"Halo...Assalamualaikum" sapa seseorang laki laki dari dalam telpon.
"Apa, kabar? masih ingat aku nggak?" sapa dia ramah.
Ada yang pernah dapt panggilan dari orang yang pura-pura kenal gak?. Penulis yakin rata-rata yang punya handphone pernah mengalami. Yang pasti orang yang di telpon karena merasa nomer yang muncul tidak dikenal akan dibuat penasaran.
"Siapa ya? maaf nomernya kok gak muncul di hape saya" jawab orang yang ditelepon.
Sejurus setelah itu penelepon akan melancarkan bincangan sok akrab yang menandakan seakan dia sudah mengenal kita lama. Dia akan berbasa basi menanyakan kabar teman2 sekolah atau teman kuliah dan keluarga. Tapi Eits, nanti dulu..itu semua hanya sandiwara dia saja guys...dia akan menggiring kita untuk ujung-ujungnya ke penipuan.
Selain penipuan sebagai orang yang kita kenal, beberapa modus yang lain pernah juga penulis alami misalkan mengaku dari kepolisian yang mengabarkan anggota keluarga kita kecelakaan atau terkena musibah di jalan, atau juga keluarga yang tertangkap karena menabrak orang atau narkoba.
Modus lain juga bisa dengan mendapatkan hadiah undian yang selama ini paling sering via whatsapp. Pernah juga dia ngaku dari panitia lelang kendaraan. Ada-ada saja lah modus mereka ini, penuls akan menceritakan satu persatu biar tidak terkena kepada rekan-rekan semua.
Beberapa modus penipuan via handphone:
1. Mengaku Kawan Sedang Kesusahan
Biasanya mereka akan menyampaikan kalau sedang down dan sedang butuh bantuan dana, mulai pulsa hingga pinjaman uang. Kalau dulu sempat pernah viral "mama minta pulsa" itu juga modus penipuan yang mengakibatkan korbannya mengirimkan sejumlah pulsa ke pelaku tanpa menyadari bahwa dia sedang ditipu. "Astaghfirullah"
Penulis pernah juga kena tipu dengan modus ini karena kawan baik dan gak pernah ketemu lama. Tanpa ada kecurigaan langsung saja transfer...gak banyak sih hanya lima ratus ribuan. Gak berapa lama ada konfirmasi di group whatsapp kalau akunnya dibajak orang....
"Waduh...sudahlah anggap saja apes..moga bisa manfaat kalau memang dia benar-benar kesusahan.
Pernah juga ngakunya mantan Bos bilang lagi darurat minta ditransfer dana satu juta dengan alasan dirumah sakit. Tidak taunya modus nipu juga, wong dia gak bisa menyebutkan yang sakit siapa...maklum aku kan kenal anggota keluarganya. Positif setelah ketahuan dia lalngung ngeblok nomerku.
2. Mengaku Kawan Mengajak Bisnis
Modus ini pernah juga penulis alami saat dia mengaku kawan yang ada di kalimantan. korek-korek info intinya dia ngajak kerjasama isi pulsa buat armada trucknya. Dia ngaku punya ekspedisi angkutan yang per harinya butuh pulsa 50-100 unit jadi ceritanya dia ngajak sistem isi dengan keuntungan 10%. Kalau yang gak ati2 ya mungkin ketipu kitanya...meyakinkan banget...
Mungkin karena belajar dari pengalaman pernah ketipu sebelumnya, setelah aku korek informasi ternyata dianya salah nyebut info untuk verifikasi...jadinya ya positif aku yakin ini "PENIPU"
3. Mengaku Aparat Kepolisian
Kocak juga tau-tau di ujung telepon terdengar suara anak laki-laki sedang menangis dan teriak "Bapak-bapak, aku habis nabrak"
Gak seberapa lama telpon dialihkan dan terdengar suara aparat yang menyampaikan kalau anaknya kecelakaan dan butuh dana. Modusnya bisa untuk biaya perawatan, biaya damai atau bisa juga modus ditangkap karena narkoba atau minum-minum.
"Maaf ini dengan Bapak siapa?"
"Kami telah mengamankan anak Bapak...bla...bla...bla..." intinya untuk meyakinkan bahwa memang anak kita sedang kena masalah dengan polisi dan intinya minta uang. UUD= ujung-ujungnya duit.
