sebagai sharing knowledge. Mindset berbagi ini akan sangat positif.


6. Penerapan metode kekinian

Dalam pelaksanaan sharing knowlede selama ini tidak melulu harus melalui materi dalam ruang, akan tetapi bisa dengan praktek langsung, magang atau kunjungan ke unit lain. Penyusunan model dengan sistem diskusi, uji gagasan dan lomba-lomba dianggap juga dapat dimunculkan sebagai metode yang menarik minat karyawan berpartisipasi.


7. Bentuk apresiasi dan sistem penilaian

Jika mampu menggerakkan tanpa imbalan atau iming-iming adalah hal yang bagus, akan tetapi jika hal itu dikaitkan dengan penerapan apresiasi dan sistem penilaian karyawan akan sangat bermanfaat dan akan menjadikan jalannya lebih mulus dan cepat.


Kembangkan budaya sharing knowledge di perusahaan agar bisa meningkatkan kemampuan semua karyawan lebih produktif. Semangat kerja keras, kerja tangkas, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas semoga mampu mengantarkan perusahaan menjadi Korporasi yang juara. Maju terus......



Baca Selanjutnya: Learning Development Centre

Selasa, 14 Maret 2023

Mengenal Pupuk Nano Urea - Nano Technology

 

Gambar Cikal Bakal Produk Nano Urea Indonesia

Apa itu Pupuk Nano Urea?


Selama ini, salah satu komponen sentral yang kita kenal sebagai pendukung utama selain benih/ bibit, pestisida dan ZPT, dalam dunia pertanian adalah pupuk atau nutrisi tanaman. Penggunaan pupuk semakin meningkat seiring dengan penambahan luasan tanaman budidaya dan pertumbuhan populasi dunia yang berkorelasi dengan peningkatan permintaan penyediaan pangan dari waktu ke waktu. 

Selama ini petani menanam tanaman menggunakan metode tradisional dalam periode waktu yang lama. Salah satu pupuk utama yang banyak dan wajib digunakan petani salah satunya adalah Urea yang memiliki fungsi melengkapi kebutuhan nitrogen tanaman. Unsur nitrogen berperan dalam peningkatan pertumbuhan khususnya masa vegetatif tanaman. Masa penting pertumbuhan tanaman untuk mendukung tanaman tumbuh sehat dan berproduksi tinggi.

Selain bermanfaat membantu meningkatkan hasil panen, urea juga ternyata berdampak negatif dan memiliki bahaya bagi lingkungan jika digunakan secara berlebihan. 



Berdasarkan kajian ilmiah, ternyata sekitar 40% kandungan urea yang selama ini diaplikasikan ke tanaman tidak dapat di serap, dengan kata lain dia banyak terbuang/  hanya tersebar di tanah dan air tanah. Bahaya yang lain dari urea adalah dia akan mengeluarkan zat nitro oksida, atau zat yang dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang berbahaya dan dapat merusak lingkungan. Hal ini seolah kontradiksi dengan kemanfaatannya di mana kondisi tanaman tanpa keberadaan urea seperti tubuh kurang nutrisi atau tidak bisa berkembang dan berisi. Ibaratnya seperti buah simalakama.



Berdasarkan kondisi tersebut, muncul istilah penggunaan teknologi pupuk yang diharapkan dapat menghasilkan produk penyerapan efisien atau dengan kata lain "minimum loss" yang disebut teknologi  Nano Urea.


Manfaat Pupuk Nano Urea?

  • Nano Urea merupakan produk terobosan yang menggunakan teknologi nano untuk mencukupi kebutuhan tanaman akan Nitrogen. 
  • Nano Urea diuji untuk toksisitas dan keamanan hayati. Dianjurkan untuk digunakan pada tanaman dengan kategori aman untuk manusia, hewan, burung, dan organisme tanah.
  • Asupan 40.000 mg/ml Nitrogen dalam botol Nano Urea 500 ml  mencukupi untuk menyediakan Nitrogen/ hektar lahan dengan tanaman. Hal ini dibandingkan dengan 2,5 kantong urea.
  • Uji coba menggunakana pupuk Nano Urea menunjukkan peningkatan sekitar 8%.
  • Nano Urea lebih hemat biaya dan kebutuhannya rendah.
  • Manfaat paling penting dari penggunaan Nano Urea untuk pertanian adalah dampaknya yang minimal terhadap lingkungan. Ini akan menghasilkan pengurangan pelepasan gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara dan air.

India  dianggap sebagai negara yang berhasil dalam pengembangan teknologi nano urea. Sebagai Pioner, Pusat Penelitian Bioteknologi Nano (NBRC) IFFCO di Kajol, Gujarat India menjadi Lembaga yang memperkenalkan Nano Urea pertama kali sebagai solusi terobosan untuk kelemahan yang diamati saat menggunakan urea. IFFCO telah bekerja selama 5 dekade terakhir untuk para petani dengan misi meningkatkan hasil panen, meningkatkan kesuburan tanah, dan memperkaya kehidupan petani dengan kemandirian sosial dan ekonomi. 

Mengenal Ilmuwan bernama Ramesh Raliya ilmuwan di balik nano urea. Dia telah bekerja mengembangkan nano urea sejak 2015. 

Nano urea asli adalah cairan yang menyediakan Nitrogen esensial bagi tanaman. Nitrogen sangat penting untuk memproduksi asam amino, pigmen, enzim, dan materi genetik pada tumbuhan. Nano urea dalam bentuk cair adalah produk berbasis nanoteknologi yang telah memecahkan beberapa masalah yang terkait dengan pupuk pertanian pada umumnya. 

Pada Uji coba dengan nano urea dilakukan di tujuh lembaga penelitian dan universitas ICAR pada 2019-2020 sebagai bagian dari Sistem Penelitian Pertanian Nasional (NARS). Dibandingkan dengan metode suplementasi nitrogen tradisional, Nano Urea telah menunjukkan beberapa keunggulan. Teknologi ini melibatkan manipulasi materi pada skala atom, molekul, dan supramolekul.

Nano Urea siap merevolusi pertanian dengan efisiensi tinggi dan minim efek lingkungan. Substitusi pupuk yang berkelanjutan ini akan meningkatkan sektor pertanian dan meningkatkan pendapatan petani karena mereka menanam hasil panen yang tinggi dengan biaya rendah.

Beberapa negara bagian di India mengadaptasi metode berkelanjutan untuk melengkapi nutrisi tanaman. Negara bagian Telangana memulai penggunaan Nano Urea dan mempromosikannya secara besar-besaran.

India berencana mendistribusikan produk nano urea ke seluruh dunia untuk memberi manfaat bagi para petani. Lebih sedikit penggunaan, lebih hemat dan lebih tinggi produktivitasnya.

Pada kondisi negara agraris seperti Indonesia, teknologi nano urea sangat diharapkan ke depannya akan menjadi solusi dan jalan keluar bagi kondisi minimnya ketersediaan pupuk berbahan gas ini. Dengan perbandingan kebutuhan pupuk urea 200-250 Kg perhektar dengan penggunaan nano urea yang hanya 500 ml per hektar maka pupuk ini digadang gadang akan sangat meringankan petani baik dari sisi biaya maupun tenaga.

Nano urea solusi keterbatasan pupuk nitrogen masa depan

Nano urea solusi mereduksi munculnya dampak negatif pada  lingkungan


Diharapkan nano urea teknologi ke depan bisa menjadi bagian dari model Smart Farming "A Better Innovation Technologi for Agriculture. Atau bisa juga disebut Smart Precision Farming untuk mengoptimumkan penggunaan sumber pupuk sebagai pemenuhan kebutuhan  nutrisi tanaman. "More producivity with less product input, and less waste"





Baca info menarik lainnya : 

Senin, 13 Maret 2023

Learning Development Centre Sebagai Pusat Peningkatan Kemampuan Karyawan


Selama ini lembaga kursus menjamur di mana mana. Mulai dari materi teknis hingga yang bersifat sosial. Dari yang offline (luring) hingga melalui online (Daring). 

Kalau dalam lingkup perusahaan selamai ini memang banyak yang memanfaatkan lembaga berbayar di luar, akan tetapi dengan keterbatasan pendanaan dan kemampuan perusahaan maka pihak internal dalam hal ini Departemen Sumber Daya Manusia yang membidangi pengembangan karyawan harus memiliki terobosan agar penyelenggaraan peningkatan kemampuan karyawan bisa efektif.