Lah aku mikirnya aneh wong anakku masih TK masa iya suaranya laki-laki dewasa dan katanya anakku naik motor nabrak orang. "wkwkwkwkwk....apa benar Pak?" kataku meyakinkan kabar dari Polisi itu.
Dengan sigap dan panjang lebar orang yang mengaku polisi ditelpon itu menyakinkan dan menjelaskan kronologinya.
"oooo...begitu ya pak, terus bagaimana pak? tanyaku niat kerjain saja.
"Mohon maaf dengan Bapak siapa?" tanya dia di ujung telepon.
"Benar Bapak punya anak laki-laki yang mengendarai motor, namanya siapa untuk memastikan" tanya dia kembali.
"Ganendra Pak' jawabku...
"Nah iya benar, namanya ganendra ini sedang mengalami laka menabrak sepeda motor yang dikendarai Bapak-bapak dan anak baita" jelasnya. Intinya minta ditransfer dana unntuk biaya ke rumah sakit.
"Segera Pak, ini supaya segera selesai.
Lama-lama bicara di telepon ujung-ujungnya marah-marah, wong di telepon jawaban penulis santai saja.
"Kalau yang di maksud anak saya apa gk salah Pak?" jawabku.
Dianya tambah marah dan kesannya membentak-bentak. "Kalau tidak mau dibantu ya akan kami proses secara hukum, anaknya bisa ditahan" jelasnya.
Jadi tambah ketawa tau kalau dia nipu..."Sudah pak, tahan saja kalau memang anak saya salah" jawabku.
"Anak saya Ganendra masih umur 5 tahun masa bisa naik motor dan nabrak orang Pak?, jangan nipu pak...gak berkah"
"Anjing" seru penipu itu sambil menutup telpon.
"hahaahaha, kok ada ada saja orang nipu"
4. Mengaku Panitia Undian
Kalau modus ini biasanya bisa melalui WA atau ditelpon langsung menyampaikan bahwa kita mendapatkan hadiah dari undian bank atau perusahaan apalah...terus kita diminta biaya administrasi untuk mencairkan hadiahnya. Masih sering saja orang yang ketipu dengan model ini karena mereka kadang mengaku dari operator yang bisa mengirimkan notifikasi dan verifikasi ke telepon kita langsung. Sangat meyakinkan buat orang yang awam dan ujung-ujungnya kita akan di arahkan di ATM untuk mentransfer sejumlah uang.
Beberapa kejadian diungkapkan oleh satpam bank penjaga ATM yang mengungkapkan banyak kejadian seperti itu...mereka kebanyakan memandudengan cepat sehingga yang ketipu kadang tidak sadar seakan digendam, terakhir-terakhir rekeningnya udah terkuras.
Mereka akan menggiring kita untuk ke ATM dan memandu dengan cepat dan tergesa sehingga korban tidak bisa berpikir panjang.
"Supaya Bapak tidak perlu mengeluarkan biaya telepon, Bapak akan kami transfer kode voucher, silahkan tekan transfer....masukkan kode 104...xxx...xxxx..." dst. kalau orang yang tidak tau akan berpikir dia mendapatkan transfer kode token pulsa..padahal dia malah transfer ke rekening penipu itu.
5. Mengaku Panitia Lelang
Modus terakhir ini biasanya akan menawarkan kendaraan dengan harga sangat murah dengan alasan kendaraan lelang atau sitaan. Kita cukup mentransfer tanda jadi dengan hanya mentransfer beberapa juta saja. Kalau yang tergiur pasti kena, bayangkan saja mobi inova 2.0 tahun 2016 hanya ditawarkan 70 juta, honda jazz 2018 hanya 90 juta. Downpayment tanda jadi cuman 5 juta.
Tidak jarang mereka juga mengaku-ngaku dari kepolisian dan mencatut nama pejabat. "Edan berani benar"
Biasanya yang tidak hati-hati atau orang yang mudah diyakinkan akan kena, apalagi mereka tidak segan-segan untuk telpon berkali kali dan bicara panjang lebar untuk membujuk korbankan.
Hati-hati ya kawan....
modus penipuan kini semakin banyak variasinya.
Semoga bisa jadi informasi yang bermanfaat.