Kalau dihitung hitung, investasi yang dikeluarkan perusahaan tidaklah sedikit untuk pengembangan karyawan baik melalui kegiatan training, kursus singkat, pelatihan berjenjang hingga sertifikasi. 

Kalau dibandingkan, apakah akan bisa dioptimallkan jika kondisi pendanaan terbatas? 



Sebenarnya, pola yang disebutkan dalam peningkatan kemampuan karyawan bisa melalui kegiatan pelatihan internal yang di sebut coaching dan mentoring, hanya saja tidak semua personal bisa melakukannya secara mandiri.

Berangkat dari kondisi tersebut, di awal tahun 2023, melalui gagasan dan pemikiran bersama maka Departemen Sumber Daya Manusia & Umum mengusulkan peluncuran Unit baru yang bertindak sebagai pusat pelatihan. Unit ini diberi nama LDC atau Learning & Development Centre. 

Unit ini bertempat di lantai 3 (tiga) memanfaatkan ruangan rapat yang bersebelahan dengan unit hidroponik.





Menempati ruangan seluas 32 meter persegi dilengkapi dengan sistem zoom meeting dan audio memungkinkan pelaksanaan dengan sistem table-chair maupun dengan sistem melantai alias "ngeleseh". Setiap unit departemen dapat memanfaatkan ruangan tersebut mulai kegiatan pelatihan langsung, pelatihan daring maupun untuk sekedar rapat koordinasi. Dengan bentangan layar 2 x 3 meter cukup luas untuk menampilkan gambar. Dilengkapi dengan 2 unit AC 2 pk dan 1 pk memberikan suasana yang anti gerah dan dijamin nyaman. Apalagi model kursi tempat duduknya bisa dibuat santai pakai bean bag. 

Beberapa program andalan yang di jalankan di LDC:

1. Program Sharing Knowledge

2. Program Focus Group Discussion

3. Program Mentoring & Coaching

4. Program Kursus dan Pelatihan

5. Program Pembekalan Karyawan Baru

6. Program Prakerin

Semoga suasana pelatihan dan program pengembangan kemampuan karyawan dapat tercapai dengan baik.

Semangat kawan...bersama menjadi punggawa perusahaan yang memiliki performa tinggi dan mental juara.



Berkembang..

Maju Bersama..

Moving Beyond Limits


Baca kisah yang lain : 

Olahraga itu Kebutuhan bukan Kewajiban

Minggu, 12 Maret 2023

Waspada Penyakit Tular Benih Padi (bagian 1)



Sudah umumnya ketika curah hujan tinggi akan meningkatkan kelembaban. Pada budidayaa tanaman pangan khususnya padi mungkin curah hujan tinggi menguntungkan karena serangan hama akan sedikit menurun, tetapi sebaliknya serangan penyakit dan jamur akan meningkat pesat. 

Pada kenyataannya selama ini mungkin sudah banyak fungisida yang bisa digunakan petani. Berbagai bahan aktif juga sudah didaftarkan dengan berbagai macam merk. Mulai dari harga yang murah puluhan ribu hingga yang mahal ratusan ribu. Kita mungkin tahu beberapa jenis fungisida murah di pasaran semisal bahan aktif mankozeb, propineb atau metil tiofanat. Selama ini jenis yang paling banyak digunakan di masyarakat petani kita baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura karena penggunaannya yang bisa dicampurkan dengan media, dengan benih maupun di spray.

"Eits, jangan lupa golongan azole semisal difenokonazol dan propinkonazol. Jumlah penggunanya juga tidak bisa dibilang sedikit".

Seperti kebanyakan masyarakat petani kita, momok yang masih menghantui di tanaman padi selain hama wereng, dan tikus, adalah penyakit kresek dan bercak daun, selama ini kedua jenis penyakit itu masih menjadi salah satu penyebab tanaman padi gagal panen atau paling tidak akan menghasilkan kerugian yang parah di hasil pertanaman.

Kalau fungisida diaplikasikan dengan dispray sebagai penanggulangan mungkin sudah bisa di masyarakat petani kita. Ketika tanaman sudah tumbuh dan mengalami gejala serangan penyakit maka petani akan segera mengaplikasikan fungisida, bakterisida atau antivirus, bagaimana dengan cara "preventif"? ini yang masih kurang dan jarang dilakukan petani kita. 

Yuk kita pelajari, jenis-jenis pestisida khususnya golongan yang digunakan untuk penyakit tanaman yang bisa kita kondisikan di fase pencegahan.


Yuk kenali fungisida yang bisa digunakan untuk membantu mencegah serangan jamur dan penyakit.

1. Mankozeb, Propineb dan Karbendazim

Dikenal sebagai fungisida kontak yang mungkin paling banyak digunakan oleh petani kita. Cara kerja kontak dengan sistem melapisi bagian luar tanaman. Fungisida jenis ini memang lebih mudah tercuci karena posisinya cara kerja kontak, akan tetapi dengan penambahan kerekatannya maka daya perlindungan fungisida ini sangat baik.

Fungisida jenis kontak sangat baik untuk pelindungan tanaman bahkan mulai fase benih. Tidak heran kalau jenis fungisida ini sangat digemari petani khususnya yang melakukan penanaman dengan benih, baik tanaman pangan maupun hortikultura serta tnaman perkebunan.

Berbeda halnya dengan fungisida bersifat sistemik yang mampu masuk dalam jaringan tanaman. Kecenderungan dalam posisi keamanan hasil dari tanaman budidaya memang lebih baik akan tetapi fungisida sistemik diategorikan paling rentan meninggalkan residu. Beberapa produk fungisida berbahan baku mankozeb, propineb dan karbendazim. (Sidazeb 80 WP, Clarazeb 70 WP, Cozene 70/10 WP dan Satgaz 75 WP 


Bersambung....


Baca yang lain: 

Dampak Penggunaan Pestisida Berlebihan

Senin, 06 Maret 2023

Olahraga itu Kebutuhan bukan Kewajiban





Dalam perusahaan, aturan untuk kesehatan karyawan kalau di bilang olahraga itu wajib, pasti banyak yang protes.

Kalau aturan di bilang bebas malah banyak yang gak mau ikut olahraga.. Terus enaknya gimana? 

Kalau di buat sebagai kebutuhan pasti akan nikmaaaaaat.....setuju atau tidak?

Mungkin itulah yang sering terjadi di kita selaku pengelola Sumber Daya Manusia di perusahaan. Seperti halnya kewajiban olahraga yang selama ini berlangsung di Perusahaan tempat saya bekerja. Mulai dengan awalan olahraga yang mewajibkan semua karyawan ikut dengan sistem pengawasan absensi hingga dengan clocking finger print awal dan akhir pelaksanaan.

Apakah berhasil? tidak juga.

Kalau dianalisa sebenarnya tujuan dari olahraga itu apa sih buat karyawan?

Yang jelas kesehatan karyawan adalah hal yang  penting. Kalau di bandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan ketika sakit maka pilihan sedikit biaya dalam penyelenggaraan olahraga dan usaha untuk memaksakan karyawan agar mau berolahraga biarlah menjadi kebijakan yang meski tidak populer diharapkan endingnya menjadi manfaat.

Sebenarnya pilihan olahraga di kantor bermacam-macam mulai senam, jalan santai, joging, volly badminton hingga tenis meja. Tetapi kenyataannya masih ada saja karyawan  yang malas-malasan ikut.

Ada wejangan yang masih masuk untuk saat ini. Kedisiplinan itu sebenarnya harus di mulai dengan paksaan. Kalau misalkan tidak tumbuh kesadaran di masing-masing diri karyawan. 

Harus dipaksa dulu...

Kalau perlu diberi hukuman kalau tidak mengikuti..

Jika menilik hasil MCU atau catatan kesehatan memang bisa dilihat faktor pengaruh kurangnya olah raga dan minim aktifitas ditambah asupan makanan yang tidak terkontrol menjadi salah satu penyebab utama banyaknya tanda merah pada hasil MCU.

Kalau menurutmu kira-kira sehat itu kebutuhan yang harus dipenuhi atau tidak?

Jelas jika mau sehat harus mengusahakannya dengan pola hidup sehat juga dengan rutin olah raga.

Senam..

Jalan Sehat..

Voley..

Badminton..

Tenis Meja..

hingga sepeda santai..

Semua bisa dipilih. Sesuaikan dengan kemampuan dan keinginan masing-masing. Yang penting olahraga ya..supaya sehat.


Baca yang lain: Semua Karyawan adalah Marketing